4 Pangeran dari clan berbeda

11.4K 876 17
                                    

   4 orang yang tadi datang ke kantin, mau tak mau membuat Arvenna terpesona juga. Ketampanan mereka yang bagaikan para dewa, dengan wajah putih mulus, hidung yang mancun, garsi wajah yang tegas, serta perawakan tubuh yang indah.

   'Siapakah mereka ini?!' batin Arven dengan terpesona. Saking asyiknya dengan pikirannya membuatnya menjadi lengah karena tidak menyadari kalau 4 orang yang dipikirkannya berjalan mendekatinya.

   "Yang Mulia!" sapa mereka ber-4 seraya berlutut di depan meja Arven.

   Arven menjadi gugup dan berkata dengan gagap "A..a..angkat kepala kalian!"

   "Senang melihat anda telah kembali!" ucap salah satu dari mereka yang memiliki rambut hitam legam dan mata tajam yang sewarna dengan rambutnya.

  "Terima Kasih atas sambutanmu!" balas Arven dengan nada yang sangat lembut.
Dia tidak ingin menambah orang untuk membencinya.

   Para pangeran hanya terpaku melihat tutur kata sang putri.

   "Apakah kalian baik baik saja?! Apa ada yang aneh dariku?!" tanya Arven kembali dengan raut wajah khawatir.

   "Tidak Yang Mulia, perkenalkan, saya adalah Savier Zicran, saya adalah pangeran dari clan Werewolf!" pemuda yang memiliki rambut berwarna pirang dengan mata jingga memperkenalkan dirinya sebagai Savier.

   "Nama saya adalah Christian Ayron! Saya adalah pangeran dari clan Vampire!" Pemuda bernama Christian memamerkan kedua taringnya yang tajam.

   "Nama saya adalah Nicholas Jeared! Saya adalah pangeran dari clan Elf!" gantian kini si pemuda elf yang memperkenalkan dirinya.

   "Dan nama ku adalah Riko McDevil! Aku adalah pangeran dari clan Iblis!" pemuda keterakhir menyeringai kepada Arven dengan gayanya yang seperti bad boy.

   "Baiklah! Akan kuingat nama kalian semua!" dengan senyum manis Arven membalasnya.

   "Anda memang harus mengingatnya yang mulia! Karena sudah menjadi kewajiban kalau darah murni harus tetap menjaga keturunannya darah murni. Singkatnya yang mulia hanya bisa menikah dengan kami berempat!" jelas Nicholas.

   Arven nyaris menganga dibuat kalau saja Markus tidak segera datang.

   "Yang Mulia, ini makanan anda! Memang tidak seenak makanan di istana tapi ini cukup layak untuk dimakan oleh anda!" dengan hormat, Markus memanggil beberapa orang yang membawa banyak makanan ditangannua dan menyajikan di atas meja Arven.

   "Astaga Markus! Ini terlalu banyak, aku mana sanggup memakan semuanya!" keluh Arven.

   "Anda hanya perlu memakan makanan yang ingin anda makan!" balas Markus.

   "Lalu sisanya akan kau buat dimana?!" tanya Arven penuh selidik.

   "Tentu saja membuangnya!" jawab Markus dengan enteng.

   "Tidak boleh! Kau pikir kau bisa seenaknya membuang makanan sementara masih banyak orang di luar sana yang tidak dapat makan. Sebaiknya kau ikut makan denganku, tanggung jawab!" omel Arven dengan mata melotot.

   Para pangeran hanya menatap tertarik kepada Arven. Tentu saja karena biasanya gadis bangsawan lain tidak akan pernah perduli kemana sisa makanan yang telah mereka makan. Sementara putri mereka ini sangat menghargai makanan.

   "Saya tidak pantas makan bersama anda!" tolak Markus dengan cara halus.

   "Markus kau harus ikut makan atau aku akan memecatmu dari jabatanmu sebagai ksatria ku!" ancam Arven dengan tajam.

   "T-t-tapi yang mulia?!"

   "Lakukan sekarang juga!" akhirnya Markus pun menyerah dan memilih duduk di samping Arven walaupun duduknya masih terkesan kaku.

   "Hei rileks lah! Dan pangeran apakah kalain ber empat mau menemaniku dan Markus makan?! Bantu aku untuk menghabiskan seluruh makanan ini! Tapi kalau kalian tidak mau, tidak apa apa!" ucap Arven.

   "Anda membuat kami terlihat tidak sopan karena berani menolak permintaan anda!" ucap Christian.

   "Kami akan ikut makan dengan anda!" timpal Savier.

   "Silahkan!" dengan ramah dan lembut, Arven mempersilahkan tamu dadakannya duduk satu meja dengannya.

   Sedangkan murid murid yang berada di kantin menjadi riuh karena para pangeran dan orang tertinggi di kerajaan ini sedang makan bersama. Mereka sebenarnya cukup khawatir karena para pangeran ini merupakan incaran 3 kandidat ratu kerajaan.

   "Apa yang terjadi disini?!" tanya sebuah suara yang sejak dari tadi dikhawatir siswa siswi pemiliknya akan muncul bersama dua temannya.

   "Putri Vinesya!" sapa mereka.

   "Ada apa disana?!" tanya Vinesya bingung sekaligus penasaran.

   Para murid hanya bisa diam dan memilih membukakan jalan untuk ketiga putri itu. Vinesya pun berjalan ke tengah kantin dengan kedua temannya.

   Dan hal pertama yang dilihat adalah, pangeran kesayangannya pangeran Christian, pangeran yang berusaha dia rebut perhatiannya kini makan dengan sang putri yang sangat dibencinya itu.

   "Christian sayang, ini tidak adil, aku selalu mengajakmu makan bersama, sarapan, makan siang, dan makan malam tetapi kau selalu menolaknya. Tetapi sekarang kau mau saja makan siang dengan dia!" bentak Vineaya tidak terima.

   Christian hanya menatap Vinesya dengan pandangan dingin dan remeh. "Mengapa aku harus makan denganmu?! Sementara aku tidak mau makan denganmu!" ucap Christian dengan nada bosan.

   "Vinesya, mau makan dengan kami?!" tawar Arven dengan senyum manis.

   "Aku tidak sudi makan bersamamu seorang pengecut yang tidak tau diri!" hina Vinesya dengan sangat menusuk. Arven langsung menunduk. Hendak menangis. Tetapi berusaha dia tahan.

   "Jaga mulut anda putri, karena sekarang saya sudah benar benar muak dengan sikap anda terhadap purti Arven!" ancam Markus naik pitam.

   "Kenapa aku harus menuruti rakyat jelata seperti mu?!" tanya vinesya dengan nada remeh.

   "Saya memang rakyat jelata, tetapi harga diri saya masih lebih tinggi dan lebih terhormat dibandingkan anda!" ucap Markus dengan seringai kemenangan.

   "Grrrr, siapa kau yang berani menghinaku dengan kata kata yang tidak pantas?!" Vinesya menggeram marah.

   "Cukup!" perintah Arven dengan nada marah. Matanya berkaca kaca menahan tangis.

   "Aku tau kalau aku memang orang yang tidak pantas menjadi ratu, tetapi bukan berarti aku seorang pengecut. Bukan aku yang melarikan diri dari kerajaan ini tetapi orang tua serta kerajaan inilah yang menyuruh ku pergi! Apa yang kau ketahui tentang kehidupanku, sehingga kau berani mengejek?! Kukatakan sekali lagi kau bahkan tidak punya hak untuk hidup di tempat ini! Dan sekali lagi kau mengejek ksatriaku, kupastikan kepalamu akan menjadi pajangan di pintu gerbang istana ku!" aura iblis telah menguar jeluar dari tubuh Arven, nembuat yang berada disana merasakan takut yang laur biasa. Terutama Vinesya. Dia tampak sangat takut.

   Arven melenggang pergi diikuti dengan Markus dengan ke 4 pangeran. Kesunyian melanda kantin. Semuanya tampak sibuk untuk membendung perasaan takut mereka. Terutama Vinesya dengan mentalnya sudah turun sejak tadi.

   'Inilah akibat yang akan kau terima kalau kau melawan seorang Ratu!'

##################################

Bagaimana semuanya chapter kali ini memang sengaja author fokusin ke arah pertengkaran dan konflik, karena author lebih suka sama karakter yang kuat dan berani melawan.

Tinggalin vote and vomentnya yah, biar ceritanya author makin terkenal (reader:bukan authornya kan). Jahat, sekali yah reader nya author. Ya udah ga usah bacot lagi.

Author sebenarnya lagi sibuk sekarang, jadi author akan segera pergi.

Salam manis dari author cantik :) :)

Sky_Cloudy

  

Veryclon Academy (✓)Where stories live. Discover now