27 - Tanpa Jejak ✨

1.5K 295 25
                                    

Sejak kejadian malam itu, Nayla mulai berhati-hati untuk keluar rumah Sarah. Sangat berbahaya. Tak terbayang jika di malam itu yang menemuinya bukan Agung, melainkan langsung ayahnya sendiri atau ibu tirinya.

Seandainya waktu dapat dipercepat, Nayla ingin mempercepat waktu ke seminggu kemudian, di saat resepsi pernikahan ibu kandungnya digelar.

Nayla tak yakin jika harus tinggal bersama keluarga ayahnya lagi.

Benar-benar tidak yakin akan bahagia.

Ditambah lagi, penolakan Agung itu berujung mengerikan. Pastinya sampai di rumah, Nayla akan terus mendapat sindiran dari ibu tiri.

"Nay?" panggil Sarah, menyentak Nayla yang melamun. Setelah memarkirkan motornya, ia tak sengaja melihat Nayla melamun di ruang piket. "Ayo! Mikir apa?"

Nayla hanya mengerucutkan bibirnya dan menggeleng lalu lanjut berjalan bersama Sarah menuju gedung A.

"Seriusan mau lewat Gang Apollo?" Sarah menarik Nayla untuk berhenti melangkah ke daerah gedung A.

Nayla yang linglung akhirnya menarik Sarah untuk lewat ke daerah belakang gedung secepat mungkin sebelum Gang Apollo melihat mereka.

"Guys, ada Sarah!" teriak Geraz yang membuat seluruh Gang Apollo berteriak memanggil namanya dengan nada.

"SAAAAARAAAAH!" seru mereka semua.

"Eh ada Nayla juga!" sahut Arvin.

"HEIYO NAYL!"

"EH CEWEK, NAMANYA SIAPA?" teriak Ervin ketika melihat sekelompok gadis berani lewat di koridor mereka.

"EAAAK!" Ketika sekelompok gadis itu menoleh, Gang Apollo berseru heboh, tertawa cekikikan, dan menepuk-nepuk paha.

Itulah kebiasaan yang dilakukan Gang Apollo setiap hari. Seperti sebuah ritual. Baik saat pagi, maupun saat pulang sekolah. Mereka selalu membuat kegaduhan dengan berteriak serempak memanggil orang-orang yang terlihat di sepanjang koridor mereka, baik dikenal maupun tidak.

Anehnya, mereka selalu bisa lolos dari teguran guru. Ketika ada guru yang lewat, segera mereka merapikan pakaian dan sikap. Mereka akan terlihat seperti sekelompok siswa teladan seketika. Seratus delapan puluh derajat berbeda. Ucapan ketua OSIS juga tetap saja tidak bisa memengaruhi anggapan baik guru kepada Gang Apollo.

Ditambah lagi, beberapa anggota Gang Apollo adalah siswa berprestasi di ekskul yang mereka geluti. Seperti Rangga di teater dan akustik, Arga di pramuka, Dhika di futsal, Raffael di bulutangkis dan beladiri, Ervin dan Devin di paduan puara, dan Malvin menjabat sebagai ketua koordinator seksi bidang ketiga di OSIS.

Selain itu, mereka juga memiliki pencapaian di luar sekolah. Ekskul mereka dibubarkan bukan berarti karya mereka terhenti di saat itu juga.

Gang Apollo tetap berkarya.

Channel Youtube dan akun Instagram juga ada. Berisi konten film pendek, parody, vlog, tips-tips belajar, maupun stand up comedy ala Kevin.

Mereka tak mudah menyerah.

Balas dendam terbaik adalah membuat mereka yang merendahkan terkejut melihat kebangkitan kita dalam berkarya.

Heiyo Nayl! Where stories live. Discover now