63 - Menyesal Berteman✨

1K 252 43
                                    

"Ya, gue Ranzivra," kata laki-laki di hadapan Nayla ini.

"Ini?" Nayla menunjuk ke arah anak laki-laki dalam dekapan Ranzi. Ini pertama kalinya ia melihat anak itu setelah apa yang Raffael ceritakan tentang Rangga.

"Davra."

"Adek ...." Nayla menjeda ucapannya. Eh, adek atau anak ya? tanyanya dalam batin.

Ranzi yang mengerti pun menganggukkan kepala. "Angkat," katanya tanpa suara. Matanya melirik ke ruang tengah dan sekumpulan laki-laki di anak tangga ke lantai dua. "Sudah mau mulai. Kumpul dulu." Ia meninggalkan Nayla yang terdiam itu.

Seluruh orang sudah berkumpul, begitu dengan Gang Apollo yang berdiri di sepanjang tangga membentuk formasi sederhana. Microphone yang digunakan Rangga kini menggema ke seluruh ruangan-meminta semua tamu sekali lagi berkumpul di ruang tengah.

Nayla tersenyum kecut, ia pun melangkah ke ruang tengah Kevin untuk menyusul Ranzi. Nayla berdiri di barisan belakang, menyaksikan para Gang Apollo bertindak.

"Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Selamat malam semuanya. Jadi, gue sebagai mantan ketua pertama Gang Apollo pengin ngucapin makasih buat kalian semua atas dukungan dan doanya. Hari ini, Alhamdulillah Gang Apollo yang didirikan karena terlalu gabut udah berusia dua tahun," ucap Rangga yang disambut tepuk tangan meriah. "Semoga ke depannya kami bisa terus berkarya, maju, dan nggak aneh-aneh lagi lah pokoknya."

Beberapa orang yang mendengar itu tertawa, bahkan anggota Gang Apollo sendiri. Tawanya menular selama satu menit tidak berhenti.

"Nah ketawa rame-rame itu contoh 'aneh-anehnya'. Baru juga didoain." Rangga berbicara di depan umum terlihat sangat santai dan seperti sudah terbiasa. "Gue sebagai ketua lama mau mengumumkan bahwa mulai sekarang ketua Gang Apollo bakal diganti tiap setahun sekali, biar semuanya ngerasain yang namanya ribet ngatur grup sendiri. Rusuh!" Ia menoleh ke Rizwan. "Yah, kalian tau lah ya, orang selanjutnya siapa. Dia dari kelompok Sortapollo. Wan, gue harap lo nggak sakit jiwa selepas jadi ketua Gang Apollo ini."

Semuanya terkekeh lalu bertepuk tangan lebih riuh melihat Rizwan kini maju untuk menyampaikan pidato ala-alanya yang diusahakan sesingkat mungkin dilanjut dengan doa bersama. "Akhir kata, gue sebagai orang yang tidak bersalah dan tiba-tiba ternistakan menjadi ketua berharap kalian semua mendoakan, semoga gue nggak makin mereng tahun depan," kata Rizwan yang mendapatkan sahutan rusuh dari Gang Apollo sendiri. "Rangga bener, Gang Apollo rusuh dan jadi ketua itu nyebelin."

Setelah itu sambutan macam-macam mengenai kemajuan channel Youtube mereka. Rangga dan sekelompok anggota Gang Apollo yang bisa bermain musik memulai pertunjukkan di atas panggung yang telah disediakan.

"Selamat menikmati kegabutan di acara Gang Apollo minus Dhika yang belum dateng ini!" seru Rangga sebelum memetik gitarnya hingga menghasilkan sebuah nada familier.

Kalau ditebak-ditebak berdasarkan ketukan dan nadanya, mereka akan menyanyikan lagu History oleh One Direction.

Rizwan berseru, "Gang Apollo kurang Dhika?"

Serempak seluruh Gang Apollo menjawab, "Nggak punya jargon!" Kemudian mereka saling merangkul satu sama lain dan mulai menyanyikan lagu favorit mereka dengan judul 'Namaku Bento' oleh Iwan Fals.

Semuanya menganga.

"Namaku Bento

Rumah di real estate." Mereka harmonis bernyanyi dan serempak mengatakan, "Amin!"

"Mobilku banyak

Amin!

Harta berlimpah

Heiyo Nayl! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang