[5] we beg you, so please dont

1.4K 285 22
                                    

"hannnnnn!!! mau kemana atuuhhh?!?!" teriak donghyun waktu ngelihat donghan, pagi pagi buta udah keluar kamar.

"urusan. penting." donghan melipir dengan secepar kilat dengan mengendarai motornya donghyun.

ugh dasar.

sambil kucek kucek mata, donghyun jalan ke kamarnya lagi. balik tiduran di kasur karena emang masih jam 6 pagi. sementara donghyun gak ada kelas pagi.

ngeliat instagram biasanya udah jadi rutinitas donghyun. seperti pagi ini, dan gak sengaja post teratas adalah post-nya dahyun dimana menunjukkan waktu 6 hours ago.

donghyun agak penasaran kaget gimana gitu, soalnya ini post pertama sejak dahyun memutuskan untuk libur dari aktifitas instagram sejak 3 bulan yang lalu.

donghyun iseng membuka laman profil dahyun dan terpampang bio yang sebelumnya bahkan masih terpampang nama vernon di situ, pagi ini sudah berubah menjadi fapsi'16.

beralih ke deretan post rapi dahyun, beberapa post dihapus. beberapa diantaranya, donghyun sampai ingat. pertama, foto dahyun dengan vernon saat anniv kedua mereka. kedua, foto vernon saat dia ulangtahun sekitar 5 bulan yang lalu. dan masih banyak lainnya.

donghyun menyadari itu. tinggal beberapa deret foto dimana 40% estetik hobinya dahyun dan sisanya adalah foto foto kebersamaan dengan pinky, eunseo dan eunbi.

donghyun menghela nafasnya kasar, sepertinya dia tahu sesuatu dibalik semua ini. donghyun hendak mematikan ponselnya sesaat sebelum sebuah notifikasi instagram masuk dimana berisi.

kimdahyun mentioned you in a post. . .

donghyun penasaran dan buka aja post itu.

"3 bulan berlalu dan mungkin benar katamu bahwa dirinya sudah tak layak ditunggu. lebih baik terlambat untuk percaya, daripada tidak sama sekali. thanks a lot, bro kimdonghyun"

donghyun langsung lari ke kamar mandi dan bersiap.
















"masa sih, bi?" tanya pinky setelah eunbi menceritakan soal jadiannya umji sama vernon kemarin.

"iya ah gue lihat sendiri. semalem gue pada cerita ke anak anak, lo udah ngebo di kamar lo sih-" jawab eunbi sambil matiin kran air. selepas itu, bergerak untuk merapikan selang air.

eunbi sama pinky, pagi ini dapet giliran nyuci motor. iya soalnya minggu lalu udah eunseo sama dahyun.

setelah menyelesaikan semuanya, eunbi mengomando pinky untuk parkirin motor balik di tempatnya, dan kembali ke kamar.

namun akhirnya tertunda, karena kehadiran donghan yang mengejutkan keduanya.

"ngapain han?"

"EUNSEO MANA???"

"di kamar lah. ngapain sih lo?"

"plissssss ijinin gue ketemuuuuu sama dia-"

pinky dan eunbi saling pandang.










"yaudah lah, hyun. jangan nangis muluuu, gue jadi ikut nangis nihhh-" eunseo nepuk nepuk punggung dahyun yang lagi meringkuk di ranjang.

"bego banget sih gue, ngapain juga nangisin cowok bangsat kaya diaa-" ngomongnya sih begitu, tapi ujung ujungnya, dahyun tetep mewek sampe abis tisu setengah wadah.

"dahyun iihh, ada donghyun lohh. ada gue, pinky sama eunbi juga yang selalu ada buat lo-"

"iya, seo-"


kemudian, sesi tangisan segera berakhir karena tiba tiba donghan masuk ke kamar dengan wajah memucat dan tegang sekali.


"DONGHAN NGAPAIN KESINI!!" seru eunseo dengan menampakkan wajah marahnya.

tanpa menjawabnya lebih lanjut, donghan malah menarik lengan eunseo untuk keluar dan mengajaknya ke suatu tempat.




















laju motor donghan melambat saat memasuki kawasan perumahan elit di tengah kota. setelah melewati gang ketiga, lalu berbelok dan sampai tepat di depan rumah dengan gerbang berwarna hitam pekat itu.

"mau apa sih lo tuh han?!"

"belum puas ya bikin gue malu di depan bapaknya jaemin?!?!"

eunseo rasanya mau lari aja darisitu. tapi mengingat jarak dari sini ke kosan lumayan jauh dan dia juga belun sarapan, akhirnya eunseo cuma nahan amarahnya ke donghan. sampai akhirnya cowok itu menariknya masuk ke rumah itu.


"DONGHAN-"

"iya, gue mau ganggu hidup lo lagi, seo. gue pengen ngelurusin semuanya dan mulai dari awal lagi sama lo."














eunseo sama donghan kini duduk di sofa ruang tamu rumah seorang siswa sekolah menengah atas di kota tersebut, na jaemin.

"maaf, om. waktu itu, saya sudah bertindak tidak sopan ke anda, terutama ke putra anda, jaemin. saya sadar, saya salah. saya mohon maafkan saya, jangan permasalahkan kasusnya-"

"saya tahu. saya justru mempermasalahkan karena kamu tidak merasa bersalah pada eunseo, bukan?" jawab papanya jaemin.

donghan langsung mengelak. "justru saya ingin memperbaiki semuanya, om. tapi saya juga merasa bersalah sama keluarga om. makanya saya datang untuk minta maaf secara langsung."



papanya jaemin cuma senyum. "yaudah, tunggu apa lagi? minta maaf ke eunseo sana- saya tuh tahu, kamu belum minta maaf sejak kejadian kamu menuduh eunseo selingkuh sama si jaemin waktu itu-"


eunseo cuma nelen ludah, rasanya gak percaya.

donghan perlahan genggam tangan eunseo erat, dan kemudian mengajaknya pamit dari rumah itu, setelah menyelesaikan semuanya.




"donghan, lo tuh bisa gak sih gak malu maluin sekaliiii aja-"

"eunseo, maafin donghan.. kita jangan putus, ya..."

#2 Automne Doré✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang