eunbi sadar akan perubahan sikap moonbin sama chanwoo yang aneh. tapi dirinya gak mau kegeeran. akhirnya, eunbi memilih untuk ngediamin aja, pikirnya ntar kalo udah bosen atau butuh juga pasti baik baik ke eunbi.
eunbi jalan ke parkiran motor, niatnya mau balik. tapi dicegat sama gerombolan anak budaya, termasuk si rempong seungkwan, eunwoo, chengxiao dan ada juga jungwoo.
ngomong ngomong soal jungwoo, eunbi jadi keinget soal eunseo.
"halooo neng eunbi jalan sendirian aja, kuy? mau bareng kita kita aja gimana nih? mau ke kafe deket situ, manggung." kata seungkwan dengan ramah. ramah apa alay.
eunbi meringis. ya, dia sebenernya gak terlalu deket. cuma sekedar kenal aja. apalagi jungwoo yang notabene temen deketnya eunseo akhir akhir ini. kalo seungkwan udah kenal dari smp juga sih.
untuk dua orang cewek yang jalan di belakang mereka, eunwoo dan chengxiao. eunbi jujur saja nggak tahu menahu. ya, kadang suka denger cerita cerita gitu doang soal mereka. ya kan anak budaya emang hitz hitz.
eunbi mau parno aja liatnya soalnya dua cewek ini tatapannya kaya garang gitu ke eunbi. tapi pas eunbi mau nolak aja gitu ajakan seungkwan, dua gadis itu tersenyum dan berubah menjadi ramah seketika.
"eh iya nih, ikut ajaaaa. lo temennya pinky, kan. hehe, salam kenal nih nama gue eunwoo-"
"iya ikut aja kali. nambah silaturahmi. gue temen kecilnya eunseo, kenalin nama gue chengxiao. panggil aja xiao-"
eh?
eunbi agak kaget kaget gimana gitu. ternyata mereka gak sejutek yang dia bayangin.
mau tak mau eunbi ikut senyum.
"haloo juga semua. gue hwang eunbi."
"jangan takut elah sama mukanya eunbi, dia emang kaya garang gitu tapi sebenernya dia tuh penakut. sama laler aja jerit jerit, guys." goda seungkwan, mencoba mencairkan suasana.
eunbi hanya merengut dan menjitak kepala seungkwan.
"ih daripada lo, badan laki suara cempreng-"
jungwoo yang sedari tadi diem akhirnya ikut bicara.
"iya, eunbi ikut aja. ada yang mau gue omongin." katanya sambil merangkul pundak eunbi begitu saja.
♡
dahyun barusan nyampe di kampus. setelah perjalanan panjang dan tugas yang melelahkan. sampai di koridor udah ada donghyun yang jemput. ciah emang.
"dayooniieee-" panggil donghyun dengan ceria.
"dongdong-" sahut dahyun sambil menenteng tasnya yang keliatam berat.
donghyun langsung berlari ke arahnya dan mengambil alih barang bawaan pacarnya itu.
"ih makasih-"
"santaaii aja lah yuunn~"
donghyun tuh emang gitu. perhatian 24/7. cewek mana coba yang mau nolak dia?
donghyun langsung gandeng tangan dahyun buat pergi.
"langsung pulang apa mau gimana nih?" tawar donghyun.
"makan dulu yuk. laperrr-"
"siapp"
keduanya menghilang di pertigaan dan hanya tersisa eunseo yang menatap kosong ke arah kedua sahabatnya yang punya cara sendiri untuk bahagia itu.
eunseo kadang berpikir. apa sih yang bikin donghan sama donghyun itu beda?
padahal mereka temen dari orok. temen sekamar, temen main, temen apa aja.
tapi donghyun bisa perhatian, manis. donghan tidak.
mungkin sudah takdir.
sementara itu di depan kafe yang dituju. eunbi juga gak tahu kenapa dia bisa ikut gitu aja ke ajakan orang orang ini.
"gue masuk duluan-" pamit xiao.
"eh gue gue jugaaa" disusul teriakan khas eunwoo.
lalu eunbi terlihat kebingungan karena seungkwan dan jungwoo masih celingukan.
"cari apaan?" tanya eunbi.
"oh ini bentar nungguin temen gua-" kata seungkwan. "lo masuk aja bareng anak cewek tadi."
eunbi menggeleng. bukannya tak suka, tapi kan justru ia lebih mengenal pada seungkwan dan jungwoo. daripada keki ntar di dalem.
"g-gue ikut kalian aja dulu deh."
"yailah lo takut?" ejek seungkwan.
"eh, lo ke dalem aja wan. bantu anak anak persiapan, biar gue yang tunggu di sini. sama eunbi." kata jungwoo.
"hmm okelah." seungkwan akhirnya masuk. tinggallah eunbi dan jungwoo di depan.
"lo mau nanya apaan, woo?" tanya eunbi kemudian sambil mendekat.
jungwoo mengulum bibirnya. "hmm.. gue mau nanya.. soal eunseo sama rena"
komennya dong guysss~
