[12] lets talk just for a moment

800 172 17
                                    

"bi, moonbin sakit-" kata chanwoo, sambil nyerahin surat izin ke eunbi yang lagi serius baca matkul pagi itu.

"ngapain kasih ke gua?" tanya eunbi, dengan garang seperti biasanya.

"ah eunbi mah slalu aja gitu. kali kali dong jangan galak kalo ke moonbin, anaknya sakit beneran bi-" kata chanwoo, lagi.

eunbi hanya diam, dan memperhatikan chanwoo yang perlahan menuju ke kursi yang ada di sebelahnya.

"masih di kosan?" tanya eunbi kemudian.

chanwoo mengangguk, sambil mengeluarkan buku catatannya. "iya bi, kalo mau jenguk ntar aja pulang bareng sama gue-" kata chanwoo, lagi.

eunbi berpikir sebentar, sampai akhirnya dia tanya lagi ke chanwoo.

"moonbin sakit bukan karna berantem sama lo kan, woo?"














sekitar pukul 2 siang, setelah makan siang di kantin kampus sama chanwoo, eunbi beneran mau jenguk moonbin.

"ayuk, bi-" ajak chanwoo.

"iya, oke-" jawab eunbi dengan tersenyum tipis tipis. sembari mendahului langkah.

"eunbiiiiii-"

"pinky?" eunbi mendapati pinky yang berlari ke arahnya.

"mau kemana???" tanya pinky.

"jenguk moonbin, katanya lagi sakit-" jawab eunbi.

"cieelaaaaaahhhhhh romantiisss-" seru pinky gemas. tapi segera merubah tingkahnya, saat menyadari ada chanwoo, di belakang eunbi.

"e-eh ada chanwooooo-" ucap pinky. "okelah, gue duluan, titip salam sekalian ke moonbin semoga cepet baikan-"

lalu pinky meneruskan langkah awalnya. memandangi kedua sahabat kecil itu, yang berjalan berdampingan.

"eunbi.. eunbi.. moonbin atau chanwoo, gue sama sama ikut dilema gegara kalian-" pinky, geleng geleng kepala.








di tempat parkir motor, chanwoo menyerahkan helm putih dari jok motornya kepada eunbi.

"nih, bi-"

"eh iya, makasih"

chanwoo segera bersiap dengan motornya dan setelahnya, menyuruh eunbi untuk naik.

"awas kalo sampe ngebut, woo-" pesan eunbi.

"makanya pegangan dong, neng eunbi~" kata chanwoo, kemudian. sambil meraih tangan eunbi agar melingkar di pinggangnya.

eunbi mau nolak, tapi sungkan. soalnya juga demi keselamatan bersama.

meski agak jadi jaim, eunbi berusaha tetap tenang. huft...

lalu chanwoo segera melajukan motornya menembus terik matahari dan kencangnya angin siang itu.























setelah kelasnya selesai, eunseo segera beranjak ke cafe depan kampus yang dimaksud jungwoo tadi pagi. hanya saja, eunseo belum bilang ke jungwoo kalo donghan, sebagai pacar dia, gak bisa ikut hari itu.

"eunseo, kok sendirian, mana donghannya?" tanya jungwoo, begitu tiba di tempat.

eunseo yang lagi asyik membaca baca daftar menu, langsung mendongak dan menatap jungwoo.

"sorry, donghan lagi ada kerja praktek lapangan di luar kota, baru berangkat tadi pagi, woo-" jelas, eunseo.

jungwoo manggut manggut, "oh yaudah jadi gimana, bisa apa nggak?" tanya jungwoo, langsung.





"iya deh gue mau. tapi harus tidak mengganggu jam kuliah dan aktivitas rutin gue yang lain-"





jungwoo langsung nge-iya-in, tanpa membantah apapun lagi.

"pesen apa, seo? buruan pesen apa aja boleh, gua yang bayarin. itung itung, balas jasa pertama sebelum kerjasama-" kata jungwoo sambil nunjuk ke arah daftar menu menggunakan dagunya.

"apaan sih, jungwoo-"





















"kecapean lo tuh paling, mbin-" kata eunbi sambil duduk duduk di pinggir kasur.

moonbin yang hanya terbaring lemah di kasur, di dahinya tertempel kompres demam.

"iya gue yang salah, bi. semaleman ngerjain tugas bareng. padahal gue tahu moonbin emang biasanya kaga tahan capek berat-" kata chanwoo, sambil ngebawain eunbi sama moonbin teh anget dari dapur belakang.

"alah bukan lo yang salah, woo. emang dari kemaren lusa, badan gue udah gak enak, meriang meriang.." tukas moonbin sambil mencoba bangun dari tidurnya, dan mencoba meraih gelas teh di nakas.



melihat moonbin yang kesusahan bangun, dan sebagainya itu, eunbi lantas membantu moonbin bangun, dan juga mengambilkan gelas teh hangat dan memberikannya pada moonbin.



moonbin seketika senyam senyum sendiri. "makasih, bi-"

"yoi santai aja. kalo butuh bantuan, lo berdua bisa hubungin gue-" kata eunbi lagi, sambil menerima gelas teh yang sudah seperempat isinya diminum moonbin.




setelah itu, eunbi menyuruh moonbin kembali berbaring, dan dirinya segera mencelupkan kain kompres itu ke dalam air hangat yang sudah disiapkan di sebuah baskom di atas nakas.



"sini bentar, gue kompresin lagi-"














chanwoo perlahan menjauh.

#2 Automne Doré✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن