[25] but, whose fault is this?

565 109 10
                                    

"makasih bi-" kata moonbin setelah turun dari motornya eunbi.

bukan apa apa, emang model model cowok beginian yang kaga punya malu malah nebeng cewek bukannya nebengin cewek.

"yoi santai aja. dah, gue balik ya-" kata eunbi kemudian, sambil membenarkan helm dan bersiap melajukan motornya.

tapi moonbin lebih duluan menahan tangan kirinya.

"heh? ngapain mbin?" tanya eunbi, kaget. sambil ngeliatin parno ke tangan moonbin yang mencengkeram tangannya.

"hehehe. gak papa, bi. ati ati di jalan-" jawab moonbin dengan gagu, dan dengan melepas cengkeramannya.

"aneh banget sih lo anjay-" seru eunbi.


eunbi melaju, meninggalkan moonbin yang mengacak rambut kasar selepas gadis yang ia sayangi itu berlalu begitu saja karena kebodohannya sendiri
























eunbi sampai di kamar kos, sendirian. entah kemana perginya ketiga kawannya itu. eunbi berspekulasi bahwa mungkin dari kamar sebelah, alias si eunseo masih jalan sama donghan. kalaupun si dahyun pasti masih temu kangen sama donghyun.

lalu pinky?











eunbi
ky, lo dimana?
kok belum balik?

pinky
oe bentar bentar
masih makan di luar

eunbi
eh gue bawain juga anjir
laper gue

pinky
oh okesip bos
mau apa?

eunbi
apa aja yang penting bikin kenyang
btw, lo sama siapa?

pinky
HEHEHE
gak sama siapa siapa, kok.
tungguin ya, bi
dadaah









eunbi hanya mengerutkan alis membaca pesan terakhir dari pinky. ah, tapi itu bahkan tidak terlalu penting sekarang. eunbi lelah.

segera saja, ia berbaring di kasur dan terlelap hanya dalam hitungan detik.










sementara itu, di tempat pinky, chanwoo dan hwanwoong sekarang berada.

"woo, gimana sih. usaha gitu dong, woo. biar bisa ngedapetin hatinya eunbi.."

"buset dah, berapa kali gue bilang ke elo, ky. gue udah kebanyakan usaha, tapi hasilnya nihil. eunbi tuh cuma nganggep gue temennya doang. gak lebih.."

"ya tapi lo kan belum pernah terusterang?!"


ngedengerin pinky sama chanwoo daritadi debat terus, bikin hwanwoong tambah laper.

"sorry gue interupsi bentar deh nih. ky, gue nambah kentang goreng 1 ya, hehe. laper lagi gue-"


pinky berdecak. "hih hwanwoong. yaudah sana pesen aja."









hwanwoong lalu beranjak dari kursi dan menuju ke tempat pesan. meninggalkan pinky dan chanwoo yang kembali berlanjut pada pembicaraan mereka.




"ngapain sih ky, terlalu rempong untuk mengikuti semua apa yang lo katain tuh.." keluh chanwoo sambil menyeruput frappucino.

"ih chanwoo tuh ya, sekali kali gitu ada kemajuan. soal urusan beginian pisan, woo."

"yaudah iya iya. gue coba."

"NAH GITU DOONGG. BARU NAMANYA TEMEN GUEEE!!"











"bentar bentar. sekarang giliran gue yang tanya ke lo. hwanwoong sama lo tuh bener gak ada apa apa sampe sekarang?"

"APAANSIH PERTANYAAN LO RANDOM AMAT, WOO!!!!"
































"ya, bisa sih, woo. kesini aja langsung besok." kata eunseo di ujung telepon.

donghan yang daritadi di samping eunseo, 70 persen terkacangin. soalnya si doi lagi ngurusin buat acara bikin film pendek sama si jungwoo, anak fakultas sebelah itu.




"oke, sampai ketemu besok, jungwoo-"









setelah memutuskan panggilan, eunseo hendak memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas namun tiba tiba tangan donghan meraihnya dan membuatnya sampai terjatuh.


"DONGHAN!" teriak eunseo.









donghan yang lagi nyetir, lantas menepikan mobilnya dan mulai bicara serius.

"mesra amat kayanya, seo?!" tanya donghan mengintimidasi.

eunseo hanya membuang nafasnya kasar. "apanya sih yang mesra?! urusan kampus, donghan!"










"gue tahu. gue juga yang ngizinin elo buat ikut begituan sama tuh anak. sekarang, gue juga yang bakal nyabut izin itu."

"donghan, please.."








"pilih tetep ikut sama acaranya jungwoo, atau kita putus, son eunseo-"

#2 Automne Doré✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang