[33] not same as usual again

503 92 5
                                    

jungwoo bingung. soalnya sejak tadi pagi, eunseo jadi pendiam. gak secerewet biasanya.

jungwoo yang udah banyak omong dari mulai sabang sampai merauke, si eunseo yang biasanya ikut nyaut juga, hari ini cuma nanggepi pake senyum.

setelah gak lama ngobrol di depan ruangan itu, donghan dateng sama donghyun.

"lah si eunseo, han!" seru donghyun sambil menunjuk eunseo.

eunseo segera berdiri, "duluan, woo-" pamitnya pada jungwoo.



"ngapain?" tanya donghan.

"bisa bicara bentar, kan?"

"bisa. ngomong aja-" jawab donghan, lagi.



eunseo hanya menarik nafasnya, kesal. "ya nggak disini juga, kim donghan."






donghyun ikut menyenggol lengan donghan. donghan yang daritadi padang wajah kaku super serius, langsung berubah jadi senyam senyum. untung eunseo sabar.

"yaudah, ayo sayangku son eunseo~" kata donghan sambil menggandeng lengan eunseo.














saat donghyun mau masuk ke bem, tiba tiba jungwoo manggil dia.

"donghyun, eh!"

"halooo-"


"sebenernya ada masalah apaan sih soal rena sama eunseo?" tanya jungwoo. donghyun gagu.


























sementara pinky balik ke kampusnya, eunbi juga berniat ke kelas. tahu tahu di deket perpus, ada chanwoo sama moonbin. lagi jalan bareng, akur.

"moonbin! chanwoo!" panggil eunbi, sebelum keduanya masuk ke dalam perpus bersamaan.

lalu, keduanya menoleh bersamaan. yang berbeda adalah, moonbin hanya tersenyum singkat. tidak menghebohkan diri seperti biasanya jika bertemu eunbi. dan chanwoo malah hanya menepuk punggung moonbin untuk segera masuk.

"buruan, mbin-"












moonbin ngikut aja. eunbi jadi kaget liatnya.

"hah? mereka ngapain sih?"





akhirnya eunbi ngikutin buat ke perpus. setelah itu langsung nyamperin keduanya yang udah duduk diem di salah satu bangku.

"ciah, rajin amat temen temen gue, nih-" celetuk eunbi.


"hssstttt, jangan berisik. nanti chanwoo marah-" seperti biasa, moonbin yang masih 50% serius 50% bercanda.

chanwoo sih cuma diem. ngelirik sebentar, abis itu balik baca buku tebel yang barusan ia ambil dari rak buku.

sementara moonbin keliatan masih rempong banget nyari halamannya aja.

"lo nyari bab apa sih, mbin?" tanya eunbi kemudian.

"anu.. duh.. lupa gue, bentar-" moonbin mengambil ponselnya dan segera melihat ke catatan yang ada di sana.


"OHH YANG INI YANG INI, MANA BUKUNYA" moonbin kemudian berkata dengan cukup keras, agar eunbi yang lagi pegang buku itu segera memberikan padanya.










"harap diam"










tiba tiba aja, suara dari petugas perpus yang jaga mengisyaratkan untuk tidak meramaikan suasana.

moonbin kaget, abis itu langsung ambil alih bukunya dari eunbi dan langsung bikin ringkasan seperti yang diperintah chanwoo.

sementara si eunbi, merasa tidak diperingatkan, dirinya malah asyik membuka ponsel dan tertawa terbahak bahak sendirian.

chanwoo yang daritadi diem, mau nggak mau angkat bicara. daripada mereka malah diusir dari situ cuma gara gara eunbi.





"bi, kalo mau ketawa ketawa di kelas aja sono. jangan disini. kita berdua niat mau belajar, lo jangan ngericuhin suasana dong!"














chanwoo sangar, eunbi kicep.









"galak amat sih, woo. iya iya gue tauu, biasanya juga kan gue yangㅡ"

"ㅡdulu bukan sekarang" potong chanwoo, duluan.









moonbin cuma diem sambil ngeliatin. sebenernya dia kasian. soalnya nggak biasanya eunbi dimarah marahin kek gini. yang ada malah eunbi marah marah ke dua cowok itu.



"hehe, becanda bi. chanwoo lagi sensi-"









"yaudah gapapa, lanjutin belajarnya. gue ke kelas duluan-" eunbi segera beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan kedua cowok itu.









moonbin sama chanwoo cuma saling pandang.



"hush, gimana nih? berhasil kaga?" tanya moonbin.

"hih mana tau anjir gue gemeteran nih ngomong serius ke dia-" jawab chanwoo.

#2 Automne Doré✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें