[48] a late night confession

496 88 10
                                    

"dahyun, sayang.."

"apa, dongdong?"

"ih kok gitu.."

"hihh paan sih gelii.."

donghyun niatnya mau gelendotan, tapi dahyun big no! tempat umum, dahyun malu.

akhirnya dingdongdeng ini cuma berhasil ngegombal ngalus doang. berduaan setelah keliling muter muter kota. kurang kerjaan emang.

"eh iya, ada perkembangan soal eunseo donghan nggak, sih?" tanya donghyun kemudian.

"tau tuh.. waktu itu gua tanyain si eunseo katanya mau minta putus aja.."

"lah? masa iya? tapi tadi pagi donghan cerita dia ketemu eunseo di kantin. mukanya manyun manyun gitu gatau napa.."

dahyun menggenggam erat tangan donghyun. "sejujurnya gue gak rela mereka putus. tapi ngerti keadaan eunseo disakitin terus sama noh temen lo, gue juga gak tega, hyun..."

"gue juga bingung atuh. si donghan emang cuek bebek epreketek.. sekali ngomong, sekali tingkah bikin heboh sukanya.." imbuh donghyun. mulai mengeluarkan sisi recehnya. lupakan saja gombalan ala donghyun beberapa detik sebelum ini terjadi.







dahyun juga ikut ikutan mereceh. "aih bang, makanya temennya tuh diajak becanda juga, jangan mulu diajak main oli.." sindir dahyun yang emang pacarnya ini anak teknik.

"eittt main oli tidak takut karena wajah tetap paling gantengg yekann??" donghyun minta dibungkem ya mulutnya...














































tiada angin tiada hujan, lalu tiada apa apa. biasanya memang seperti itu. akhir akhir ini, hubungan eunseo dengan donghan merenggang. eunseo menjadi diam. pandai menahan emosinya. meski pada akhirnya meluapkan dalam tangisan yang tumpah bersama teman teman dekatnya.

sudah hampir 3 hari tidak saling berbalas pesan dengan donghan. donghan juga tidak pernah memulai panggilan suara duluan. namun hari ini, tepatnya juga setelah pertemuan mendadak di kantin, sepertinya hati donghan sedikit tergerak.

"seo, hp lo getar terus.."

"siapa? coba liat, bi.." suruh eunseo.

"donghan-" jawab eunbi sedetik kemudian setelah mendapatkan hp eunseo di dalam tasnya.

eunseo berjalan kembali ke tempat duduk lesehan. lalu memulai bicara di ujung telepon.

"ya?"

"besok ada waktu, seo?"

"hmmm... ada, kenapa?"

"aku tunggu di depan sekre abis dhuhur, ya?"

"mau ngapain?" tanya eunseo, sebelum percakapan terhenti sejenak. sepertinya donghan sedang berpikir.

eunbi ikut penasaran, soalnya eunseo juga diem aja. padahal daritadi ditungguin obrolannya.

"ssstt seo? kenapa?" tanya eunbi lirih.

eunseo hanya tersenyum. "sans aja.."






lalu setelahnya kembali terdengar bisik bisik suara dari telepon, dengan khas suara serak donghan.

"ada yang mau aku omongin, seo.."







eunseo terdiam kembali setelah memutus panggilan. matanya menatap ke meja memperhatikan layar walpaper foto dirinya dengan donghan.

eunbi yang paham dengan gerak gerik itu, mulai mendekati eunseo dan merangkul sahabatnya.

"dont cry. tomorrow will be okay.." kata eunbi.







"it's not the problem, hwang eunbi. masalahnya sekarang terletak di, bagaimana gue bisa ngungkapin kata kata perpisahan ke dia dengan tenang dan nggak nangis, besok.."




"loh?? kok gitu sih, seo?? jangan putus elah. siapa tau besok donghan mau tobat beneran..." pekik eunbi.

"udahlah, bi. udah bulat keputusan gue. nanti malem biar gue pikirin gimana kata kata yang tepat.." ujar eunseo sambil membereskan tasnya.

eunseo berdiri duluan, sementara eunbi masih shocked terduduk di lesehan.

"lo kenapa sih, bi? ayo balik.."

"kalo emang itu pilihan terakhir lo, gue bisa apa.. asal eunseo bisa bahagia, gue ngedukung, deh.." pasrah eunbi, lantas ikut berdiri, beranjak untuk pulang.








"iyaaaa santai aja, bi. ntar gue kasih solusi buat kisah cinta rumit elo-" gelak tawa eunseo renyah mengejek eunbi.

eunbi mendelik. "yeeeee ogah. gue gak mau pacaran dulu. gue mau jomblo aja sampai dapet kerja."

"ih beneran yaaa? awas aja kalo akhirnya luluh pas chanwoo yang jaim sama diemnya minta ampun itu confess semuanya..."

"tahik, son eunseoooo!!!" seru eunbi sambil mengejar eunseo yang sudah lari lari kecil ke parkiran.








chanwoo, iya sebenernya perasaan eunbi lebih pro ke chanwoo. tapi moonbin itu tipe cowok yang bisa dengan gampangnya bikin deg deg an karena tingkah abstraknya, paham kan?

tapi, chanwoo walau diem eunbi masih suka senyum senyum sendiri dibuatnya...































WOW #63 in ss [110318]

gomawooooo♡

btw 2-3 chapter lagi abis, kalau aku update extrachapter supaya mendukung endingnya biar jelas, tolong jangan muntah yaww😆

#2 Automne Doré✔Where stories live. Discover now