[38] thats prince's yeo love fairy

502 88 22
                                    

moonbin lagi ngegalau di depan kosan, sementara chanwoo sibuk nyiramin tanaman. ah, anak rajin emang jung chanwoo tuh.

"bin? gimana nih? gue ngerasa gak enak sama si eunbi-" kata chanwoo, tanpa menoleh.

"yaaaaa gimana lagi anjeerr. gue juga bingung elah, ngapain sih jadi gini. enakan juga temenan biasa.."

chanwoo tersentak mendengar pernyataan moonbin. kalau moonbin bilang begitu, memangnya dia sudah menyerah untuk mendapatkan hati eunbi?

atau memang dari dulu moonbin cuma menganggap eunbi sekedar teman, tidak lebih. entahlah..

"kok lo gitu sih ngomongnya, mbin?"

"lah terus kudu gimana? gue juga repot nih kalo harus jauh jauhan sama eunbi.. emang lo kagak?"









chanwoo hanya mengerutkan alisnya. emang sih, moonbin bener. lebih baik kayanya kalau kembali aja ke seperti biasa.

tapi masalahnya, emang chanwoo kuat ngeliat eunbi hari hari terus digodain sama moonbin?

kasian amat elah hidup lo, woo.














lagi asik ngerumpi, tiba tiba yang diomongin muncul tuh gimana perasaan kalian? kalo jadi chanwoo yang harus jaga sisi kalem dan berwibawa sementara moonbin si tengil yang malu maluin...






"chanwoo, moonbin.. ini gue bawain martabak-" kata eunbi sambil mendekat. lalu menyodorkan sebuah kantong plastik gelap yang di dalamnya ada 2 kotak makanan.

wah, ada apaan nih?

masalah makanan emang bikin kaget, tapi lebih kaget lagi ketika pada kenyataannya, eunbi datang bersama cowok lain di hadapan keduanya.

moonbin sama chanwoo, yang sabar ya, ini ujian.



















pinky tiba tiba pengen mampir ke toko buku seusai makan bareng hwanwoong tadi. dan tentu saja dengan senang hati hwanwoonv nganterin. siapa sih yang kaga mau juga kalo doi udah minta..

"mau beli apa lagi, ky? kayanya kemaren baru kesini deh.."

"iya ini gue baru keinget ada yang kurang." kata pinky sambil membenarkan kacamatanya. mencoba memfokuskan pandangan pada tulisan kecil di setiap buku yang ada di rak.

"cari apa? sini gue bantuin..."

hehe hwanwoong, cowok idaman para cewek pecinta buku dan segala tentang toko buku, ya?







hwanwoong dulunya cowok culun loh, nggak banyak bicara. yaa gitu katanya waktu ospek, pertama kali dia ketemu pinky, pinky lah yang paling sering ngajak bicara duluan. iya, pinky cerewet dan hwanwoong dulunya jaim banget.

pemalu.

gatau emang malu beneran apa gimana. minder kali.

tapi setelah di pertemukan dengan pinky, sepertinya hal itu sudah tidak ditemui lagi dalam kamus seorang yeo hwanwoong.

sekarang hwanwoong sudah lebih baik. lebih berani mengekspresikan diri dan tampil di depan umum.

pernah waktu itu ada lomba adzan antar kampus, dan kalo bukan pinky yang maksa, ngebujuk dia dengan segala iming iming, hwanwoong pasti lebih milih nggak masuk aja hari itu.

tapi berkat pinky, dia berhasil.

pinky memang tidak tahu selebihnya, tapi ia tahu sedikit sedikit soal islam yang menurutnya, hwanwoong punya kecakapan yang bagus soal itu.

pernah juga saat lembur di kampus, pinky yang menyuruh hwanwoonv mengajak teman teman sholat berjamaah bersama dan hwanwoong yang menjadi imam.

pinky tahu benar, bukan?










"woong, jangan kesini deh, kayanya aku pernah denger masakannya ada yang pake babi..."

"hah? masa?"

"iyaaa. makan di soto ayam di kedai aja deh, murah terus halal buat kamu. aman."







percakapan waktu itu, terdengar biasa saja. namun sebenarnya, jika disadari, pinky punya rasa peduli yang lebih daripada sekedar teman pada hwanwoong.

pinky sering mengingatkan hwanwoong untuk ibadah.

pinky juga sering menyuruh hwanwoong untuk menjadi imam saat sholat berjamaah.

lalu pinky juga mengingatkan saat restoran yang akan mereka kunjungi mungkin akan mendatangkan kemudharatan bagi muslim seperti hwanwoong.

dan pinky diam diam juga mendoakan hwamwoong, meski dia ragu apakah doanya akan diterima oleh Tuhan, Allah yang hwanwoong percaya.

















lalu bagaimana dengan hwanwoong?

sejauh ini, dia hanya bisa mendoakan pinky. hwanwoong yakin, suatu saat pasti akan datang keajaiban jika memang sudah takdirnya.









ah memang, Tuhan itu satu, kita yang tak sama.

#2 Automne Doré✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang