[14] dont remember this sad memory

679 147 3
                                    

"oh yaudah, ky. kalo gitu silakan-" kata hwanwoong, kaku. hwanwoong menyingkir dan memberikan jalan untuk pinky.

"hehe okedeh, sorry ya woong~" pinky lalu berlari meninggalkan tempat. serta meninggalkan hwanwoong dengan segala harapannya yang kandas.



"nuuuuuungggg!" itu suara sihyun. cowok itu lari ke arah hwanwoong dengan muka pucat.

"kenapa sih hyun?"

"jjjjjjjj-jam tangan baru gue ilanggg!!!!"


"elah hyun, gue kira cewek lo yang ilang-"












"hoaaahhmmm-" dahyun menguap lebar lebar, sambil membereskan laptop dan seperangkat gadget miliknya yang berantakan di kasur eunbi sekarang ini.

"yah buruan sana tidur, dayooon-" kata eunseo sambil menepuk nepuk punggung dahyun.

"yodah.. gue mau tidur di kamar dulu- ngomong ngomong si pinky tumben belum pulang jam segini?"

"lagi jalan sama kak jun, katanya si hwanwoong-" jawab eunseo sambil beranjak tiduran di kasurnya eunbi.

"lah seo, ayo ke kamar-" ajak dahyun.

"malam ini gue tidur di kamar eunbi, deh. pintu kamar jangan dikunci dulu, ntar pinky kalo pulang biar tidur sama lo-" jelas eunseo.

dahyun mengangguk angguk paham dan segera keluar dari kamar eunbi itu.





setelah dahyun keluar, eunbi lalu mulai menceritakan semuanya pada eunseo. bukannya mau merahasiakan dari dahyun serta pinky, namun rasanya terlalu heboh jika harus membeberkan semuanya pada cewek cewek gila itu. yang ada, bukannya dapat penyelesaian, malah makin rumit.

dahyun juga paham oleh hal itu. maka ia tak ingin campur tangan, sebelum nanti waktunya eunbi akan bercerita sendiri padanya.

beginilah mungkin yang diperlukan dalam sebuah persahabatan.






"ya gimana dong, seo. masalahnya tuh, selama ini gue deket sama dua duanya. dan gue gak pengen persahabatan kita bertiga akhirnya malah kandas cuma karna begituan..."

eunseo menarik nafasnya, panjang.

"yaudah kalo gitu bersikap biasa aja seolah nggak pernah terjadi apa apa di antara kalian, lanjutkan persahabatan dan hilangkan keraguan-"

"ngomong sih enak, seo-" protes eunbi.

"ya eunbi ya-" eunseo mengalah, kemudian memasang headset di telinganya. namun eunbi segera menghentikan.

"iya iya seo. bentar dong dengerin gue ceritaaaaa" eunbi merajuk, lagi. untuk kesekian kalinya, eunseo mengalah.









"yaudah jangan dipikir berat ah-"

"iya eunseooo, gue bakal santaaaaaii-"

"yaudah kelar kan-"

"masalahnya nanti kalo moonbin sama chanwoo jadi berubah ke gue gimana???"

"nggak akan ada yang berubah, eunbi. percaya deh sama gua.."

"oke, fine." kata dahyun sebelum menarik selimutnya.

"jaljayo~"

















"hwanwoong!!!!"

pukul 8 lebih 15, sihyun teriak teriak dari kamar soalnya si hwanwoong waktunya ada kuliah pagi, malah sampe jam segini belum bangun.

"wooeeeee!!!! bangun dasar keboooo!!!" teriak sihyun lagi sambil gebuk gebukin kasurnya hwanwoong.

cowok itu malah cuma ngebalikin badan, membelakangi sihyun. sihyun makin heboh. masalahnya, 15 menit lagi dia juga ada kelas. sihyun saja yang pulang larut tadi malam dari luar kota, bisa bangun lebih awal. namun kenapa hwanwoong malah kek tai.






"gue sakit. absenin aja lah-" kata hwanwoong sambil memeluk gulingnya lebih erat.






"anjaylah lo mau bolos ntar gue cepuin mak bapak lo!"

"hush. bukan bolos ini beneran sakit, hyun!" kilah hwanwoong. sihyun cuma geleng geleng kepala sambil siaga ngambil ponsel hwanwoong yang ada di nakas.

"sakit apa sih lo banyak gaya??!! sakit hati ya!?!" gerutu sihyun sambil mengusap layar ponsel hwanwoong, berencana mau menakuti cowok itu dengan menelpon ayahnya.

"HEH BALIKIN HP GUE! ANJAY YO LO HYUN!!"






"aduh aduh neng pinky pinter ya bikin anak cowok sampe galau, emang deh-" gumam hwanwoong sambil menscroll notification panel hp hwanwoong.

hwanwoong cuma ngelemparin gulingnya, kesel. tapi abis itu sihyun teriak teriak heboh.






"nung nung!!! pinky nungg!!!"

#2 Automne Doré✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang