[30] welcome back to the hell

500 92 6
                                    

sementara dahyun yang sudah sejak subuh bersiap dengan segala perlengkapan kunjungan kerja yang akan diselenggarakan hari ini, eunseo malah males malesan nungguin cewek itu di depan minimarket.

iya, gara gara motornya dahyun masih di bengkel, eunseo yang mumpung kaga ada kelas pagi, akhirnya jadi juga harus bangun karena diminta sahabatnya itu untuk mengantarnya sampe kampus.

eunseo sempat menolak pada awalnya.

"yaelah, minta jemput donghyun sana dong, hyun-"

tapi dahyun dengan tegas menolak.

"cewek tuh jangan ketergantungan sama cowok. kalo bisa sendiri, kenapa harus manja? lagian, cewek bukan makhluk lemah. kita harus kuat."

elah juga ngapain dahyun jadi ceramah pagi pagi. akhirnya eunseo bangkit dan menuruti saja apa kemauan kim dahyun itu daripada omelannya semakin panjang tak berbuntut.











"hoaahmm-" eunseo menguap lebar sambil terduduk di kursi depan minimarket.

"sianying dahyun lama amat sih, belanja apaan juga-_-" gerutunya kemudian.


tak lama setelah itu, seseorang datang dengan suara yang cukup familiar bagi eunseo.

eunseo mengerjapkan matanya berkali kali. ia hampir tak mengenali sosok di hadapannya itu, kalau saja dahyun tak kunjung keluar dari minimarket.



"hai eunseo?"









"RENA?!" teriak dahyun yang baru saja melangkahkan kakinya dari ambang pintu.

eunseo terperangah.

































donghan, si bocah tengil sok cool ya walaupun emang wajahnya mendukung sih, tapi tingkahnya kaga. pagi itu ia sudah mendapat setumpuk kiriman brosur dan makalah soal festival tahunan kampus.

meski bukan pemegang jabatan tertinggi, tapi cowok itu dipercaya buat ngurusin semua, karena dia tanggung jawab. iya sih, kalau beginian mah tanggung jawab, berwibawa. kalo giliran urusan sama cewek aja main adu mulut hobinya.

"eh, donghan. gua mau cari sarapan nih, nitip kaga lo?" tanya sihyun yang udah ancang ancang mau keluar ruangan.

"boleh deh. apaan gitu yang enak-" jawab donghan tanpa mengalihkan pandangannya dari tumpukan berkas di meja.

"siap!" sihyun lantas berlari keluar. sebelum trio heboh yuto, kino sama wooseok ikutan nitip nitip segala.

sihyun cuma manyun. berasa jadi babu dadakan kalo gini mah. untung sihyun baik.

selepasnya, yuto, kino sama wooseok lalu ngehampirin donghan di mejanya.

"banyak amat astaga- kudu kelar hari ini juga nih?" keluh kino sambil geleng geleng kepala.

"urusan brosur biar gua sama wooseok aja yang ngurusin. ya nggak, han?" yuto meminta persetujuan atas saran bantuannya pada sang ketua sekbid, yang terhormat kim donghan.


donghan ngehentiin pekerjaannya sebentar.

"sebar brosur mah gampang. ini undangan formal juga belum kelar, terus minta tanda tangan stempel juga. belum lagi nyebarinnya. susah nih." kata donghan sambil mencomot air mineral gelas yang ada di dekat sofa.

sementara kursi kerja ditinggal, wooseok ambil bagian kesana.

"ah ini mah gampang. gue sering ngurusin beginian. biar gue yang ambil nih." kata wooseok sambil membaca contoh undangannya di atas makalah.

"eh, btw ambilin pc gue buruan,-" perintahnya, lagi.

beberapa menit kemudian, suasana kembali menyepi karena semua berfokus pada kegiatannya masing masing dengan tujuan agar cepat selesai.


tapi saat perut mulai lapar, urusan kudu berhenti secepatnya.

"mana sih si sihyun lama bener-" keluh kino.

"eh ngomong ngomong donghyun kok belum nyampe juga, biasanya dia yang paling tertib-" celetuk yuto.

"dia balik ke kampung bentar ada urusan penting katanya. paling kesini sekitar jam 9. bagian kerja dia udah gue siapin. tenang aja-" jelas donghan.



wooseok yang sebelumnya fokus ngetik tiba tiba keinget sesuatu.





"eh anjir, donghan!" teriaknya. bikin kaget gak cuma donghan tapi yuto sama kino ikutan marah marah.




"apaan sih woy?!-"













"eh kemaren gue tuh kaya ketemu siapa tuh-"

"siapa anjir?"

"itu tuh, yang digosipin jadi selingkuhan lo pas waktu sma. yang dicacimaki dianggep jadi pho antara lo sama eunseo dulu-"

"rena ya maksud lo?"











"NAH IYA, RENA!"

#2 Automne Doré✔Where stories live. Discover now