[50] the last but important #1

586 87 7
                                    

6 bulan berlalu. eunseo kini sudah kembali seperti yang dulu kala. eunseo udah sering bercandaan lagi, bebas ketawa sama guyonan anak anak. dan yang nggak kalah penting, acara tentang fotografi dan apalah itu bersama jungwoo dkk juga udah terselesaikan.

yang pada awalnya sempet dapat larangan keras, dari si pencemburu akut, kim donghan. karena sekarang sudah tidak bersama lagi, maka donghan tidak berani.

tapi, juga bukan berarti eunseo telah bebas menentukan hidupnya. hanya saja, pengaruh donghan dan tekanan batin yang dulu sempat mengerjap, kini hilang sudah. hubungan keduanya justru lebih membaik dengan begini.









pagi itu, eunseo sedang berkumpul bersama rekan satu tim-nya, vernon, jiwon dan jisun untuk membicarakan proker acara pensi yang akan dilaksanakan beberapa minggu kedepan.

"gua jangan kasih kerja berat deh, pokoknya."

"yeilah seenak jidat lo bilang. lo kan laki sendiri disini, justru lo yang kerja lapangan." potong jisun dengan sewot pada vernon.

"hush, jangan ribut. iya ini kita rundingan biar cepet dibagi terus kita kasih laporan ke pak ketua." jiwon menengahi dan segera mengambil laptop yang tengah menyala namun terbengkalai, karena si empunya, son eunseo yang melamun menatap ke arah lapangan utama.







"eunseo, jangan ngelamun aja-" kata jiwon, lalu melambai lambaikan tangan di hadapan wajah eunseo.

eunseo sedikit terkejut namun buru buru mengusap kedua matanya. "sorry sorry, gue ngantuk, guys. wkwkwk-" kilahnya cepat.







berusaha menyembunyikan fakta bahwa yang barusan mengganggu konsentrasinya adalah pemandangan dari sekelompok anak teknik yang sedang berpanas panasan di bawah tiang bendera.

eunseo tidak menyangkal, kalau tadi ia melihat donghyun, dan sudah pasti kalau ada donghyun, disitu ada donghan juga.










lalu teriakan jiwon kembali menggugah eunseo dari lamunannya.

"eunseo udah ditunjuk kak hyungwon jadi korlap.. semangat ya!" seru jiwon sambil mengangkat tinggi ponselnya.






































"donghan sini! ini apaan kok burem gini?!" protes donghyun sambil cemberut. donghan berlari menghampiri donghyun tepat di bawah pohon. "apaan sih?"

"fotonya burem semua anjir. mana gak jelas lagi.." keluhnya lagi. donghan hanya mencibir. "nih lihat foto asli rangkaiannya aja, emang printer nya kualitas jelek tadi tuh.."







donghan berlari kembali ke lapangan, bersama kelompoknya. sementara donghyun adem ayem di bawah pohon sambil ngeliatin beberapa foto yang mendukung praktek mereka kali itu di hp-nya donghan.

"woy elah. masih fotonya eunseo yang jadi walpaper. dasar kim donghan, gagal move on!" serunya, tepat saat donghan kembali untuk mengambil peralatan yang tertinggal.


donghan gak sengaja denger. maunya nimpuk donghyun tapi orang juga bener kok, ngapain ngelak..

"berisik. sini hp gue kembaliin. lo yang kerja sana. gue ada panggilan dari bem. ngurusin panitia yang dari fisip.." donghan merebut kembali hpnya dan mendorong donghyun untuk berkumpul bersama yang lain.

"kurang ajar-" umpat donghyun, kesal.

















sementara itu, donghan menuju ke sekre segera karena udah dapet panggilan dari sang ketua dan juga karena acara kali ini ada kerjasama dengan fakultas lain, makanya harus diprioritasin supaya dapet imej yang baik. hahaha, bisa aja.







"tadi, hyungwon udah nunjuk anak buahnya yang jadi korlap. lo kan juga udah gue tunjuk, tinggal kontak aja biar gampang ngaturnya.." titah changkyun.

"siap, bos." jawab donghan lantang. "ngomong ngomong tapi siapa namanyaㅡ"

lalu hyungwon menjawab dengan cepat. "ntar lagi sampe sini. udah gue calling suruh ngumpul di sekre teknik."































lalu tak lama kemudian, seorang cewek melangkah memasuki ruangan.

"permisi.." donghan terkesima. begitu masih hapalnya dia dengan suara khas itu.









"son eunseo, ketua korlap kita kali iniㅡ"

































































"HAH? MASA IYA, YANG? HADUH GIMANA DONGGG!!! NTAR EUNSEO KHILAFFFㅡ"

"ssttt dahyun, jangan berisik. ntar bu kahi marah." gertak umji.

dahyun kicep seketika. kemudian memelankan suaranya dan berlari menjauh dari depan kelas yang sedang ada ujian tersebut.




















di lapangan, akhirnya setelah berjam jam bertaruh nyawa dengan teriknya matahari siang itu, kelompok donghyun selesai. tercepat dan tepat.

"dong, itu disamperin cewek loㅡ" celetuk wooseok sambil menunjuk cewek berkuncir kuda yang sedang lari larian menuju pinggir lapangan.




"dayooniieeee sayangkuuuhhㅡ" donghyun langsung berlari menyambut dahyun, sebelum gadis itu sampai padanya lebih dulu.






























"LOH LOH KOK MAIN PELUK??? DONGHYUN, JANGAN IH MALU MALUINNNN!!!!" dahyun berteriak sebisa mungkin setelah jatuh ke dekapan donghyun.




astaghfirullah kenapa manusia manusia ini benar benar tidak takut dosa...

















"woyyy donghyun jangan gece di tempat umum dong, ah..." seru yuto diikuti sorak sorai kino dan wooseok.

maklum, ketiga bocah ini memang tim hore sejak tau donghyun mulai suka, lalu jaman donghyun pedekate dengan malu malunya ke dahyun dan finally we're here now.




donghyun menjadi cowok super manis dan gelendotan sukanya ke dahyun. untung dahyun sayang.





















beda ceritanya dengan donghan dan eunseo yang telah kandas sejak 6 bulan yang lalu. pasangan muda mudi ini, masih langgeng dengan seribu gombalan donghyun dan pipi gembul memerah dahyun yang selalu bikin gemes.











kisah kasih donghyun dan dahyun akan terus berlanjut apapun yang terjadi...

#2 Automne Doré✔Where stories live. Discover now