eunseo rasanya pengen keluar aja dari mobil. tapi mengingat hari sudah malam, ia mengurungkan niatnya.
"gak peduli. mau kita putus atau nggak, gue tetep lanjut soal kerjasama gue sama jungwoo. terserah lo mau suka ataupun gak suka."
"EUNSEO!"
eunseo tidak sama sekali takut pada donghan yang bahkan sekarang terlihat benar benar marah.
"apa? lo gak suka? mau gue turun di sini sekarang? oke, tapi abis ini langsung gue telepon keamanan dengan mengatasnamakan penelantaran perempuan..." ancam eunseo sambil berlagak akan membuka pintu mobil.
"BERHENTI-" donghan langsung nyegah tangan eunseo di pintu. setelah itu ngacak rambutnya, frustasi.
"oke. semua terserah lo sekarang, seo. cewek emang selalu aja bener."
♡
beda halnya dengan eunseo yang lagi ribut aja gak ada abisnya sama si donghan, donghyun sama dahyun adem ayem tentram damai bahagia selalu.
"gue balik dulu ya, hyun-" pamit donghyun setelah mengantar dahyun tepat di depan kamar kosnya.
dahyun tersenyum. "iya, donghyun. buruan sana pulang. keburu makin malem..."
"makasih ya, dahyun" kata donghyun.
"for what?"
"for standing beside me, everytime."
"BANGSAT SIAPA TUH MALEM MALEM NGGOMBAL ANJIR AWAS KELEPASAN KHILAF NTAR-"
iya, itu si eunbi. gabut dia, sendirian di kamar. akhirnya jalan jalan keluar. cari udara segar. tau tau sampe depan kos lagi, ada orang pacaran.
yang jomblo minggir dulu, ea.
"asik bener daah.." celetuk eunbi sambil berjalan mendekat.
"dih sirik aja lu, bi. jomblo emang ya kaya gini nih tanda tandanya.."
"anjay lo, donghyun!"
eunbi pukul pukulin bahu donghyun yang akhirnya bikin cowok itu buruan kabur.
"bye, dahyun. sampai besok~" pamitnya sebelum meninggalkan tempat.
"lu baru darimana, bi?" tanya dahyun kemudian, sambil beranjak melepas sepatu.
"gatau gua abis jalan jalan doang. abisnya kesepian sih-"
"lha pada kemana semuanya?"
eunbi menarik nafasnya panjang.
"si eunseo sama donghan. si pinky lagi sama hwanwoong.."
dahyun malah ketawa dengernya. "yeilah kasian banget sih lo, bi-" katanya sambil beranjak ke kamar.
"wah sama aja lo anjay!"
setelahnya, eunbi dan dahyun masuk ke kamar masing masing.
dahyun keliatannya langsung pules tidur. soalnya kamarnya sepi.
sementara eunbi, masih gaje banget di kasur sambil ngeliatin ke layar laptopnya.
"anjay nih cakep pemandangannya-" serunya sambil membuka laman yang kaitannya dengan beberapa spot foto yang menarik dan tidak jauh jauh amat dari kotanya.
eunbi lalu melihat ke layar ponselnya. biasanya, jam segini si moonbin sama chanwoo pasti udah ribut seakan kaya berebut chat sama eunbi. tapi hari ini, kaya nggak ada tanda tanda kehidupan di antara kedua manusia itu.
"ih jijik masa gue duluan yang chat, orang biasanya juga mereka berdua-" gusar eunbi sambil kembali meletakkan ponselnya di dekat bantal.
kembali mengarahkan pandangannya pada layar laptop dan mencoba membuka situs situs yang lain.
lantas pikirannya kembali teringat pada chanwoo.
"biasanya, chanwoo jam segini pasti nanyain alias ngecek tugas tugas gue udah gue kerjain apa belum..." gumamnya, lagi.
"ALAH BODO AMAT. TANPA COWOK GUE JUGA BISA IDUP KALI, CONG-" pekiknya, kesal.
♡
pinky dan hwanwoong sudah bersiap untuk keluar kedai sementara menunggu chanwoo yang masih membayar di kasir.
"lo yakin, ky?" tanya hwanwoong, sambil menatap wajah cewek tinggi putih yang ada di sampingnya itu.
"apaan, woong?"
"lo mau nyuruh cowok seculun chanwoo buat deketin eunbi secara terang terangan?"
pinky lantas tertawa. "santai aja lah, woo. lagian chanwoo juga nggak seculun yang lo pikir. terus ya, dia sama eunbi juga udah lama kenal, pasti udah saling mengerti satu sama lain."
"cinta bukan buat main main, zhou jiqieong. lantas, apakah lama tidaknya seseorang saling mengenal, menjadi sebuah patokan yang pasti mereka bisa bersama? terus, apa daya gue yang baru kenal sama lo pasca masuk kuliah gini?"
hwanwoong sedang dalam mode serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
#2 Automne Doré✔
Short Story❝They come, at the right time to the right person.❞
