[45] lets be brave, brother!

447 70 6
                                    

"oh? elkie? nyariin gue? ngapain?" tanya chanwoo berurutan, tanpa menunggu jawaban satu persatu dari empunya.

gadis berambut panjang itu hanya mengangguk dan tersenyum kikuk.

"hehe, ini surat tugas yang kemarin lo maksud di grup kan? maaf ya, baru selesai hari ini.." jelas elkie dengan nada rendahnya. tiba tiba aja chanwoo merasa ada getaran tersendiri di hatinya. getaran ini beda. beda dari biasanya.

elkie cantik. iya, cewek satu ini juga muka muka blasteran cina kaya pinky.

tapi, kayanya baru kali ini chanwoo memperhatikan lebih dalam. semakin dalam. dan, rasanya lebih dari sekedar pandangan seorang ketua kepada sekretarisnya.

oke, baiklah jadi begitu ya sekarang gedung sekre jadi saksi bisu.







































hwanwoong, sedang ingin mencari pinky. gadis yang sejak sejam-an yang lalu ijin sarapan itu, sampai sekarang belum kembali juga.

eunwoo, yang baru saja kembali dari luar juga tak luput dari interogasi hwanwoong. hwanwoong udah kaya apa aja, ceweknya kabur dikit udah heboh..

duh?? ceweknya ya??
















"kayanya tadi gue lihat dia jalan sama eunseo deh, gatau tapi.. tenang aja kaga jalan sama cowok kok. galau amat wajah lu udahan.." ejek eunwoo.

hwanwoong bukannya lega, malah tambah kesel kan kalo diginiin.

"ya gue sih gak masalah dia jalan sama siapa. asal dia selamat aja, woo.." balas hwanwoong sambil berjalan keluar kelas.


emang gak yakin kalo gak cari atas usaha sendiri.
















hwanwoong menyusuri koridor, lewat perpustakaan juga tak mengendus bau pinky sedikitpun. astaga, bahasanya apalah banget mengendus bau. dikira apaan...

malah, akhirnya hwanwoong papasan sama eunbi yang jalan sendirian dengan nunduk.






"eunbi?"

mendengar namanya dipanggil barusan, eunbi segera mendongak. dan mendapati cowok yang kemana mana biasanya sama pinky itu kini jalan sendirian.

"wei, hwanwoong. sendirian aja nih? pinky mana?"

"elaahh gue bukan pawangnya juga ah masa harus duapuluhempat jam gue gandeng teruss..." canda hwanwoong.

"noh makanya buruan dipawangin biar gak kecantol ama yang lain, yeo hwanwoong.."




hwanwoong hanya tertawa mendengar celoteh eunbi. lalu menyadari beberapa detik kemudian akan tujuan awalnya.

"eh ngomong ngomong lo gak ngeliat pinky?"

"kaga lah.. gue baru aja selesai ujian.. lah lo kan sekelasnya, woong.."


"sejam izin sarapan tapi belum balik, makanya gue carii.."




"telepon dong, woong?!"

"nih, hp nya ditinggal di kelas." jawab hwanwoong cepat sambil mengacungkan ponsel dengan case warna merah itu.

eunbi menepuk jidat. berjalan ke arah hwanwoong lalu menepuk pundak cowok itu. "semoga sukses mencari permaisurinya ya, mas hwanung. jangan sampai keduluan yang lain..."












eunbi berlalu. hwanwoong mendelik. ini antara becanda sama serius kedengerannya juga sama aja.

tapi, hwanwoong tertohok sih pemirsa.





























sementara itu pinky dan eunseo baru saja keluar dari kantin dan berjalan kembali ke kelas masing masing.

"yah, berasa jomblo ya, ky. jalan jauh jauh sendirian pisanㅡ" gurau eunseo.

leluconnya mulai terdengar natural sekarang. tidak memaksakan seperti hari hari sebelumnya. atau bahkan terdengar sarkas pada saat saat setelah rena datang waktu itu.

pinky merespon dengan tawa juga. namun, merasa tidak enak hati. bagaimanapun juga, pinky tahu bahwa eunseo masih merindukan sosok donghan yang perhatian dan baik pada kalanya itu.

ya, yang pinky bisa lakukan sekarang sih hanya ikut mendoakan yang terbaik saja.




entah jika pada akhirnya, keputusan eunseo yang akan memilih putus saja di tengah tengah masa kehidupan sebagai mahasiswa ini.
























hwanwoong merasa langkahnya semakin dekat dengan gadisnya itu. gadis yang sudah ia puja sejak awal masuk kuliah.



tapi, setiap kali hwanwoong akan melanjutkan langkahnya, semakim kedepan, semakin ragu pula hatinya.



hwanwoong tahu, dirinya dan pinky berada dalam lingkaran keyakinan yang berbeda. akankah semuanya akan baik baik saja jika ia mengambil langkah serius terhadap perasaannya selama ini kepada zhou pinky itu.


















"hwanwoong!!" seru pinky saat melihat sosok yang tak asing sudah berada dekat di hadapannya itu.

"nahloh, tuh udah disamperin cowoknya.." goda eunseo.

"apaan sih, seo. temen doang itu mahh-" balas pinky.























hwanwoong masih terdiam agak jauh di depan pinky.

lama kelamaaan, pandangannya mengabur. lalu sosok eunseo yang tadi berdiri di samping pinky sudah lenyap. hanya tinggal gadis cina itu, dengan senyuman khasnya.


ia mendengar namanya dipanggil, lalu bayangan pinky yang melambai lambaikan tangan ke arahnya. tak lupa dengan menyunggingkan bibir, bahagia.


namun hwanwoong hanya terpaku. lalu perlahan mulai memberanikan diri untuk menatap pinky.

beranikan dirimu, hwanwoong. ayo, tunggu apalagi??

#2 Automne Doré✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora