[9] accidentally, dilemma in frame

971 208 13
                                    

moonbin sama chanwoo lagi ngerjain tugas barengan, tumben banget akur. padahal baru kemaren katanya mau saingan. saingan sehat buat ngedapetin hatinya eunbi.

"mbin," panggil chanwoo.

"hmm-" respon moonbin tanpa mengalihkan perhatiannya pada layar notebook.

"kemaren tuh lo seriusan ya?"

"apaan woo?"

"soal eunbi kemaren-" ucap chanwoo, lirih.

moonbin sontak menoleh. "menurut lo, apa gue setega itu sama sahabat sendiri?"

"LAH TERUS MAKSUD LO GIMANA SIH BIN? KEMAREN AJA LO YANG NGAJAK TARUHAN-"

"santai dong woo. gue sih nggak mau ngerendahin harga diri gue cuma karena cewek. masalahnya adalah, sekarang kita berdua ada di lingkaran dimana ceweknya sama. maksud gue ngomong gitu kemaren, buat ngeliat responnya eunbi tuh kek gimana-"

chanwoo mengangguk angguk paham. moonbin kembali melanjutkan pekerjaannya.

"biasanya juga eunbi jutek ke kita, apalagi ke gue. kalo kemaren udah gue ngomong gitu, bakaln ngaruh gak sih ke dia..." lanjut moonbin.

chanwoo cuma garuk garuk kepala, frustasi. "tau gini gak bakal jatuh cinta gue, mbin-"

"elah sok polos lo, coy-" balas moonbin tak mau kalah.

"udah lanjutin nih makalahnya, tanggung. abis ini cari makan. mumpung ujannya juga udah reda-" saran moonbin, sambil menyodorkan lembar fotocopy-an berisi materi materi ke chanwoo.

chanwoo menurut saja.














sore harinya di kosan, pinky masih belum balik. sementara dahyun lagi mandi, eunseo sama eunbi ngobrol ngobrol sambil ngerapiin pakaian yang barusan diambil dari laundry.

"gimana bi, moonbin sama chanwoo??" tanya eunseo, iseng iseng.

"paan sih seo- mentang mentang gak jadi putus jangan asal ngeledek gue ya-"

"iihhh eunbi sekarang jadi sensi yaaww" goda eunseo lagi. eunbi memutar bola matanya. "gue jadi ragu, seo-"

"ragu kenapa?"

"lo tau sendiri kan, mereka berdua tuh udah kaya saudara gue sendiri. temen dari orok. masa tiba tiba ngomongin hal yang secara tuh sangat berpengaruh, dan itu barengan-"

eunseo menghela nafasnya. "ya karna mereka tuh pengennya ngebuktiin ke elo, mereka tuh sayang sama lo."

"bodo ah.." kata eunbi pasrah.

"oh ya, tadi jungwoo ngapain, seo?" gantian eunbi yang nanya.

"tau tuh, itu anak aneh banget. baru aja kenal, udah main minta tolong aja-"

"minta tolong?"

"iyaaa. katanya gue suruh jadi model di film pendek proyek tengah semester dia." jawab eunseo.

eunbi hanya ber'oh' ria. "kayanya dia suka sama lo deh, seo-"

"hish apaan sih, bi. ngawur-" gertak eunseo sambil beranjak ke almari pakaian untuk meletakkan setumpuk bajunya.

"coba deh lo pikir baik baik-" kata eunbi, lagi. eunseo hanya mendelik dan berusaha untuk tidak berprasangka buruk lebih jauh lagi.










sementara itu, jungwoo merasa lebih lega ketika dirinya telah menyelesaikan tugas dari kating, sebut saja mbak bona, yang nyuruh cari model buat cewek di film pendek mereka.

tapi masalahnya, eunseo masih belum seratus persen menyetujui. hanya saja, eunseo bilang akan mengusahakannya.

"tunggu bentar ya, woo. gue pikir mateng mateng dulu- gue juga harus ijin cowok gue"

ah, perkataan eunseo yang itu terus saja terbayang bayang di pikiran jungwoo. ada apakah gerangan?

















"makasih ya, woong. repot repot ngajak makan pisan deh lo tuh.."

"sama sama, ky. santai aja, itung itung bales budi lo yang biasanya ngebawain martabak sama terbul waktu rapat gitu-"

"haha yaudah yaudah. pulang yuk-" ajak pinky sambil berjalan duluan di depan hwanwoong.

"oke oke"

keduanya lalu beranjak keluar kedai dan menuju ke tempat parkir.

hingga akhirnya terdengar sebuah suara memanggil dari agak kejauhan.

"ZHOU JIEQIONG!"










pinky lantas menoleh ke sumber suara dan matanya langsung berbinar saat tahu siapa yang memanggil namanya barusan,

"KAK JUNHUI???"







selanjutnya yang terjadi adalah, hwanwoong hanya melongo menjadi penonton dadakan acara temu kangen antara pinky dan jun.

#2 Automne Doré✔Where stories live. Discover now