[7] so its only dream in a dream

1.1K 246 17
                                    

hwanwoong sama sihyun lagi sibuk ngangkatin kardus kardus besar dari dalam kamar kos, keluar.

"ini mah emang lo tukang nyampah ya hyun, segini banyaknya dari berapa bulan lo kumpulin-" celetuk hwanwoong sambil ngletakin kardusnya, rapi. berjejer di teras kosan.

"yeeee gue gak nyampah kelesss. emang masih belum sempet buang-" kilah sihyun.

"epret"

hwanwoong kembali masuk ke kamar, karena dirasa masih banyak lagi yang harus diangkut. namun, pekerjaannya terhenti tiba-tiba saat ponselnya berdering menampilkan panggilan dari pinky.

buru buru hwanwoong mengangkatnya.

"halo, woong"

"oe, ky? ngapain?"

"katanya mrs. anne suruh ke rumah dia sekarang, woong"

"siapa? gue?"

"kita berdua- ngapain elah kalo cuma gue sendirian, pake nelfon elo-"

"haha oke gue jemput 15 menit lagi, ky"



hwanwoong buru buru bersihin bajunya terus pamit ke sihyun, sebelum akhirnya dia ke kamar mandi untuk bersiap.

"hyun gue mau keluar dulu abis ini-"

"yaelah suruh bantuin temen baru 5 menit aja udah mau mlipir lo, woong"

"enak aja lo- urusan sama cewek nih, penting!"

sihyun hanya geleng geleng kepala dan kembali melanjutkan pekerjaannya.




















sementara itu, pinky, setelah menyelesaikan sarapan paginya segera bersiap dengan pakaian yang lebih sopan mengingat dirinya akan menemui pembimbingnya untuk beberapa saat mendatang.

"sendirian, ky?" tanya dahyun.

"nggak, sama hwanwoong-"

"cielah lo berdua kemana mana aja terus nih udah kaya orang pacaran-" goda donghyun.

donghyun masih di situ. sekalian ngikut nebeng sarapan gratis pagi itu. kalau bukan karena khawatir dengan dahyun, mungkin donghyun juga tidak senekat ini.

"donghyun ngomong gitu tuh gak ngaca apa?" balas eunbi, sambil membersihkan piring piring temannya.

"eunbi-_-" sahut dahyun, jutek.

"kenapa sih si dahyun kaya galau banget sejak kemarin? apa gara gara gue cerita soal vernon sama umji jadian kemaren?" tanya eunbi lagi.

"sok tau, hwang eunbi-_-" elak dahyun, sambil mengambil gelas air minum di nakas.

eunbi cuma ketawa ketawa. lalu si pinky pamit, karena hwanwoong benar benar datang dalam 15 menit. bahkan lebih cepat 1 sampai 2 menit, duh disiplin banget, idaman.

"tiati ntar dibawa kabur-" seru eunbi, saat pinky sudah sampai di ambang pintu. pinky cuma manyun sambil ngacungin kepalan tangannya pada eunbi.

kembali pada dahyun, donghyun, dan eunbi.

"napa nih elah tiba tiba jadi diem?" tanya eunbi, sambil membawa semua piring kotor ke tempat cuci.

donghyun cuma senyum tipis, noleh ke dahyun. dahyunnya tiba tiba grogi, wajahnya bersemu merah.

saat eunbi balik lagi ke tempat makan mereka tadi, donghyun mulai natap dahyun, serius.

"dahyun, emang nangisin cowok itu. tapi dahyun harus tahu kalau ada donghyun di sini yang slalu ada buat dahyun.."

dahyun kaget kaget gimana gitu dengernya. meski emang udah nyangka dari awal, kalo dia emang nyaman sama donghyun, dan donghyun juga.

tapi gak nyangkanya adalah, apakah mungkin donghyun akan menyatakan perasaannya sekarang? dimana posisi mereka berdua sekarang juga dengan eunbi. ya tuhan.

"o-ow baper berjamaah bosque-" celetuk eunbi sambil pencet pencet remote TV, berusaha ngalihin pandangan, biar dahyun sama donghyun gak jadi canggung tiba tiba gini.

sampai akhirnya donghyun meraih tangan dahyun dan menggenggamnya erat. eunbi sontak meletakkan remote yang daritadi ia pegang, dan menggunakan kedua telapak tangannya untuk menutupi wajahnya.

berusaha meledek, tapi justru donghyun sedang ingin serius.

"hyun.." dahyun menatap donghyun, menginterogasi lewat tatapan matanya.


"biar eunbi yang jadi saksi, kalau gue sayang sama kim dahyun."










"OH MY GODD!!! SUNGGUH TIDAK DISANGKA!!! APAKAH KEDUA KEMBAR DONGDONG INI JANJIAN MAU NEMBAK CEWEK?????!!!!"









eunbi, dahyun dan donghyun sontak noleh ke arah eunseo yang udah berdiri di ambang pintu sambil geleng geleng kepala, dan ada donghan di belakangnya yang mringas mringis gak jelas.




"mimpi..."

#2 Automne Doré✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang