Chapter 11: The Confusion

647 29 2
                                    

Pagi ini aku sedang menyendiri di kelas. Anak-anak lain berhamburan pada istirahat pertama.. Laura seperti biasa.. Mengunjungi Caleb.

Aku jadi terpikir kejadian kemarin, saat Dylan mengantarkanku latihan piano, menraktirku Di café , memberikanku jaketnya .. bahkan.. Ia.. Mencium pipiku.

Apa dia suka denganku ?

Aku mulai berpikiran yang aneh-aneh.

Mungkin ia hanya ingin bersahabat denganku..

.

"Layla!" sahut seseorang. Aku melirik ke arah pintu kelas.

Dylan. Again.

"Hey." sapaku.

"Kamu kemana saja? I miss you." ucapnya.

Aku tak mengerti mengapa ia bertingkah aneh. Mungkin ia hanya mencari perhatian. Atau mungkin bergurau. Intinya, aku tidak menganggap serius ucapan itu.

"Hahaha.." tawaku. Dylan menarik tanganku kencang dan mengajakku ke suatu tempat.

.

.

.

Greyson's pov

"Greyson.." Lauren menatapku serius. Ia sedikit berbisik karena Kami sedang berada Di perpustakaan sekolah yang daritadi membaca buku tentang ilmu pengetahuan alam.

"Ya?" jawabku.

"Kalau kau masih mengharapkan Layla, well .. You can take her. Date her.. " ujar Lauren.

Kali ini matanya berkaca-kaca.

Aku tidak kuat melihatnya, aku tak kuat melihat seorang perempuan menangis..

Hatiku akan luluh dan sakit rasanya. Apalagi ini orang yang sangat kusayang..

"Mengapa berpikiran seperti itu? Kau mau kita.. Berakhir disini?" tanyaku.

Lauren menatapku lagi.

"Bukan itu maksudku.. "jawabnya.

" Jadi kau meragukan cintaku selama ini?" kali ini aku serius.

Aku memang suka dengan Layla, tapi aku SAYANG dengan Lauren Dan itu sama sekali tidak sebanding..

"Grey... Think about it once again. Aku akan berikan kau kesempatan buat berpikir.. Selama ini yang kau ceritakan adalah Layla, Layla dan Layla.. Kurasa kalian memang cocok, kok. Kupikir.. Kalian harus.."

"Sshh, jangan pikirkan itu. I'll always be here for you.. " ujarku menenangkannya.

.

.

Kupikir yang terbaik kulakukan adalah mengabaikan Layla. Itu yang terbaik untuk hubunganku Dan Lauren. Walau agak berat, tapi aku tidak ingin kehilangan Lauren..

Lauren tersenyum lega. Kami pun melanjutkan aktivitas..

.

Layla's pov

Dylan mengajakku ke lapangan basket indoor. Di sana ia mengambil bola basket dan menawariku bermain..

"Ini.." tawarnya.

Walaupun aku tidak handal dalam bermain basket, tapi ya bolehlah.. Itu sepertinya seru.

Aku mulai mendribble bola , Dylan mencoba merebutnya dariku . Tapi aku berlarian tak tentu arah.

Tiba-tiba Dylan terjatuh..

"HAHAHAHA! Dylann...!!" seruku. Wajahnya terlihat ingin merintih tapi ia tersenyum.

Piano Love~ Greyson Chance love story [COMPLETED]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin