Chapter 58: Someone Like You

459 21 1
                                    

(Next day)

Setelah berbagai macam latihan, dan vocal warm-up berulang-ulang, aku pun sudah matang dan siap menjalani konser malam ini.

Hari ini, aku sudah tidak berada di pendiaman Greyson, aku kini berada di kediaman managerku. Di sana terdapat piano, dan alat-alat studio lainnya. Jadi aku dapat terus berlatih.

Setelah berlatih cukup banyak, aku mengecek lokasi konser. Bagian dalam konser itu sangat menakjubkan, ternyata terdapat 2.500 kursi penonton , menghadap ke panggung kayu. Aku tak bisa membayangkan betapa groginya aku di depan orang sebanyak itu.

.

.

.

"I am going to wear.. Hmm.." aku memilih kostum yang tepat untuk konser nanti malam..

Aku memilih gaun panjang berwarna biru gelap yang berlengan sesikut. Aku memilih kalung mutiara sebagai aksesoris.

"Finished.." ujarku.

"Okay.." jawab Chenning yang sedang berdiri di sampingku.

Ia segera menelepon make-up artist untuk sampai ke sini nanti malam, pukul 7. Konsernya dimulai pukul 8.30..

.

.

.

.

"Layla.. Maafkan Greyson. Ia sekarang.."

"Tidak apa, Mrs. Lisa. Dia bahagia kok bersama Aspan, tak perlu aku lagi.." jawabku memotong pembicaraannya. Aku memegang bahunya dan menenangkannya yang terlihat sedih atas apa yang terjadi pada Greyson, sampai-sampai aku harus menyembunyikan identitasku.

Kami sedang berada di halaman depan rumah Greyson, berdua. Greyson sedang tidak ada di rumah.

"Kau sabar, Layla.. Maafkan aku tak bisa berbuat lebih.. Oh ya, nanti malam kau mengadakan konser, kan? Kami sekeluarga akan ikut.."

"Tak apa .., Ah ya! Terima kasih sudah mau datang, aku baru saja mau mengundangmu.." ujarku tersenyum.

Setelah cukup lama berbincang-bincang, aku kembali ke pendiaman asalku dan berlatih piano lagi, agar tambah matang..

.

.

.

.

(Skip)

"This is the location.." ujar Ibu. Aku turun dari mobilku bersama managerku. Saat aku turun, di sana sudah ada fansku yang menunggu kedatanganku.. Beberapa dari mereka kuberi tanda-tangan.

Aku segera masuk ke dalam ruangan konser yang sangat luas itu, tapi ke belakang panggung dulu tentunya.

Ibu akan menontonku dari belakang panggung (terdapat kamera alternatif yang disambungkan ke sana..)

.

.

.

"I'm ready." gumamku.. Aku mengintip dari backstage.

Aku naik ke atasnya dan tirai raksasa berwarna merah dibukakan.

Aku memberi hormat dengan menaruh kaki kananku ke belakang, sambil memegang rok gaunku.

Jeritan fans, dan tepuk tangan yang diberikan mulai meraung-raung di telingaku. Aku hanya bisa senang mendengarnya..

.

.

Aku dapat melihat Greyson duduk di bangku paling depan, bangku VIP.. Bersama keluarganya, dan juga.. Aspan. Greyson tersenyum ke arahku, sebelum aku duduk di kursi piano..

Piano Love~ Greyson Chance love story [COMPLETED]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu