Chapter 32: Worried

493 25 2
                                    

Aku terbangun di pagi hari yang cerah. "Good morning world!" seruku. Aku sudah sembuh, kurasa. Aku segera bangkit dari tempat tidurku, merapikannya dan segera mandi.

Aku memakai seragamku, lalu sarapan.

(skip)

" Bu, aku mau pergi ke sekolah yaa.." aku pamit dengan ibu. " Bye, sayang.. Hati-hati, ya.." ujar ibu. Aku mengacungkan jempol sambil tersenyum.

Aku pun berjalan kaki ke sekolah..

Saat menyusuri jalan, aku melihat Greyson dari jauh sedang jalan ke arah rumahku.

"Greyson!!" seruku. Aku berlari ke arahnya.

" Layla? Tadinya aku akan menjenguk..Kukira kau masih.."

"No, Grey! Aku sembuh.. :D" jawabku. Ia tersenyum. "Baiklaah.." jawabnya. Ia menggenggam tanganku sambil berjalan ke sekolah..

.

Sesampainya di sekolah, yang pertama menyambut Kami adalah .. Gathy -_- . Tapi kali ini ia terdiam sambil menatap kami sinis. Ia tak berkata-kata sama sekali. Aku dan Greyson membiarkannya.

..

"Bye, Layla.. " ujar Greyson. "You too ;-)" jawabku. Kami pun masuk ke kelas masing-masing.

Di sana aku duduk dengan Laura.. Lagi :-D.

"Morniingg.." sapanya.

"Morning tooo.." jawabku.

"Maaf yaa , kemarin aku tidak bisa menjenguk. Syukurlah kau sudah sekolah lagi ;)" ujar Laura.

"Yup.. " jawabku.

Tak lama, guru Matematikaku datang.

Kami pun memulai pelajaran..

(Skip)

.

.

Seperti biasa, setelah habis belajar, saat istirahat, aku akan menaruh buku catatanku. Kali ini ditemani Laura.

"Jadi kemarin bagaimana ulangan Bahasa Prancisnya?" tanyaku. "Lumayan susah.. Tapi kalau kau belajar pasti bisa . Karena sebelumnya aku tidak belajar:-D" jawabnya.

-_-

"Oke nanti kau tanya aku ya tentang materi Bahasa Prancis, setelah aku menghafal kosa kata.." ujarku. Ia mengangguk.

Aku pun sampai ke lokerku.

Aku membuka kuncinya..

..

Saat akan menaruh buku catatan, ada sesuatu yang jatuh. Secarik kertas lagi..

Aku segera meraihnya.

.

.

.

' to: Layla

Better be careful, Layla.. Karena hari ini juga aku akan melakukan sesuatu pada pacarmu. Lihat saja nanti.. ;-)

,

G '

.

.

Aku ngeri membacanya. Ia hanya mencantumkan huruf 'G' di sana. Tidak mungkin Greyson . Lalu.. Siapa?

Aku coba mencerna kata-katanya. Jangan-jangan..

Gathy.

.

.

Ah si perangkap tikus itu. Ia kan.. Kejam. Pikiranku buyar karena yang hanya kupikirkan adalah Greyson. Aku takut Gathy menyakitinya.

Aku segera meremas kertas itu dan merobeknya sampai butiran-butiran kertas kecil , lalu ku buang ke tempat sampah.

Aku berjalan kembali ke kelas dengan Laura dan segera belajar Bahasa Prancis..

.

.

"Suatu kalimat untuk menjawab pertanyaan 'Comment' allez vous?' adalah.." ujar Laura. Aku mendengarnya tapi aku hanya menatap ke papan tulis dengan tatapan kosong. Aku merasa tidak tenang dengan surat yang diberikan orang aneh itu.

..

"Layla?" ujar Laura. Ia membuyarkan pikiranku.

"Kau kenapa?" tanyanya. "Tidak, hanya sedang melamun, haha. Tadi apa pertanyaannya?" tanyaku.

Ia mengulangi pertanyaannya.

Aku menjawab.

"Bien, merci.." ujarku. "Right.." jawab Laura. Ia segera melanjutkan bertanya-tanya.

.

.

Setelah istirahat usai, kami kembali belajar. Mrs. Tania menyerahkan kertas soal latihan pelajaran Civics atau PKN kepada kami.

Kami pun mengerjakannya..

..

.

Ah aku tidak bisa berfikir! Aku sedang gelisah dengan surat itu. Aku sumpah sangat mengkhawatirkan Greyson..

"Layla, kau ini sebenarnya kenapa?" tanya Laura. Sepertinya aku benar-benar harus mencurahkan Hal ini kepada Laura. Aku pun segera menceritakan hal itu kepadanya.

.

.

"Crazy!" bisiknya. "Semoga saja tidak terjadi apa-apa kepada Greyson.. " ujarnya. Aku mengangguk. "Semoga Tuhan melindunginya.." jawabku.

Kami pun melanjutkan mengerjakan soal.

.

.

.

(Skip)

Setelah mengikuti pelajaran-pelajaran lain, akhirnya kami dibolehkan pulang.

"Laura, kau pulang saja dulu.. Aku mau ulangan susulan.." ujarku. Laura mengangguk.

Ia pun pulang. Saat akan beranjak, Greyson menghampiriku.

"Hey Sweet! " serunya. "Hi Greyson.." jawabku.

"Maaf Grey, aku harus ulangan susulan Bahasa Prancis , jadi aku akan di sini dulu..."

Tiba-tiba, ada seseorang yang berlari tergesa-gesa sambil membawa.. Selimut? Aku tidak tahu jelas warnanya apa ,yang pasti warnanya gelap dan ia berlari ke luar sekolah. Aku sempat melihat wajahnya sekilas. Gathy. Tapi sedang apa dia?

..

"Freak." ujar Greyson kepadanya.

"Okay good luck, Layla! Ayee.. Semangat.." ujarnya. "Thank you Greyson.." jawabku.

Saat ia akan pergi, aku jadi teringat surat tadi.

.

.

"Eum Grey." ujarku sambil menarik tangannya. "Yes?" jawabnya.

"Janji padaku , kau akan baik-baik saja sampai kau pulang." ujarku. "Kau ini kenapa? Of course I will!" jawab Greyson. "Santai saja, Layla.. Tenang saja.." lanjutnya.

"Grey, aku bicara serius.." aku berusaha menahan tangis.

" I'll be okay, sweety. Okay? Oh ya, Sukses, ya ulangannya.." jawabnya. Ia membuatku tenang..

"Bye Greyson.." ujarku. "Bye sweet.." jawabnya. Ia pun beranjak pulang..

.

.

Aku berjalan menuju ruangan guru untuk mencari guru Bahasa Prancisku, dengan perasaan khawatir dan gelisah..

.

.

Next?

Piano Love~ Greyson Chance love story [COMPLETED]Where stories live. Discover now