38: Back to Normal

463 19 0
                                    

Layla's POV

Sejak tadi terbangun dari tidurku, aku belum kunjung beranjak dari kasurku. Jahitannya masih terasa sakit, jadi aku tiduran sambil mengotak-atik ponsel.

Terdengar suara jejak kaki dari lantai bawah menuju kamarku, ternyata ibu, ayah, dan Elle.

..

"Layla! We're glad you are back!" seru Elle. Ia memelukku erat , "Ouch! Em, Elle.. Sorry tapi jahitannya masih terasa sakit.." ujarku.

"Oops, sorry.." jawabnya.

Ibu dan ayah tersenyum ke arahku, memberikan sarapan roti panggang dengan selai kacang.

" Ini, kau sarapan dulu ya, sayang.. Jangan terlalu banyak beraktivitas. Kata dokter sakitnya akan hilang setelah 3-4 hari.." ujar ibu . Ayah mengangguk dan mencium keningku.

"Habis itu kau mandi , ya." ujar ayah. Aku mengangguk. Mereka meninggalkanku di kamar sendirian. Aku pun segera memakan makanannya.

(skip)

Setelah itu, aku mandi dan memakai pakaian santaiku, walau saat terkena air lukanya masih sedikit perih, tapi mau bagaimana lagi? Tidak mandi? -_-

Aku pergi ke balkon sambil membawa boneka panda yang saat itu Greyson kasih di Oklahoma Theme Park dan membawa sebuah kursi. Aku duduk di kursi itu sambil menatap pemandangan.

"Hufft.. Semoga pilihanku untuk tetap hidup pilihan terbaik." gumamku. "Pasti, masih banyak yang membutuhkanmu.." ujar seseorang sambil memegang sebelah bahuku.

"Greyson?" ujarku. "Yup.. That's me, sweety." jawabnya.

"Bagaimana kau bisa ada di sini?" tanyaku. "Dari pukul 7 aku sudah di sini menunggumu keluar di ruang tengah tapi biar aku saja yang ke kamarmu." jawabnya.

"Sorry.." gumamku. Ia mengangguk sambil tersenyum, lalu menyeret kursi meja riasku ke balkon dan duduk.

"I'm so glad you're back.." ujarnya sambil menyipitkan mata terkena hembusan angin. Aku menceritakan tentang imajinasiku saat sedang sekarat waktu itu, dengan sangat detail..

..

"Jadi.. Jadi kau sebenarnya yang memilih?!" tanya Greyson. "Sepertinya,sih. Aku tidak tahu itu nyata atau bukan tapi.. Saat memilih untuk kembali , tiba-tiba aku bangun." jawabku.

"Pilihan bagus, Nn. Brunette.." cibirnya sambil tersenyum. "Hahaha.."

"Lagipula ini berkat Tanner juga yang mendonorkan darahnya. Kalau tidak ada sama sekali saat itu aku sudah dibawa ke atas.." ujarku. "Dibawa ke atas? ._." jawab Greyson.

"Tidak :-P" jawabku.

"Oh ya, titip ponselku dulu, ya aku mau ke kamar mandi." ujar Greyson sambil menyerahkan ponselnya.

Aku dengan iseng membukanya dan melihat foto-fotonya. Banyak foto selfie terpapar, beberapa fotoku .. Bagaimana bisa?!

Aku mencari-cari foto Lauren , dan di sana sudah tidak ada. Mengapa ia harus menghapusnya? Hm.

Kini aku beralih ke kontaknya. Dari abjad A-Z ku amati.

"Cupcake? Siapa ini? Hmm.. Greyy.." bisikku. Dengan perasaan penasaran, ingin tau, aku mencoba menghubungi kontak itu, barangkali ada yang mengangkat.

*Drrtt*

Ponsel di sakuku bergetar. Ada yang menelepon..

"Duh siapa ini.." gumamku.

Aku melihat..

'Greyson <3 calls you'

"What the?! Ohh, hahahaha!!" aku merasa gila karena itu kontakku sendiri.

.

.

'duh , sweety, sweetheart, cupcake.. Bermacam-macam panggilanku. Nanti apa? Pizza? -_-' pikirku dengan sedikit terkikik.

..

"Eumm, Layla? Ada yang salah?" , tiba-tiba Greyson muncul menyandar di pintu kaca balkon.

"No no, nothing.. :-P" jawabku. Aku menaruh ponselnya di kursinya. Ia mengernyitkan dahi sambil tersenyum masam dengan ekspresi 'apa yang terjadi?' nya.

.

.

.

"Soo, siapa nama boneka panda ini? Sudah kau beri nama belum?" tanya Greyson. "Hmm.. Belum sih, selama ini aku panggil saja 'panda' hahaha.." jawabku.

"Maybe.. Hmm.. Oreo? Warnanya seperti Oreo.." ujarku.

"Itu kan nama kucingku! Hahaha.." jawab Greyson.

._.

"Aku tidak pernah lihat Oreo.." ujarku. "Ia dikandangi terus..." jawabnya. Aku mengangguk mengerti.

.

.

"Oya, nanti prom kau mau tidak jadi prom-date ku? That would be nice!" tawar Greyson.

"Pasti..

Tapi, setahuku prom hanya ada di High School, untuk kelas 11-12, di sekolah kita memangnya ada prom?"

"Ada, tapi tidak semeriah prom kelulusan anak SMA, di Cheyenne prom diadakan hanya pesta kecil-kecilan , dansa dan makan bersama.." ujar Greyson.

"Hmm begitu.." jawabku.

..

Setelah lama mengobrol, tiba-tiba ada yang memelukku pelan dari belakang.

.

.

"Lauraa!!" seruku. Di sana terdapat Laura dan Caleb. Caleb tersenyum ke arahku.

"Aheum, jadi kalian sedang berpacarann.." ejek Caleb. Greyson mengeblush sambil menggigit bibir bawahnya.

"Ah sudah guys.. Ayo masuk jangan berkumpul di sini.." tegasku. Aku pun menuntun mereka masuk. Greyson membantu mengangkat kedua kursi yang terdapat di balkon itu.

Kami duduk melingkar di atas lantai berkarpet kamarku.

..

"Guru dan teman-teman sudah sangat merindukanmu, besok kau sekolah tidak?" ujar Laura. "Ya, kurasa.." jawabku.

Aku berdiri dan mengambil sekotak set permainan ular tangga.

"Ada yang mau bermain? Let's play! I'm bored now.." ucapku.

"Yeaa ayo.." seru Greyson.

Aku menaruh papan ular tangga dan perangkat lainnya.

Kami pun mulai bermain..

.

.

.

.

(Skip)

Semuanya kembali normal.. Beberapa hari berikutnya, aku mulai mengikuti pelajaran di sekolah seperti biasa. Bertemu teman-teman dan guruku di sekolah..

Aku juga kembali masuk les piano dengan Feli. Aku sekarang rutin berkebun kembali di halaman rumahku..

Kini tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Tanpa Gathy, semuanya akan aman..

Kuharap mulai dari sekarang sampai seterusnya, semua bisa kembali normal..

.

.

.

.

Vomment, guys! :) x

Piano Love~ Greyson Chance love story [COMPLETED]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz