Chapter 63: One Simple Question

631 22 0
                                    

Aku memegang rekaman audio yang Greyson kirimkan beberapa tahun lalu, sambil memeluk boneka teddy bearnya. Kini aku berada di sebuah rumah kecil sederhana, di Belanda. Yang hanya ada aku dan Greyson yang menginapinya.

"Hello my dearest Layla.. The most beautiful girl I've ever met.."

Itulah kalimat pertama yang kudengar. Sambil mendengarkan bekas rintik hujan tadi malam, yang kini berjatuhan menyisakan embun pagi.

Aku terus mendengarkan rekaman itu.. Dengan perasaan senang, aku sempat memiliki lelaki idaman bagi banyak wanita, yang dulu mencintaiku..

Greyson Chance..

Aku tak bisa menahan perasaan rindu masa-masa itu lagi.. Aku kini menangis haru.. Aku beruntung pernah memilikinya.

.

.

.

Author's POV

Dengan tak sadar, Greyson mengintip Layla dari balik pintu kamarnya. Tersenyum mendengarnya..

.

.

.

Layla's POV

Aku terus mendengarkan rekaman suara itu.. Sampai selesai. Kuulangi, dan ulangi lagi. Aku menangis kali ini ..

.

.

"Without you I feel broke like I'm half of a whole..

Without you I've got no hand to hold.." aku bersenandung kecil, sembari mencium aroma cokelat yang ditimbulkan teddy bear yang sedang kupeluk.

..

Tiba-tiba aku mendengar suara langkah kaki menghampiriku..

Greyson..

.

.

"Good morning, Layla.." ujarnya. Ia duduk di sebelahku. Aku segera menyembunyikan rekaman suara itu.

"Mengapa kau menangis?" tanyanya, sambil mengelap air mataku dengan kedua jarinya. Aku menggelengkan kepalaku.

"Tell me.. Then I will tell you one thing.." ujar Greyson sambil tersenyum manis.

.

.

.

"Just don't forget me , if you're going to marry someone else later, okay? Aku merindukan saat-saat kita bersama.." jelasku. Greyson menghela nafasnya. Ia mengajakku ke luar rumah kecil itu, yang langsung menghadap ke hamparan bunga tulip..

.

.

.

"Look at them.. Tulips. Kau suka dengannya, kan?" tanya Greyson. Apa maksudnya?

"I love tulips, of course. Mengapa?" aku bertanya balik.

"Lihat hamparan tulip-tulip itu, dan keadaan yang berbeda dari Oklahoma ini.."

..

"Menurutmu, mengapa aku membawamu ke sini ? Dengan hasil kerja kerasku?" tanyanya lagi.

"Karena kau ingin mewujudkan sebuah impian? Yang sudah kau pupuk sejak lama.." jawabku.

"Wrong."

"Lalu mengapa?"

.

.

Piano Love~ Greyson Chance love story [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora