The Answer

645 20 0
                                    

Hatiku menangis, menyesali perbuatan yang pernah kulakukan, yang menyakiti Greyson. 10 tahun lamanya..

Hatiku juga tersenyum, karena aku akan memiliki Greyson selamanya.

Aku berdiri tak percaya dengan apa yang akan kujalani sekarang..

Aku menghela nafas, di umurku yang baru ini.. Mewujudkan penantian yang abadi. Akan kupecahkan penantian itu menjadi serpihan-serpihan kecil..

.

.

.

Aku berjalan perlahan dari luar tempat itu, dengan gaun dambaanku. Riasan ringan menghiasi wajah, dengan rangkaian beberapa bunga melati. Aku memegang rangkaian bunga mawar putih dan merah jambu..

Jauh dari luar sana, aku melihat bunga-bunga tulip Belanda bermekaran, bagai menyambut hari ini, bagai menyambut kedatanganku..

Ayah, seseorang yang sangat berarti bagiku, sekaligus raja kehidupanku, menuntunku menuju altar masa depan. Kami berjalan perlahan menuju sebuah sampul terdepan buku baruku, yang akan kutulis sebuah judul di atasnya..

"You are so beautiful, I'm so proud of you.." bisiknya, meneteskan air mata dari mata kanannya. Aku tersenyum ke arahnya..

.

.

.

Akhirnya, aku memasuki ruangan kegembiraan. Ratusan orang di sisi kanan dan kiri menyambutku, dengan rasa gembira-sedih-terharu. Aku melihat wajah-wajah orang yang kusayangi; ibu, Elle, Laura, teman-temanku. Di sana juga terdapat beberapa penggemarku yang datang. Mereka menangis haru.

Dari kejauhan, aku melihat seorang pria berjas hitam, gagah berdiri, menunggu kedatanganku. Aku dapat melihat senyum manisnya merekah kembali.. Ia melihatku dengan terkagum-kagum , begitupun aku.

Kini aku semakin mendekati altar itu. Ayah melepaskanku dari tuntunannya dan kembali duduk. Kini aku berhadap-hadapan dengan seseorang yang kusayangi bertahun-tahun, ia adalah penyebab kesedihan dan kebahagiaanku.

Greyson.

.

.

.

"You're so perfect." ujarnya.

"So are you.." jawabku.

..

Inilah jawaban yang sudah kami tunggu-tunggu..

.

.

" We are gathered here today, on this happy and joyous occasion, to join this man and this woman in holy matrimony.."

.

.

Aku dan Greyson saling melirik. Jantungku berdebar-debar ..

Aku melihat cincin di jari manis kiriku, yang memancarkan kesenangan..

.

.

" Groom, do you take this woman to be your wedded wife? Do you promise to love her, comfort her, honor and keep her in sickness and in health, remaining faithful to her as long as you both shall live?" tanya sang pembicara.

"Yes.." jawab Greyson dengan percaya diri.

.

.

.

" Bride, do you take this man to be your wedded husband? Do you promise to love him, comfort him, honor and keep him in sickness and in health, remaining faithful to him as long as you both shall live?"

..

Aku akan memberitahukan kalian jawabannya..

.

.

.

.

.

"I do." jawabku.

.

.

" Then by the power invested in me, I now pronounce you husband and wife. You may kiss the bride.." ujar sang pembicara kepada Greyson.

Hatiku berdebar-debar, ia akan..

.

.

.

.

.

"I love you my wife.." gumam Greyson sambil tetap mencium bibirku.

Semua orang bertepuk tangan riuh. Aku kini meneteskan air mata haru, air mata paling berharga yang pernah kuteteskan.

"I love you too, husband.." jawabku sambil tersenyum.

Aku melihat keluargaku, keluarga Greyson, teman-temanku, menangis haru, sama sepertiku.

.

Aku menampilkan sebuah lagu pernikahan, Cannon bersama Greyson, di depan para hadirin..

Setelah menampilkannya semua orang bertepuk tangan riuh..

.

.

.

Greyson menggenggam tanganku erat, mengajakku.

"Layla.." ujarnya.

"Yes?" jawabku.

"maukah kita tinggal di sini?" tanya Greyson.

"Grey, I really love Netherlands. Tapi aku lebih suka Oklahoma, tempat kita dibesarkan bersama, dan menimpan banyak kenangan.." jawabku.

"Me too.." ujarnya tersenyum.

..

"Kini kita akan menjalani hidup bersama.. Kau tidak perlu khawatir dengan apapun, because.. From now on, aku akan selalu di sisimu, mencintaimu apa adanya.." ungkap Greyson.

Aku memeluknya erat.

"I love you , Greyson.. There will be no fears anymore. Promise?" ujarku..

"I promise, cupcake.. Hahaha.." jawabnya.

Ia memangkuku dan menciumku sekali lagi, dengan gaun yang masih terpakai di badanku..

..

"I'll love you forever.."

Kini, aku dan Greyson baru akan menempuh hidup baru, bersama..

Kami akan mempunyai keluarga baru, dan kami akan memiliki lembaran-lembaran cerita baru, dan kami akan membuat nada-nada indah baru yang membuat keharmonisan hidup...

.

.

To be continued~

Piano Love~ Greyson Chance love story [COMPLETED]Where stories live. Discover now