Chapter 24: You're a Good Math Teacher

552 30 1
                                    

"Duhh, tugas , tugas, tugas saja yang diberikan." bisikku di ruang perpustakaan sekolah. Aku membuka dan membolak-balikkan tumpukan tugas Matematika yang diberikan.

Aku sedang dalam keadaan ribet saat itu. Tempat pensilku yang berisi banyak alat tulis berhamburan ke lantai karena tersenggol oleh sikutku..

"SSHH!" seru sang perpustakawan.

Aku mengambil pensil-pensilku secara perlahan.

...

Saat itu adalah jam pelajaran Matematika. Di kelas gurunya tidak ada , dan murid-murid berhamburan dan bermain kesana-kemari di dalam kelas. Pusing melihatnya, aku mengerjakan tugas Matematika saja di sini.

Saat itu aku sedang mengerjakan soal tentang bangun ruang prisma. Ku cek satu-satu mana yang susah, mana yang gampang.

Tak usah ditanya sih, semua susah , obviously. Karena aku bukan pencinta Matematika. Sama sekali.

Aku mengambil pulpenku dan mengisi soal yang mudah dulu.

.

.

.

*Ssrrtt*

Terdengar suara deritan kursi. Sang perpustakawan keluar dari perpustakaan. Kini tinggal aku sendiri. Soal yang kukerjakan lama-lama sudah lunas dan tinggal yang susah saja yang tersisa.

"What am I gonna do with these?? Aku tidak mau ke kelas. Seperti kapal pecah kelihatannya. Sedangkan aku tidak tau rumus. Nghaaahh-_-" .

Aku menulis-nulis asal dan menggambar asal di kertas kotretan. Aku menulis 'Greyson Chance' dengan berbagai jenis 'font' / ragam tulisan di atasnya ._., aku menggambar stickman, bunga, dan motif-motif tidak jelas. Aku benar-benar tidak tau apa yang sedang apa yang kulakukan.

Selama setengah jam aku hanya memandangi soal susah dan menekan-nekan ujung pulpen. Menyedihkan.

Sang perpustakawan tak kunjung datang.

Aku tiduran di atas kertas tugas dan mengeluh-ngeluh.

.

.

.

Greyson's POV

Saat itu, aku bersama Troy. Kami akan mengembalikan buku Civics dan Astronomy kami ke perpustakaan.

Troy membuka pintu perpustakaan.

Sepertinya Mr. Chris, perpustakawan sedang tidak ada.

"Mr. Chris? Mr. Chris??" Troy memanggil-manggil.

"Sstt.." ujarku. "Taruh saja bukunya di atas mejanya lalu tanda tangan di kolom peminjam." ujarku.

Kami berdua tanda tangan.

.

.

Saat akan kembali, aku kaget melihat ada seseorang yang duduk di kursi dekat rak paling pojok yang sedikit tersembunyi.

"Ayo kita kembali." ujar Troy.

"Nng.. Aku mau ke toilet sebentar, kau duluan saja." ujarku. Di perpustakaan itu terdapat toilet.

"Oke." jawabnya. Ia pun keluar dari perpustakaan.

.

.

.

"Sepertinya ia tertidur." ujarku pelan. Aku menghampirinya.

Aku melihat sebuah tumpukan kertas di bawah kepalanya dan sebuah kotretan. Aku mengambil perlahan kertas kotretan dan kertas itu.

Piano Love~ Greyson Chance love story [COMPLETED]Where stories live. Discover now