Bab VIII

41.7K 2.5K 55
                                    





"Luke ? Boleh aku melihat Alec ??" ucap Flow setelah kejadian Lucas memaksanya untuk ikut dengannya dan tentu saja pria itu yang menang

"Tuan Pemaksa !"  gerutu Flow untuk kesekian kalinya

"Tentu saja. Alec sangat bahagia bisa bertemu denganmu." jawab Lucas dan tentu saja langsung terpotong oleh teriakan Alec didalam sana yang begitu bahagia karena matenya ingin bertemu dengannya

"Cepatlah ! Biarkan aku bertemu dengan mateku !!" teriak Alec semangat sambil mengibaskan ekornya senang didalam sana

"Look ! Kau benar-benar mirip anjing dungu itu. Ck ! Aku malu memiliki serigala sepertimu" ejek Lucas karena kesal dengan tingkah wolfnya yang benar-benar hiperaktif

"Aku akan mengabaikanmu kali ini." jawab Alec dan langsung mengambil alih tubuh Lucas yang tentu saja dibatasi oleh Lucas

"Luke ! Ah kau ini benar-benar menyebalkan !"

"Hi Mate !!" sapa Alec dengan suara yang lebih berat dan juga ceria

"Ish ! Sudah aku katakan jangan memanggil aku seperti itu ! Dasar batu !" gerutu Flow tanpa menyadari perubahan pada diri Lucas

"Bukannya kau ingin bertemu denganku ?" ucap Alec tentunya dengan nada ceria dan membuat Flow terfokus pada pria dihadapannya

"Bagaimana bisa ?" tanya Flow lirih begitu menyadari perubahan pada tubuh pria dihadapannya saat ini

Tentu saja siapapun akan melihat perubahan pada Lucas. Warna pada matanya sangat mencolok, ia memiliki warna mata hitam legam yang begitu membuat siapapun akan tenggelam saat bertatapan dengannya. Namun sekarang matanya berubah menjadi biru sapphire yang akan menggoda siapapun untuk menatap kedua mata indahnya.

"Kau ? Luke ! Kapan kau memakai softlens ? Aku bahkan tidak mengetahuinya." ucap Flow polos yang membuat Lucas melongo tak percaya karena ucapan mate mungilnya ini

"Hahahah !!! Rasakan ! Hahahha" ucap Lucas pada Alec sambil tertawa puas karena untuk pertama kalinya wolfnya ini berhasil diam dan Lucas berpikir patut memberikan sebuah ciuman panas untuk keberhasilan matenya

"Damn ! Apa mate kita ini bodoh ?" tanya Alec dengan bodohnya pada Lucas dan mendapatkan jawaban berupa suara tawa puas milik Lucas

"Ehem. Kau benar-benar tak mengenalku ? Coba perhatikan aku baik-baik." ucap Alec berusaha untuk menjelaskan pada Flow yang langsung menatapnya lekat dan membuat Alec salah tingkah akibat tatapan intens matenya

"Kau Alec ?" cukup pertanyaan yang sangat sederhana itu sudah membuat hati dan juga Alec bahagia hingga langsung memeluk gemas tubuh Flow yang terkejut karena pelukan tiba-tiba darinya

"Akhirnya mate ! Kau mengenaliku juga. Aku bahagia bisa berbicara denganmu. Aku sudah bosan hanya berbicara dengan manusia bodoh yang hanya bisa diam saja saat bertemu denganmu. Kau tahu ? Aku didalam sana sangat bahagia begitu bertemu pertama kali denganmu. Apalagi aku sudah menandaimu. Aku benar-benar bahagia." terang Alec dengan ceria disertai kekehan bahagia miliknya

Siapapun yang bertemu atau bahkan sudah mengenal Alec dan juga Lucas pasti bisa mengetahui perbedaan diantara Alpha dengan wolfnya itu. Lucas yang memiliki sifat tegas, kaku, lembut, penuh misteri dan juga selalu berpikir panjang dalam mengambil tindakan apapun. Namun berbeda dengan Alec, wolf ini memiliki sifat yang berbanding terbalik dengannya. Alec begitu ceria, humoris, mudah tersinggung dan jangan lupakan sifatnya yang terkadang suka tergesa-gesa sering membuat siapapun heran dengan tingkah laku mereka berdua. Mereka memiliki satu tubuh yang sama namun sifat yang bertolak belakang.

"Senang bisa bertemu denganmu juga Alec. Tapi bagaimana bisa kau berbicara dengan Luke ? Menggunakan apa ? Memangnya didalam tubuh Luke terdapat handphonenya ?"

"Haha.. Sudah, nanti manusia itu saja yang akan menjawab pertanyaanmu. Bagaimana jika kita melakukan penyatuan ? Aku sangat bahagia bila kau setuju." tawar Alec dengan anggukan kepala yang membuat ia terlihat aneh namun lucu

"Sialan !! Berhenti mengatakan hal yang tidak-tidak seperti itu bodoh ! Apa kau tidak ingat bahwa kau belum memperlihatkan wujud aslimu pada mate kita hah ?!" omel Lucas didalam sana

"Penyatuan ? Apa itu ?" tanya Flow membuat Alec terdiam karena malu untuk menjelaskannya

"Ehm. Sudahlah. Lebih baik kita tidur saja. Ayo.. Ini sudah sangat malam untuk tidur." ucap Alec mengalihkan topik dan berhasil karena Flow hanya mengikuti keinginan Alec

"Tapi kenapa kau menginap disini ?" tanya Flow lagi

"Sepertinya mate kita sangat polos dan juga memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar." ucap Lucas karena gemas melihat matenya seakan tidak ingin tidur

"Yah.. Begitulah. Dan ini benar-benar menyusahkan karena pertanyaannya sangat menjebak. Arghh." terang Alec putus asa

"Haha. Cukup sampai sini pertemuanmu. Akan ada saatnya kau memiliki kesempatan berdua bersamanya."

"Baiklah.."

"Sampai nanti mate.. Sekarang Lucas akan menjelaskan semuanya.." ucap Alec membuat Flow mengernyit tidak suka karena baru saja ia berbicara dengan Alec

"Tapi.." belum selesai Flow mengatakan keluhannya Alec sudah mencuri sebuah kecupan lembut hingga membuat ia lupa akan keluhannya

"Sudah bertemu Alecnya ?" pertanyaan Lucas membuat Flow tersadar akan keterkejutannya dan langsung menatap lekat mata Lucas yang sudah kembali menjadi warna aslinya yakni hitam legam

"Yah.. Kenapa cuma sebentar ? Aku masih ingin berbicara lagi dengan Alec.." keluh Flow kecewa

"Tenang saja mate ! Kita pasti akan bertemu lagi, dan kau akan terpesona padaku." ucap Alec didalam sana membuat Lucas tersenyum kecil karena tingkah percaya diri dari wolfnya

"Tenang saja.. Nanti pasti ada saatnya Alec bertemu denganmu lagi. Memangnya kau tidak ingin bertemu dengan wolf Alec ?"

"Mau-mau. Benarkah ? Wahh.. Aku sudah tidak sabar lagi."

"Haha. Kalau begitu ayo kita tidur.. Besok kau harus ikut aku ke mansionku. Kau akan bertemu dengan semua orang di pack milikku."

"Tapi.."

"Sudah.. Tidurlah.. Jangan mebantah lagi." ucap Lucas yang membuat Flow memutar matanya kesal dan langsung ikut tertidur

Mereka tertidur dengan posisi yang cukup membuat siapapun iri meihatnya, Lucas yang berada diceruk leher Flow tampak nyaman karena dapat menghirup aroma memabukkan milik matenya. Sedangkan Flow terlelap dengan nyamannya memeluk leher Lucas. Mereka tampak intim, membuat ketiga orang yang menatap pasangan tersebut dengan senyum penuh arti dan langsung menutup pintu kamar milik Flow.

 Mereka tampak intim, membuat ketiga orang yang menatap pasangan tersebut dengan senyum penuh arti dan langsung menutup pintu kamar milik Flow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mereka sangat romantis.." ucap Lily sambil tersenyum lembut

"Kau benar, sayang.. Biarkan Flower memilih jalannya. Nanti kita akan jelaskan secara perlahan pada nak Lucas mengenai urusan pendidikan Flower. Terima kasih Irenne.. Kau selalu ada dan juga menjaga cucu kami.." jelas Alexander sambil menghela sang istri untuk kembali ke kamar mereka

"Tentu saja, Mr. Alexander. Itu semua berjalan atas keinginan anda, dan sebaiknya saya undur diri.." jawab Irenne lembut

"Baiklah.."





**********

Lucas Mate ||	CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang