Bab XXXIX

18.6K 1.3K 75
                                    


"Amour bangunlah.."

"Aku merindukanmu.."

Hanya kata-kata itu yang terus menerus Lucas lontarkan untuk istri mungil serta Luna dihidupnya ini. Setelah kejadian menggemparkan di rumah tua itu, Lucas segera memerintahkan semua untuk kembali secepatnya. Flow sendiri masih tidak sadarkan diri setelah proses penyembuhan dan juga terbukanya segel kekuatan miliknya.

"Amour.."

"Aku janji, nanti saat sudah bangun kita akan membuat bakso. Kau pernah meminta itu, bukan ? Ah. Aku akan mengajakmu memetik buah blueberry kesukaanmu itu, pasti kau suka bukan ? Jadi aku mohon sadarlah.. Kembali padaku. Kau tahu aku merindukanmu.."

Selesai mengucapkan itu, Lucas tersentak kaget karena suara Flow yang memekik bahagia. "Horee !!! Luke janji yaa ? Nanti kita buat bakso. Uhmm. Aku sudah tak sabar, Luke.. Ayo buat.." rengek Flow manja membuat Lucas terperangah tak percaya pada istri ajaibnya ini.

"Lukeee..." suara Flow terdengar seperti sedang menahan tangis karena suaminya itu hanya diam mematung dihadapannya.

"Huhuuu.." isakan Flow membuat Lucas tersadar dan langsung memelul istrinya itu dengan erat. "Oh, terima kasih MoonGodness. Akhirnya istriku kembali." ucap Lucas penuh syukur.

"Iya sayang. Kita buat makanan yang kau minta itu. Tapi setelah kau sudah merasa lebih baik, ya ?" tawar Lucas lembut

"Uh ? Tidak mau.. Aku sudah sembuh. Aku mau sekarang. Huhuuu. Lucas jahat sama anak kita. Huhuuu..."

"Baiklah, ayo sekarang kita buat. Kemarilah. Aku tak ingin istriku ini kelelahan nantinya, jadi lebih baik kau ku gendong saja. Bagaimana ?" tawar Lucas

"Uhm mau." jawab Flow disertai anggukan semangat

Sebenarnya Lucas telah mengetahui istrinya akan pulih seperti sedia kala ketika Flow telah sadar dari pingsannya, tetapi tetap saja pria itu tetap terkejut melihat istrinya bisa sesehat ini setelah kejadian mengkhawatirkan itu. Bahkan Sky sendiri masih lemah dan harus beristirahat disalah satu kamar dimansion miliknya ini.

Berbicara mengenai Sky, Edmund selalu berada disisi gadis kecil itu. Lucas sendiri terkejut saat mengetahui jarak usia pada keduanya, Sky sendiri hanya bisa menunduk saat Ed mengajaknya berbicara. Ed sendiri tidak menghiraukan jarak usia mereka yang memang terpaut 10 tahun itu. Sky ternyata begitu muda dan kecil dimata Ed, wajahnya ternyata terlihat dewasa karena riasan yang selalu diminta Ayah Sky kenakan saat ada seseorang yang bertamu kerumah tua mereka. Itu karena Ayahnya takut putri semata wayangnya menarik perhatian orang lain.

"Huh ? Kamu siapa ?" suara Flow menyentak Lucas yang tengah mengingat kejadian-kejadian sebelumnya. Flow yang tengah berada dipunggung Lucas semakin menempel padanya karena ingin melihat lebih jelas sosok gadis mungil dipantri mereka. "Maaf Luna, saya hanya ingin membuatkan Sky makanan." jelas Edmund sungkan.

"Sky ? Langit ?" gumam Flow polos (rada bego ya ?) #ditebasLucas

"Ah, iya. Gadis ini adalah mate saya, Luna. Kenalkan namanya Sky Loura, seorang Elf." terang Edmund karena mengetahui Lunanya sedikit bingung. "Wahh ! Ed sudah menemukan mate !! Berarti nanti Ed akan menggigit leher Sky juga ? Sama seperti Lucas ?" tanya Flow antusias.

Berbeda dengan Flow yang masih betah berada dipunggung Lucas layaknya balita manis yang bertingkah polos. Edmund dan Sky sendiri sudah merona bak kepiting rebus karena pertanyaan polos Luna mereka. Lucas ? Pria itu hanya menggeleng tak percaya mendengar pertanyaan-pertanyaan aneh Flower pada Beta mereka.

"Amour.. Kita jadi membuat bola daging itu ?"

Pertanyaan Lucas membuat Flow kembali ingat pada tujuan awal mereka turun kedapur. Dengan semangat Flow mengangguk dan memerintahkan Lucas membawanya kedepan kulkas besar didapur.

Lucas Mate ||	CompleteKde žijí příběhy. Začni objevovat