Bab XXXVIII

18.8K 1.4K 77
                                    



"Sabar, Amour.. Sebentar lagi kita akan segera sampai."

"Hikss.. Hikss.. Sakiit.."

"Cepatlah Cerd !" teriak Lucas dengan wajah panik

"Baik, Alpha.." hanya itu jawaban yang bisa diberikan oleh Cerd ataupun Edmund yang sejak awal diteriakkan agar berlari semakin cepat.

Kini mereka tengah menuju tempat dimana Cerd mengatakan bahwa ada seorang elf yang berada dipelosok hutan Jerman. Seorang elf yang bisa menyembuhkan sihir jahat yang kini tengah merasuki tubuh Luna mereka. Bahkan walaupun tempat itu adalah tempat terjauh dan juga merupakan salah satu tempat yang bukan menjadi daerah pack mereka sendiri, mereka tetap berani memasukinya untuk keselamatan sang Luna.

"Apa masih jauh, Cerd ? Aku tak ingin kita semua semakin lama sampai dan akhirnya harus melewati hutan ini pada malam hari. Kau tahu sendiri jika hutan ini bukan wilayah kita."

"Tidak terlalu jauh, Beta. Mungkin 500 meter lagi kita akan sampai."

"Baguslah. Tetapi apa kau tahu siapa yang memberikan sihir itu ? Aku rasa sihir itu seperti merasakan sesuatu yang tidak asing saat melihat Luna kesakitan seperti itu."

"Oh. Kau juga merasakan seperti itu ? Aku pun sama. Tetapi aku tidak bisa mengingatnya."

Edmund menghembuskan nafas dengan berat, menandakan dirinya tengah pusing dalam hal ini. Semua menjadi panik saat mengetahui bahwa Luna mereka dalam bahaya, terlebih lagi mereka mengetahui jika Luna bukanlah shewolf melainkan manusia biasa. Tetapi mereka menerima kenyataan dengan baik mengenai Luna hanya manusia biasa.

"Alpha !! Didepan ada rumah tua !"

Teriakan salah satu warrior membuat perhatian Lucas menuju pada sebuah bangunan tua kecil namun tampak begitu terawat. Mereka semua makin berlari dengan cepat mengikuti langkah pemimpin mereka. Lucas merasakan tubuhnya bergetar karena merasa sedikit tenang, ia merasakan bahwa tempat ini adalah kunci keselamatan istri dan calon anaknya. Bahkan dirinya semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh lemah Flow.

"Ed."

"Baik, Alpha.."

Ed langsung mengambil alih posisi paling depan guna mengetok pintu rumah tua itu dengan cepat. Lucas sendiri berada dibelakang Ed dengan menggendong tubuh lemah Flow yang terus menerus merintihkan sakit pada tenggorokannya.

Tepat saat Ed selesai mengetuk pintu rumah yang ia sendiri takut untuk mengetuk dengan keras karena tampak lapuk, pintu itu terbuka dengan disertai seseorang yang mengenakan jubah sutra berwarna seputih salju. Jubah itu menutupi wajah dan juga tubuh sosok itu hingga menimbulkan aura mistis yang begitu kental.

"Alpha RedMoon dan juga Luna.."

Sapaan lembut itu membuat para warrior dan juga Edmund sendiri kaget. Mereka tak menyangka sosok elf dihadapan mereka ternyata seorang wanita yang masih muda. Suaranya sendiri menggambarkan bahwa dirinya adalah seorang wanita dengan usia yang masih begitu muda.

"Mate.." gumaman Edmund membuat sosok elf itu mendongakkan wajahnya

"....."

"MATE !!" geraman Edmund yang keras menyentak semua orang disana, bahkan Lucas hanya bisa mendengus pelan melihatnya. "Aku tahu dia itu, mate mu Ed. Tapi bisakah kita semua masuk terlebih dahulu ? Istriku tengah kesakitan dan bertarung mempertaruhkan nyawanya dan juga nyawa calon putra kami." ucap Lucas datar

"Maaf, Alpha.."

"Tunggu sebentar, Alpha.. Apa kau membawa sosok lain kemari ?" pertanyaan Elf itu membuat semua mengernyit bingung mendengarnya

Lucas Mate ||	CompleteWhere stories live. Discover now