Bab XL

17K 1.2K 64
                                    



Setelah kejadian didapur yang begitu heboh dan juga seru, kini kedua pasangan itu tengah duduk dikolam renang khusus milik Flower. Pipi gembil Flow terlihat semakin membulat karena calon Ibu muda itu tengah lahap mengunyah satu bakso yang utuh.

"Sayang.. Pelan-pelan.."

Lucas sendiri menahan tawa gelinya melihat betapa lahapnya Flow makan bola daging yang menurutnya sedikit aneh dilidahnya. Bola daging itu menurutnya lumayan enak, tetapi lagi-lagi lidahnya tak bisa cocok dengan makanan timur yang lumayan mengandung saos pedas alias sambal.

"Uhm.."

Gumaman Flow membuat pipinya bergetar dan semakin tampak lucu. Dengan semangat Flow kembali mengambil beberapa bakso dari mangkok besar yang tengah menjadi pusat perhatian kedua orang dihadapannya. Edmund dan Sky bingung menatap sebuah bola daging yang sepertinya begitu disukai oleh Luna mereka.

 Edmund dan Sky bingung menatap sebuah bola daging yang sepertinya begitu disukai oleh Luna mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa Ed tidak makan ?"

"Ah, iya Luna. Saya akan makan nanti setelah Luna.."

"Kenapa tidak sekarang ?"

Mendengar nada suara Flow yang menuntut, Edmund dan Sky segera menuruti keinginan Luna mereka. Dengan perasaan yang bergolak karena berpikir akan rasa yang menyengat, mereka akhirnya mengambil beberapa bakso dengan kuah yang tidak dicampurkan apapun.

"Lukee.. Kenyang.."

Suara manja Flow mengalun lembut disertai mata yang tampak sayu karena mengantuk. Hormon kehamilannya yang semakin membesar memang membuat Ibu muda itu mudah mengantuk dan lapar. Lucas sudah memahami keinginan istrinya yang sudah mengantuk dan kekenyangan, segera membersihkan sisa-sisa makanan yang tertinggal disudut bibir istri manjanya dan juga pipi bulatnya.

"Bobo.." ujar Flow manja sambil merentangkan tangannya meminta untuk digendong suaminya. "Ughh.. Mommy kita mengantuk, humm ?" tanya Lucas saat dirinya sudah menggendong Flow dengan gaya koala depan.

"Hmm.. Tapi masih ingin lihat Ed habiskan baksonya."

"Aku saja yang mengawasinya, oke ? Kau tidur saja.."

"Janji ?" tanya Flow dengan suara yang begitu pelan

Tahu istrinya sudah terlelap, Lucas bergegas meninggalkan kolam pribadi milik Flow yang khusus ia buatkan. Edmund sendiri sudah menambah beberapa mangkok kecil dan melahap bakso dengan begitu semangat.

"Kalian habiskan saja makanan itu. Aku akan menemani istriku."

"Baik Alpha."

Lucas hanya menggeleng tak percaya saat melihat Beta yang selama ini selalu terlihat datar dan dingin kini tengah terlihat bersemangat dan antusias hanya karena makanan yang bernama bakso.

Aku rasa istriku mulai menyebar virus hobi makan. Pikir Lucas dengan kekehan kecil saat beranjak meninggalkan tempat itu dengan Flow yang sudah terlelap digendongannya.

*******


"Jadi benar adik suster Letta menghilang ?"

"Iya ! Kau tahu saat itu aku melihatnya sendirian diperbatasan hutan Hitam saat bulan purnama merah seminggu lalu."

"Lalu ?"

"......"

Seseorang tengah serius dari balik tembok mengawasi sekaligus mendengarkan pembicaraan para omega yang tengah membahas berita mengenai menghilangnya Princessa, adik dari Letta itu tengah menjadi berita utama di RedMoon Pack karena kejadian saat bulan purnama merah yang terjadi setiap dua tahun sekali itu menghilang tiba-tiba.

Bahkan Letta sendiri dibuat frustasi akan masalah yang disebabkan adiknya, ia berpikir bahwa ini semua akibat dari perbuatan kejam Lucas saat itu. Tetapi semua terpatahkan karena suara Sky yang menjawab semua pernyataan-pernyataan negatif dari Letta.

"Lalu bagaimana dengan Luna ?"

"Apa maksudmu ?"

Seorang gadis kecil berlarian kearah sekumpulan omega yang tengah bergosip mengenai Princessa dengan tergesa. Bahkan gadis kecil itu tampak pucat dengan butiran keringat sebesar jagung dan mata yang berkaca-kaca.

"Gawat !!!" teriak gadis kecil itu hingga membuat semua perhatian terpusat padanya. "Ada apa, Alenina ?" tanya seorang omega yang langsung memberikan sebotol air putih pada gadis kecil yang terengah-engah karena berlarian tadi.

"Luna !! Lunaa !!"

"Luna ? Ada apa dengan Luna ? Apa dia akan melahirkan ?"

"Bukan !!!!"

"Lalu ?"

"Luna menghilang !!!"

"Apa ??!!"

Semua semakin tampak heboh dan juga histeris saat mengetahui Luna mereka menghilang dan juga mereka mulai berpikiran negatif karena kejadian mengejutkan itu.

Berbeda dengan para omega dan warrior yang mulai berlarian menuju istana megah milik sang Alpha, sosok misterius itu menampilkan ekspresi yang berbeda. Sosok itu tersenyum lebar, hingga akhirnya sosok itu mulai menampakkan wajahnya yang tertutupi tudung jubahnya.

Wajah sosok misterius itu begitu hancur, terlihat begitu menyeramkan dan menjijikkan bagi orang lain yang melihat. Tetapi, begitu pria itu membuka seluruh tudung jubahnya, wajah pria itu menampakkan sebagian wajah yang begitu tampan. Awalnya pria itu hanya tersenyum lebar, tetapi seketika senyum itu berubah menjadi tawa menyeramkan yang begitu keras terdengar.

Setelah sekian menit dirinya tertawa, pria itu menghentikan tawanya dengan perlahan. Saat itu pula seringai licik muncul dibibirnya. "Inilah yang kau dapatkan dariku, Lucas ! Bukan hanya istri tercintamu yang akan aku lenyapkan. Tapi calon penerus tahtamu juga akan menghilang begitu saja !! Hahahahahha !!!!!!" usai mengatakan itu, sosok itu menghilang bersamaan dengan asap yang begitu tebal.


*******

Lucas Mate ||	CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang