Bab XXIII

22.7K 1.6K 19
                                    



Perjalanan mereka lumayan melelahkan bagi Flow, tapi setelah bujukan-bujukan lembut Lucas yang memintanya untuk memakan sedikit blueberry membuat wanita hamil itu merasa lebih segar. Ia berceloteh mengenai bagaimana lelahnya ia duduk didalam pesawat dan juga mengenai pemandangan disekitar mereka saat ini.

Saat ini mereka dalam perjalan menuju mansion milik keluarga Lucas, lebih tepatnya mansion dimana pack suaminya berada. Sepanjang perjalan Flow terus mengeluh kenapa mereka belum sampai juga, dan setiap pertanyaan itu terlontar maka ciuman panjang dari Lucas akan menjawab semuanya.

Flow hanya bisa diam menahan kesal setiap Lucas menciumnya tanpa melihat situasi. Bagaimana jika supir mereka melihatnya ? Pikir Flow menahan kesal.

"Nah, Amour. Kita akan segera sampai." ucap Lucas membuat Flow sumringah mendengarnya

Wajah Flow dibuat melongo tak percaya pada apa yang dilihatnya saat ini. Ia sangat terkejut melihat bagaimana sebuah istana berdiri kokoh di depannya saat ini. Sebelumnya ianhanya berpikir bahwa rumah Lucas tidak akan semewah dan sebesar ini, sebab ia sebelumnya hanya melewati sebuah hutan yang begitu panjang dilalui dan rumah-rumah pemukiman penduduk yang tampak sederhana.

Hanya satu dua rumah yang mereka lewati tadi tampak lebih besar. Lucas hanya menjawab itu rumah salah satu orang kepercayaannya, salah satunya Edmund. Beta dari Lucas.

 Beta dari Lucas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Luke.. Apa ini benar-benar rumahmu ?!!!" pekik Flow saat mereka sudah berada didepan pintu rumah yang dua kali lebih besar dari gerbang garasi rumahnya

Lucas hanya bisa menahan tawa melihat reaksi Flow saat ini, ia tak ingin Flow marah padanya. Hormon kehamilan sangat menyeramkan, oke ? Pikirnya.

"Tentu saja, Amour.. Ayo masuk.." ajak Lucas saat mereka disambut oleh puluhan maid yang berbaris rapi dihadapan mereka

Tampak empat orang di ruang tamu milik Lucas saat Flow masih terkagum-kagum dengan interior mewah mansion suaminya. Hingga salah satu wanita yang tampak seperti Ibu dari Lucas berteriak histeris menuju kearahnya. Flow terkejut hingga nyaris terjungkal kebelakang jika saja Lucas tak memeluk pinggangnya dengan protektif.

Wajah Lucas mengeras begitu ia nyaris saja melihat tubuh Flow terjatuh, ia benar-benar tak habis pikir dengan tingkah Mamnya saat ini. Hingga Pap membawa tubuh langsing istrinya menjauh dari menantunya yang sudah ingin menangis karena terkejut dan takut akibat kejadian tadi.

"Mam !!! Kau bisa mencelakai istriku dan calon bayiku !!" ingat Lucas dengan nada datar

Mendengar nada datar Lucas membuat semua orang disana terdiam, sementara Flow sendiri sudah hampir menangis karena sangat terkejut akan kejadian tadi. Ia bahkan mencengkram erat kaos bagian belakang Lucas seakan menandakan dirinya masih begitu terkejut dan takut.

"Astaga.. Maafkan Mam, sayang.. Aku hanya sedikit berlebihan karena melihatmu begitu cantik dan manis seperti ini." jelas Mam Lucas lembut

Mendengar penjelasan Mam dengan suara yang lembut membuat Flow menolehkan sedikit kepalanya. Wajahnya sudah dipenuhi titik-titik air mata, mata besarnya kini menatap semua orang yang tersenyum melihatnya.

"Kau baik-baik saja, Amour ?" tanya Lucas sambil mengecek kondisi Flow

Fokus Flow kembali pada Lucas yang masih menanyakan kondisinya, ia segera mengangguk dan bergumam pelan menjawabnya. Lucas membersihkan sisa-sisa air mata diwajah Flow dengan lembut. Semua tindakan manis Lucas tentu saja mendapatkan perhatian dari orang tua serta Edmund. Bahkan semua maid tak menyangka jika Alpha mereka bisa berperilaku manis seperti itu.

"Aku lapar, Luke.." ucap Flow pelan

Semua maid segera pergi ke arah pekerjaan mereka, terutama maid yang bertugas menyiapkan makan siang. Tentu saja pendengaran mereka cukup tajam, semua orang dimansion ini adalah werewolf dan shewolf. Walaupun ucapan Flow hanya terdengar oleh Lucas, tapi semua orang segera bertindak cepat karena tak ingin Luna mereka kelaparan lebih lama lagi.

"Ayo makan.." jawab Lucas keras hingga terdengar jelas oleh semuanya

"Menantu Mam lapar, hmm ?" tanya Mam khas seorang Ibu pada Flow

Flow mendengar nada itu berhenti berjalan mengikuti Lucas, gadis itu sebaliknya mendekati Mam dan menatap wanita paruh baya itu dengan berkaca-kaca. Ia sungguh merindukan sang Ibu begitu melihat kasih sayang dan kelembutan dari Mam Lucas.

Saat mengerti kondisi menantunya ini, Mam segera memeluknya lembut. Lucas telah memberi tahunya melalui mindlink. Sebenarnya Mam Lucas sangat marah mendengar bahwa menantunya tidak diperlakukan dengan baik di negaranya. Tapi ia berpikir untuk lebih menyayanginya lagi disini. Ia tak akan rela membiarkan Flow pergi kembali ke sana.

"Ayo kita makan.. Katakan pada Mam, menantu cantik Mam ini ingin makan apa ?"

"Blueberry.."

"Blueberry ?" tanya Pap mengernyit mendengarnya

Lucas sendiri sudah mendekati tubuh istrinya dan segera menggiring menuju ke arah meja makan. Lagi-lagi Flow dibuat kagum melihat interior mewah di meja makan.

 Lagi-lagi Flow dibuat kagum melihat interior mewah di meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Berbagai makanan telah terhidang di atas meja makan. Uap panas keluar dari piring-piring yang tersedia, menandakan bahwa makanan itu baru saja disiapkan. Mata Flow terpaku begitu melihat semangkuk kecil blueberry di salah satu kursi meja makan. Air liurnya nyaris saja menetes, gadis itu tak sabar memakan blueberry yang tampak lebih besar dari ukuran biasanya.

Lucas tentu mengerti melihat tatapan Flow yang selalu bahagia dan tak sabaran pada buah kesukaan calon bayi mereka. Ia segera menarik kursi itu dan meminta Flow segera duduk yang dituruti oleh Flow. Lagi-lagi semua orang disana dibuat kagum dengan Lucas, bahkan mereka terhibur melihat sikap menantu mereka yang begitu lucu.

"Ini kapan boleh aku makan, Luke ?" tanya Flow tak sabaran dengan blueberry

"Tunggu sebentar, hmm ? Biarkan Pap dan Mam yang memulai terlebih dahulu, lalu setelahnya nanti kau bisa makan dengan sepuasnya." jelas Lucas dengan lembut sambil memasangkan serbet dipangkuan Flow

"Apa boleh aku habiskan sendiri, Luke ?"

Tawa renyah terdengar dari bibir Lucas, setelahnya hanya tatapan kaget dan suara orang yang menahan pekikan terdengar karena melihat perbuatan Lucas. Lucas mencium Flow dengan keras dan panas dihadapan empat orang dimeja makan. Setelahnya hanya terdengar suara mengejutkan mereka semua dari arah pintu ruang makan.

"ASTAGAAAA !! KAKAK IPAR AKU SANGAT CANTIKKK !!!"




*******

Lucas Mate ||	CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang