Bab XLVI

16K 1.2K 114
                                    


"Alex!!!!"

Teriakan penuh amarah Lucas tak membuat Alex gentar. Dengan amarah dan dendam yang sudah menumpuk sejak lama, Alex berusaha melukai Flower yang tetap tenang. Lucas segera berdiri didepan Flow yang masih berdiri dengan tenang.

Berbagai serangan brutal diterima oleh Lucas. Walaupun kondisi Alex begitu mengerikan dengan luka yang menganga pada lehernya, tetap saja pria itu mencoba menyerang Flow. Bagaimanapun ia merasa terhina oleh wanita muda yang kini terlihat sangat tenang. Bahkan Flower benar-benar tenang, tidak ada ekspresi apapun yang terlihat walaupun didepan matanya sendiri saat ini Lucas tengah berjuang mati-matian.

Menit-menit mencekam terus berlalu. Tetapi keadaan masih tetap sama. Hingga tiba-tiba muncul awan gelap dan angin yang berhembus dengan kencang. Layaknya badai. Semua batu dan juga bangunan-bangunan kuno itu perlahan bergetar. Terasa seperti gempa. Berbagai pikiran buruk mulai menghantui Robert dan Edmund, Sky sejak tadi hanya diam kini mulai bergerak menuju Flower berada.

"Ed.." gumam Sky

Edmund segera menatap Sky yang memanggilnya. Edmund begitu khawatir keadaan Sky yang terbilang masih lemah. Terlebih keadaan Lucas saat ini. Alphanya terluka parah. Tetapi ia tidak bisa mendekati Lucas maupun Flower. Tubuhnya seakan membatu. Itu sebabnya ia mengkhawatirkan Sky yang leluasa bergerak. Ed tidak ingin Sky terluka.

"Aku akan baik-baik saja, Ed.." ucap Sky meyakinkan Edmund

"Tapi, sayang.."

"Kita harus menyadarkan Luna.. Ini bisa berbahaya bagi kita semua."

"Bagaimana caranya?"

"Apa kau bisa berbicara dengan Alpha?"

Pertanyaan Sky tentunya membuat Edmund sedikit bingung. Tetapi dirinya tetap menjawab pertanyaan dari matenya dengan anggukan kepala. Dengan cepat, Sky segera menjelaskan apa yang harus ia katakan pada Lucas melalui mindlink. Awalnya Edmund tidak percaya, bagaimana bisa ia mengatakan itu. Tetapi, lagi-lagi Sky menatapnya dengan tatapan yang membuatnya menuruti keinginan matenya itu.

Ditengah-tengah pertarungan sengit antara Lucas dan Alex, tiba-tiba Lucas berhenti secara tiba-tiba. Dengan cepat pria itu segera menuju Flower dan memeluk tubuh wanitanya dengan erat. Karena saat itu, terjadi sesuatu yang menyeramkan.

Alex tiba-tiba menjerit kesakitan. Tubuhnya secara tiba-tiba mengeluarkan api yang begitu besar. Entah bagaimana bisa terjadi kejadian menyeramkan itu. Tetapi, saat Lucas memeluk tubuh Flower. Disana, ia bisa merasakan jika Flower mengucapkan sesuatu yang membuat ia yakin jika ini semua akibat dari kata-kata yang istrinya katakan.

Saat Lucas ingin mengatakan sesuatu, ia terkejut saat mendengar apa yang tengah Edmund katakan melalui mindlink. Awalnya ia ragu, tetapi begitu ia merasakan jika badai yang tengah terjadi terasa semakin hebat. Terlebih ia merasakan jika Flower tidak membalas pelukannya. Ia semakin yakin jika ia tak segera bertindak, maka apa yang dikatakan oleh Edmund akan terjadi. Sekali lagi Lucas menatap kearah dimana Ed dan Sky berada. Disana, Robert menatap dirinya dengan tatapan yang sama. Tatapan yang memintanya segera melakukan hal yang ia tak ingin lakukan.

Menandai kembali Flower.

Hal itu tidak ingin ia lakukan. Ia takut jika hal itu akan membuat Flower tersakiti. Tetapi, ia tak ingin jika Flower menghilang.

"Anda harus menandai Luna kembali, Alpha."

"Apa maskudmu, Ed?"

"Sky, ia mengatakan jika anda tidak mengembalikan kesadaran Luna segera itu akan membuatnya tidak pernah kembali lagi Alpha."

"Tidak. Jangan mengatakan hal yang tidak-tidak!"

"Hamba mengatakan yang sejujurnya, Alpha."

"Lalu aku harus bagaimana?"

Lucas sangat frustasi saat mendengar setiap penjelasan Edmund. Ia bahkan harus terluka cukup parah karena harus berkonsentrasi pada Alex dan juga berkomunikasi dengan Edmund. Hingga penjelasan Edmund membuatnya mengerti. Jika ia harus menandai kembali Flower. Itu adalah jalan satu-satunya.

"Kekuatan Luna belum sempurna, Alpha. Kekuatan itu akan membuat kesadaran Luna menghilang sepenuhnya. Jiwa Luna akan tergantikan oleh jiwa yang kini berada ditubuhnya. Sky mengatakan jika Luna harus segera disadarkan dengan cara yang hanya anda ketahui Alpha."

"Baiklah.."

Pikiran mengenai penjelasan Edmund itu membuat Lucas harus berpikir keras. Hingga ia memutuskan harus menyelesaikan ini semua.

"Kembalilah, Amour.. Kembali sayang. Jangan biarkan sosok lain yang mengambil tubuhmu. Kau adalah Flower. Flower Franssessca Gold. Aku adalah Alphamu. Kembali padaku."

Tepat setelah mengatakan itu, seketika suasana menjadi tegang. Seluruh warrior hanya bisa berdiri kaku menyaksikan apa yang saat ini tengah terjadi. Setelah kejadian dimana mereka melihat secara langsung kekuatan mengerikan milik Luna mereka, kini mereka dikejutkan oleh Alpha mereka yang kembali menandai Flower. Lucas kembali menandai Lunanya. Taring miliknya sudah menancap dan merasakan kembali darah milik matenya.

Perlahan setelah kejadian menegangkan sekaligus menakjubkan itu, tubuh Flower perlahan melemah. Udara yang semula terasa mencekam berangsur terasa kembali menyegarkan. Badai dan awan-awan hitam telah menghilang. Bahkan terdengar ringisan saat Lucas menarik kembali taringnya. Hingga Lucas tersenyum. Tersenyum saat mengetahui istri, belahan jiwanya telah kembali. Flowernya telah kembali.

"Luke.."

"Terima kasih MoonGodness.."

"Kau datang Luke.."

"Iya, Amour.. Tentu.."

"Kau datang.."

Lucas memeluk tubuh lemah Flow begitu erat. Walaupun terdapat luka-luka yang masih menganga pada tubuhnya, ia tidak memperdulikan apapun. Baginya, hanya kembalinya Flow yang bisa menyembuhkan semua luka dihidupnya.

Namun, tidak selalu. Tidak selalu kebahagiaan akan menjadi akhir dari segalanya, bukan? Tepat dimana dirinya berpikir bahwa semua telah kembali seperti semula. Disaat itu pula ia merasakan kembali kehilangan yang lebih menyakitkan.

Karena, saat dirinya lengah. Lucas tak menyadari jika lawannya masih bisa bertahan. Dengan tubuh yang berlumuran darah dan nyaris hangus. Tubuh mengerikan itu berusaha menusuk Lucas dari belakang dengan kuku tajamnya. Tepat setelahnya hanya teriakan Lucas yang menggema saat melihat semuanya. Istrinya. Flower menggunakan kekuatan terakhirnya untuk bertukar posisi dengan Lucas. Jantung. Tepat pada jantungnya, kuku itu menusuk Flow. Saat ia berhasil menjangkau tubuh lemah Flow, tubuh itu terasa begitu dingin. Berbeda dengan tubuhnya yang kembali terlihat baik-baik saja. Disaat terakhir sebelum semuanya gelap. Flow menggunakan semuanya. Semua kekuatan miliknya untuk menyembuhkan semua yang terluka. Bahkan Alex. Alex yang termasuk musuhnya hanya bisa mematung saat merasakan perubahan pada tubuhnya. Hingga raungan kesedihan Lucas membuat semua sadar. Mereka kehilangan sosok yang sangat mereka lindungi.

Apakah aku akan kehilangan takdirku?
Jika itu terjadi, dapatkah aku meminta? Atau bisakah aku menukar segalanya untuk mendapatkan kembali belahan jiwaku?
Ambilah segalanya. Kekuatan serta kekuasaanku.
Aku rela menjadi manusia biasa. Aku rela menjadi seseorang yang cacat. Tetapi kembalikan belahan jiwaku, MoonGodness.
Aku tak akan mampu bertahan tanpanya.
Kembalikan milikku satu-satunya.
Bahkan kami sangat menantikan kelahiran putra kami.
Tidakkah pantas untukku bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang Ayah untuk pertama kalinya?
Apakah ini hukumanmu karena aku begitu jahat dulu?
Tolong jangan ambil dirinya dari sisiku. Ambilah yang lain, Dewi.
Aku mohon
Aku tak sanggup kehilangannya
Aku bahkan belum bisa membahagiakan dirinya.
Kembalikan Lunaku, MoonGodness.
Jangan mengambilnya jika Kaulah yang sengaja mempertemukan aku dengannya.
Aku mohon..

*******

Lucas Mate ||	CompleteWhere stories live. Discover now