Bab XV

27.1K 1.6K 36
                                    




Flower POV

"Kenapa kamu cemberut seperti itu, Luke ?" tanyaku pada pria disampingku yang sejak tadi memasang wajah cemberutnya

"Aku tak suka."

"Hah ?"

"Lebih baik kita pulang saja."

Aku yang kebingungan melihat tingkahnya inj hanya bisa diam. Entah ada apa dengannya, sejak kami memasuki GI wajahnya menekuk sebal. "Mungkin dia pms. Emangnya bisa ya ?"

Membayangkan hal yang aku pikirkan itu membuat aku terkikik geli karena tidak bisa digambarkan kalau pria tampan disebelahku datang bulan.

"Apa yang kamu tertawakan ?"

"Ups. Sepertinya memang pms"

"Tidak.. Hanya hal yang tidak penting. Jadi, Luke ? Kenapa denganmu ?" tanyaku lagi dan sepertinya berhasil mendapatkan jawaban sebentar lagi karena ia tampak menghembuskan nafasnya dengar gusar. "Aku tak suka kamu dilihat oleh pria lain. Lihat, semua mata pria itu ingin aku congkel. Alec saja setuju."

Jawaban konyol itu membuat aku melongo tak percaya, bagaimana mungkin ia memiliki pemikiran sedangkal itu. Jelas-jelas yang menjadi pusat perhatian hanya dia dan juga Jamie. Benar-benar.

"Lalu ? Kamu ingin kita bagaimana sekarang ?"

"Pulang saja. Kita menghabiskan hari diranjang saja."

Belum membalas ucapan pria mesum dihadapanku ini, tiba-tiba saja handphone milikku berbunyi. Sepertinya dari nada deringnya aku tahu siapa yang menghubungiku. "Mama" ucapku pada Lucas

"Angkat saja." ujarnya yang aku setujui

"Halo, Mama. Ada.."

"Kamu kemana hah ?! Dirumah tidak ada makanan. Kakakmu kelaparan ! Kamu ini bodoh atau apa ?!"

Shit ! Hancur sudah semuanya. Mama sudah pulang. Bahkan Papa tak memberi kabar jika akan pulang hari ini. Ditengah-tengah memikirkan apa yang harus aku lakukan mengenai Lucas dirumahku, Irenne menepuk pelan bahuku. Sontak saja itu membuatku segera menjawab omelan Mama yang sudah berteriak kesal diseberang sana. "Pasti tidak ada Papa."

"Tunggu sebentar, Ma.. Aku akan pulang sekarang. Akan aku masakkan sesuatu nanti."

"Cih. Seenaknya kamu meminta kita menunggumu begitu saja ?! Belikan saja kami makan siang diluar."

"Mamaa.."

Astaga. Aku benar-benar membenci situasi seperti ini. Bahkan aku belum selesai berbicara, dengan seenaknya saja memutuskan lebih dulu. "Aku bahkan ngga ada uang lagi." lirihku pelan

"Kenapa, Flow ? Mama lo udah balik ?" tanya Irenne pelan

"Hmm.. Bahkan dia memintaku membelikan makanan untuknya dan kakak. Dia tidak bertanya aku punya uang atau tidak !" keluhku pada Irenne gusar

"Kemari, Amour." ucap Lucas membuat aku segera menghampirinya

"Ada apa ?"

"Ayo pulang."

"Tapi.."

"Ngga apa kok, Flo.. Gue sama Irenne juga udah mau balik." ujar Jamie

"Iya. Lebih baik lo sekarang pulang. Siapa tahu, Papa lo udah pulang juga." terang Irenne

"Uhm.. Ya udah deh, gue balik duluan ya.. Maaf acara jalan-jalannya gagal.." ucapku tak enak karena acara kami gagal olehku

"Santai aja.. Nanti kita bisa jalan lagi."

Lucas Mate ||	CompleteWo Geschichten leben. Entdecke jetzt