Bab XLIII

15.8K 1.2K 131
                                    


Tepat sebelum Leo melanjutkan kembali cerita mengenai masa lalu dirinya, seorang warrior nampak muncul dengan tergesa-gesa dan segera bersimpuh memohon ampun.

"Ada apa ?"

Mendengar suara Alpha yang amat sangat datar dan dingin, membuat warrior itu lebih memilih pergi daripada diharuskan memberikan informasi.

"Mohon maaf, Alpha. Kami ingin memberi berita penting jika saat ini segerombolan rogue terlihat akan mencapai perbatasan dalam waktu kurang lebih dua puluh menit lagi, Alpha."

"Bagaimana, Alpha ?" suara Robert terdengar begitu melihat Lucas hanya terdiam sesaat sebelum ia segera memerintahkan semua bersiap. Bahkan Alpha terdahulu juga kembali mengenakan jubah perang miliknya. Luna -Ibu Lucas- juga bersiap.

Edmund membantu Sky menggunakan jubah khusus untuk gadis yang masih lemah karena penyerangan tadi. Semua perhatian Edmund tak lepas dari pandangan Lucas yang seketika mengingat istri mungilnya.

"Kami siap, Alpha !"

"Baiklah.." jawab Lucas singkat sambil menuju pintu utama mansion dengan kecepatan yang membuat semua mata mengerti jika Alpha mereka tengah terburu-buru karena Luna mereka terancam. "Jangan memikirkan apapun, sayang. Aku yakin jika Alpha akan menyelamatkan Luna." tutur Ed lembut pada Sky yang tampak khawatir.

"Uhmm.. Semoga saja.." jawab Sky

"Ayo.."

Semua begitu cepat. Entah bagaimana bisa saat ini Lucas sudah berdiri gagah didepan para musuh yang menatapnya gentar. Tentu semua serigala liar pasti takut berhadapan dengan Alpha terkuat diseluruh Eropa.

Seseorang dengan langkah angkuhnya tampak menyeramkan dengan jubah hitam yang menutupi seluruh tubuhnya. Tepat setelah ia berdiri didepan kumpulan rogue yang sosok itu pimpin. Sosok itu akhirnya menampakkan wajah aslinya.

"Lama tidak bertemu, Alpha Lucas. Atau mungkin yang bisa aku panggil adik ?"

Suara serak dan berat itu membuat ingatan Lucas kembali pada masa dimana dirinya dan Robert selalu bersama pria dihadapannya ini.

"Alex" ucap Lucas dengan nada datarnya

"Wow ! Kau masih mengingatku dengan jelas !"

"Cepat kembalikan wanitaku !"

"Wanita ?"

Suara kekehan menyeramkan terdengar dari Alex. "Kau dengan mudahnya mengatakan jika menginginkan wanitamu itu kembali ? Lalu kembalikan tahtaku kembali !!" teriak Alex murka.

Didalam sana, Alec berusaha mengambil alih tubuh Lucas dan membunuh pria dihadapannya ini. Sejak Lucas pertama kali mengalami sift pertamanya, Alec tak pernah menyukai sosok yang kini berhadapan dengannya.

"Tahta itu bukanlah milikmu."

Mendengar jawaban santai Lucas, amarah Alex bergolak. Asap gelap muncul disekitar tubuhnya. Mata Lucas seketika menggelap melihat apa yang kini berada dihadapannya. Robert dan yang lainnya merasa sakit akan apa yang mereka saksikan.

Luna mereka, Flow tertunduk lemas dengan posisi bersimpuh dengan tatapan kosong. Lucas benar-benar merasakan sakit yang luar biasa pada hatinya. Seakan jiwanya terenggut paksa dari tubuhnya begitu melihat sang pujaan hati tak berdaya dihadapannya.

"Bagaimana ? Menyakitkan bukan ?"

"Kau !"

"Tenang saja.. Jika kau ingin istri sialanmu ini kembali. Kau harus mati ditanganku."

Alex seakan tak melihat bagaimana Lucas siap membunuhnya saat ini juga. Tatapan Lucas sepenuhnya berubah. Mata Alpha itu berubah menjadi biru terang, seterang langit cerah. Bahkan hawa disekitar Lucas menjadi sedingin kutub.

"Princessa.."

Suara itu membuat fokus beberapa orang terfokus pada Letta yang memanggil adiknya dengan lirih. Wanita itu menatap sang adik dengan pandangan yang luar biasa menyatakan kerinduan mendalam.

"Kenapa kau melakukan ini ? Ayo kita pulang.. Jika kita meminta maaf pada Alpha, kesalahan kita akan lebih ringan." terang Letta lembut agar Princessa mengerti

"Kau pikir aku akan menurutimu ?! Aku tak akan melepaskan jalang kecil ini !! Pergilah Letta !! Jangan pernah mengguruiku !!" murka Princessa disebelah Alex yang merangkul pinggangnya

"Sialan." desis Lucas

Entah siapa yang memulai terlebih dahulu, Alex terlempar begitu jauh. Lucas sendiri berdiri dengan tegap. Seakan tak ada yang menyentuhnya sama sekali. Wajah Alex terlihat jelas, wajah itu bukanlah wajah yang menyeramkan. Hanya karena setengah wajahnya yang hancur karena goresan panjang akibat cakaran, membuat wajah tampan miliknya begitu mengerikan terlihat.

"Kau !"

"Lepaskan istriku, Alex !! Ini bukanlah kesalahannya !! Ini adalah pertarungan kita."

"Cih ! Tidak akan. Kau harus mati ditanganku. Begitu juga dengan jalang itu !"

Teriakan Alex seakan menandakan perang terbesar di era kepemimpinan Lucas dimulai. Semua mengambil bagian masing-masing. Bahkan Sky yang awalnya dilindungi oleh Edmund kini beralih menghancurkan beberapa rogue dengan sihir miliknya.

"Oh ! Aku terkejut melihat ada Elf disini. Bahkan wujudmu menarik sekali, sangat cantik untuk seorang Elf muda." ucap Alex merendahkan

Sky yang mendapat perlakuan kasar hanya diam memandang Alex. Entah bagaimana bisa Alex kini beralih menyerang sosok mungil Sky dengan brutal. Alex yang merupakan werewolf menggunakan kekuatan sihir yang entah ia pelajari dari mana membuat Sky kewalahan.

Lucas segera menerjang Alex yang terus menerus menyerang Sky. Bahkan Edmund sendiri kewalahan melindungi Sky dari Alex, entah muncul darimana kekuatan menyeramkan milik Alex.

"Sudah aku katakan, Alex !! Jangan menyerang orang lain yang tak bersalah !!" teriak Lucas dengan Alpha tonenya

"KAU HARUSNYA SADAR SIALAN !!! KAU MERENGGUT KURSI TAHTAKU !!!"

"Aku tak merebut tahta siapapun, brengsek !! Tahta ini memanglah milik Ayahku ! Dan kau tidak berhak atas apapun !!!"

"Kau !!!"

Lucas terbatuk keras dan mengeluarkan darah saat Alex dengan liciknya melemparkan sihirnya pada Lucas saat pria itu mencoba menggapai tubuh istrinya.

"Hahahha !!! Kini sebelum ajal menjemputmu, maka kau akan menyaksikan bagaimana tubuh istrimu menjadi persembahan pembangkitan Ayahku kembali !!!!"

"Amour !!!!!!"


*******

Lucas Mate ||	CompleteWhere stories live. Discover now