Bab XXVII

21.7K 1.4K 48
                                    


"Alec.. Kau tidak ingin bertukar sift ?"

Kesekian kalinya pertanyaan yang ditanyakan oleh Flow pada Alec, dan Alec hanya menjawab dengan geraman yang menandakan serigala itu tak ingin bertukar sift dengan Lucas.

Sejak Flow sadar hingga keesokan harinya, Alec terus menemani Flow dengan wujud serigalanya. Awalnya semua dokter dan perawat tampak segan dan tak berani mendekati Flow bahkan untuk memeriksa, tapi saat mereka melihat Alec yang hanya duduk nyaman disebelah ranjang Flow akhirnya semua pun bernafas lega.

"Edmund.." panggil Flow pelan

"Ya, Luna ?"

"Ehmm.. Bisa kau minta beberapa maid menyiapkan pakaian Lucas dan beberapa bekal makan siang untuknya ?" pinta Flow nyaris berbisik

Edmund yang mendengar permintaan itu tentu saja mengangguk setuju atas perintah Lunanya. Dilihatnya Alec tengah tidur dengan kepala serigala itu tergolek diatas ranjang, sedangkan badan besarnya terduduk dibawah. Untung saja Alec memiliki badan sebesar itu, jika tidak mungkin ia tidak bisa bertingkah seperti itu.

Setelah Flow melihat Edmund pergi, ia berusaha duduk walaupun sedikit susah karena moncong Alec menimpa lengannya yang tidak menggunakan infuse. Flow merasa kasihan pada Lucas, ia tahu dari Edmund jika sudah seperti ini kondisinya itu berarti Alec telah menguasai Lucas sepenuhnya. Lucas tidak bisa kembali jika tidak Alec yang menyetujuinya saat ini.

Tangan mungil Flow mengelus bulu-bulu lebat namun lembut milik Alec. Ia sangat menyukai sosok Alec, serigala ini begitu lembut dan menyayanginya. Itu sebabnya Flow selalu menyukai jika Alec sudah berubah menjadi wolf, namun untuk saat ini ia tak ingin Alec menyakiti Lucas. Mereka adalah satu, walaupun wujud mereka berbeda. Tetapi dimata Flow, Lucas dan Alec adalah suaminya. Itu menjadi alasan terbesar Flow membujuk Alec dengan giat agar memaafkan Lucas.

"Alec.."

"Alec, bangunlah sebentar.."

Hanya mendengar Flow meminta ia bangun, Alec segera tersadar dari tidurnya dan segera memandang mata Flow dengan mata birunya. Serigala itu hanya menggeram saat merasakan belaian-belaian lembut Flow.

"Kau menyukainya ?" tanya Flow yang dibalas dengan anggukan semangat Alec

Flow terkekeh melihat Alec yang lucu dimatanya. "Ehmm.. Boleh aku minta sesuatu padamu, Alec ?" ucap Flow sedikit ragu

"Ggrrr" geraman semangat terdengar dari Alec

Alec tentu saja langsung setuju dan mengibaskan ekornya dengan ceria. Ugh, menggemaskan.

"Haha.. Aku sayang Alec.." ujar Flow langsung memeluk Alec dan mencium leher penuh bulu

"Ggrrr.."

"Alec.. Aku tahu kau sangat menyayangiku.."

Serigala itu menyetujui ucapan Flow dengan mengendus-ngendus pada ceruk leher Flow.

"Tapi Alec.. Aku ingin Lucas kembali.. Aku tahu pasti saat ini kau berpikir jika aku lebih menyayangi Lucas dibandingkan dirimu. Tapi harus kau tahu, aku tak pernah membedakan bagaimana perasaanku untukmu."

"Aku hanya ingin meminta maaf pada Lucas karena sikap manjaku dan selalu meminta ini itu padanya.. Bisakah kau mewujudkan keinginanku yang satu ini ?"

Sejujurnya Alec tak menyukai alasan Flow yang ingin meminta maaf pada Lucas, itu tentu saja kewajiban Lucas yang harus mengurus Flow disini. Tapi saat melihat tatapan memelas Flow, Alec hanya bisa mendengus dan mengabulkan keinginan istrinya.

Saat melihat Alec memasuki kamar mandi, Flow tersenyum kecil. Betapa beruntungnya ia memiliki Alec yang selalu menyayanginya.

Edmund datang tepat waktu, pria itu membawa tiga kantong kertas yang berisi kotak makanan dan baju untuk Lucas kenakan. Setelah memberikan baju serta bawahan untuk Lucas, Edmund berpamit karena ada beberapa urusan pack yang harus ia urus menggantikan Lucas.

Lucas Mate ||	CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang