Chapter 3 ~ The Worst Day Ever

4.4K 297 4
                                    

Crystal P.O.V
Aku berjalan keluar dari restaurant itu dengan kesal, bukan kesal karena makanannya ataupun pelayanannya melainkan orang tidak waras yang berada di dalam sana. Sungguh aku benar-benar tidak tahu apa yang di pikirkan olehnya. Bagaimana mungkin seseorang mengajak orang yang tidak di kenalnya sama sekali untuk menikah terlebih orang itu menganggapnya orang mesum. Aku langsung mengendarai mobil ku kembali ke Anna MC. Walaupun aku seorang profesor, aku tetap tidak boleh pergi seenaknya di jam bekerja terlebih jika ada jadwal operasi.

Aku selalu memulai hari ku dengan kesal selama dua minggu terakhir ini dan aku sangat berterima kasih dengan psychopath satu itu. Aku sekarang sedang berada di kantornya dan melemparkan bunga dan coklat yang selalu ia kirimkan ke kantor ku.

"Mr. Knight, bagian mana dari kata penolakan yang tidak kau mengerti?" Aku berusaha menahan amarah ku untuk tidak segera membunuh psychopath ini sekarang dan detik ini juga.

"Dan bagian mana dari kata aku selalu mendapatkan yang ku inginkan yang tidak kau mengerti Ms. Hemsworth?" Kurasa aku akan benar-benar menjadi psychopath atau pembunuh kalau berhadapan dengan orang ini.

"Tidak dapatkah kau mencari orang lain saja daripada menganggu ku terus? Aku mengerti dengan jelas kata-kata mu tapi aku tidak akan menerima tawaran mu karena aku sedang menyukai seseorang" aku melihat ia menggeraskan rahang mulutnya yang menunjukkan ketidaksukaan nya pada perkataan ku yang setelah itu di ganti dengan senyuman menyeringainya yang selalu membuat ku kesal.

"Perlu kau tahu Ms. Hemsworth, aku Ace Kingston Knight mengetahui segalanya mengenai dirimu jadi kau tidak perlu berbohong" perkataan nya tidak sepenuhnya salah, tapi memang ada orang yang ku sukai dan orang itu adalah ayah dan ibu ku.

"Percaya lah pada yang kau inginkan Mr. Knight" aku langsung meninggalkan kantornya dan tidak ingin menemuinya lagi. Setelah aku keluar dari perusahaannya dan masuk ke dalam mobil ku. Aku dalam perjalanan kembali ke Anna MC karena aku telah keluar di jam makan siang dan telepon ku berbunyi.

"Prof, kita memiliki pasien gawat darurat. Dia harus segera di operasi" ucap seorang koas di telepon yang sepertinya sangat ketakutan.

"Apakah tidak ada profesor yang lain atau dokter umum yang berjaga?" Aku mulai melajukan mobil ku dengan cepat.

"Maaf Prof, semua profesor sedang mengurusi seorang pasien VVIP yang baru datang. Dokter yang berjaga masih dalam ruang operasi" okay, aku sangat benci dengan orang yang mempunyai kekuasaan lebih tinggi. 'semua profesor hanya untuk satu pasien yang pasti tidak memiliki penyakit yang parah, itu sungguh berlebihan' pikir ku dengan meningkatkan kecepatan mobil ku.

"Okay, aku akan sampai dalam 10 menit. Kalian siapkan ruang operasi"

"Tapi Prof, semua ruang operasi sedang di gunakan" sepertinya semua koas di sana sedang cemas dengan pasien tersebut.

"Bagaimana ruang operasi VIP, bukannya ruangan itu tidak di pakai"

"Mereka tidak mengizinkannya untuk di pakai karena katanya mereka takut sewaktu-waktu pasien VVIP harus di operasi kalau terjadi sesuatu"

"Oh shit, mereka benar-benar brengsek. Well, tetap persiapkan ruangan itu apapun yang terjadi. Aku yang akan bertanggung jawab jadi kalian tidak perlu takut"

"O-okay Prof, kami akan menyiapkannya" aku langsung mematikan telpon tersebut dan fokus pada jalanan.

Sepertinya hari ini, tidak bisa menjadi lebih buruk lagi. Dari bertemu dengan psychopath sampai para orang brengsek yang lebih mementingkan status sosial daripada nyawa. Setelah aku berhasil menyelamatkan nyawa pasien itu, tentu saja aku langsung mendapat panggilan dari direktur utama dan kepala operasi umum. Sepertinya berita tindakan ku sudah tersebar ke satu rumah sakit ini terlebih karena pasien VVIP yang harus menunggu 10 menit sebelum bisa menggunakan ruang operasinya. Para keluarga VVIP tersebut sangat kesal dan menyuruh agar aku segera di pecat.

Baru dua minggu lebih aku bekerja di rumah sakit ini akan tetapi, sudah mau di pecat. Aku rasa aku lebih baik siap-siap mencari pekerjaan di rumah sakit lain. Walaupun aku dapat melawan tapi, aku tidak ingin mencari masalah dengan para orang kaya yang ingin seenaknya. Setelah mendapat ceramah yang panjang dan pemecatan dari panggilan itu, aku melihat pasien yang tadi ku operasi dan keluarganya sebelum pulang. Aku memasuki kamar pasien tersebut.

"Halo, saya Profesor Crystal Ann Hemsworth. Saya minta maaf karena tidak sempat berbicara dengan kalian mengenai kondisi pasien" aku melihat sepasang pasangan tua dan seorang gadis remaja yang melihat ke arah ku di samping ranjang pasien.

"Seharusnya kami yang meminta maaf kepada anda Prof. Hemsworth karena telah mau menolong anak kami sampai anda harus menyalahi aturan rumah sakit ini" lelaki dengan badan yang besar dan rambut yang mulai keputihan yang merupakan ayah pasien tersebut berbicara sambil menunduk minta maaf.

"Ah, kalian tidak perlu khawatir soal hal tersebut. Itu sudah menjadi kewajiban ku menolong orang, lagipula aku juga tidak terlalu menyukai orang-orang di sini. Jadi anda tenang saja dan jaga kesehatan pasien agar cepat sembuh" melihat keluarga yang harmonis ini mengingatkan ku pada keluarga ku.

"Terima kasih banyak Prof. Hemsworth, kami akan menjaganya dengan baik"

"Baiklah, saya akan permisi terlebih dahulu" aku pun keluar dari kamar pasien tersebut dan melangkah ke lobby untuk mengambil barang ku yang ku titipkan di sana. Sebelum aku sempat keluar dari rumah sakit ini, ada orang penting yang datang dan di kerumuni banyak orang. Para dokter, Profesor, kepala departemen dan direktur utama ikut berada dalam kerumunan itu.

Aku ingin melewati kerumunan itu untuk keluar dari rumah sakit ini sampai ada tangan yang memegang ku yang membuat ku menoleh pada orang yang memegang ku. Kotak yang ku pegang langsung jatuh begitu melihat orang yang memegang ku. Mata biru dan senyuman nya yang manis itu saat melihat ku sungguh membuat ku terpesona akan ketampanannya, kemudian berubah menjadi tatapan yang dapat membunuh dan bibir yang hanya setipis garis itu menunjukkan aura membunuh saat melihat ke depannya. Anna Medical Center juga termasuk salah satu properti dari Knight Enterprise jadi tidak heran apabila ia berada di sini, tapi yang membuat ku heran adalah mengapa ia memegang tangan ku dan membawa ku berdiri tepat di sebelahnya.

Semua yang berada di sana langsung terkejut dengan tindakannya sedangkan aku masih memikirkan apa yang akan di lakukan oleh psychopath yang satu ini. Kuharap pemecatan ku tidak termasuk salah satu bentuk balas dendamnya karena jika memang terbukti seperti itu, aku lebih baik kembali ke California daripada berurusan dengan psychopath ini.

"Apakah ada yang dapat kami bantu Mr. Knight?" Tanya direktur utama yang namanya ku lupakan.

"Tentu saja, apakah benar wanita di sebelah ku ini di pecat karena melanggar aturan di rumah sakit ini?" Suara bariton nya yang tegas dan menusuk itu sungguh membuat ku agak merinding

"It-u benar Mr. Knight" ia gagap menjawab nya karena ketakutan dengan psychopath satu ini.

"Kurasa aku akan mulai memecat semua yang bekerja di sini dan menggantinya dengan yang baru termasuk direktur utamanya karena berani memecatnya" semua yang ada di sana langsung menatap Mr. Knight dengan pandangan takut.

"A-apa? Bagaimana mungkin anda dapat berbuat seperti itu?" Protes direktur utama itu seperti nya tidak di pedulikan karena sekarang ia terus menatap ku yang terus berusaha melepaskan tangannya dari pinggang ku.

"Tidak bisa? kenapa tidak bisa? Apa kalian lupa kalau rumah sakit ini punya siapa. Kalian bahkan sungguh berani memecat orang yang tidak bersalah dan menuduhnya. Terlebih lagi, orang itu adalah TUNANGAN KU" ia berbicara dengan meningkatkan setiap oktaf dalam perkataan nya, terlebih saat ia menyebutkan kata yang terakhir dengan berteriak.

Semua yang di sana langsung terkejut mendengarnya dan aku melihat beberapa orang yang memotret dan merekam kejadian ini. Aku sungguh membencinya sekarang, ia sengaja menetapkan ku pada situasi ini agar aku mau menerima tawaran sialan itu. Aku yakin seratus persen, aku telah menjadi pusat perhatian di New York setelah kejadian ini. Dia menjadikan ku tunangan nya di depan publik sehingga aku tidak dapat menolaknya karena ia mengetahui aku sangat membenci menunjukkan diri ku di publik. Hari ini benar-benar menjadi hari terburuk yang pernah ada.

Maaf kalau masih amatir hehehe 😄😁 tolong di bantu vote ya...

The Lost LoverWhere stories live. Discover now