Chapter 16 ~ Thinking Out Loud

2.5K 165 9
                                    

Ace P.O.V
Ingin sekali ku bawa Anna bersama ku untuk pergi ke perancis tapi aku terpaksa tidak dapat melakukan nya. Jika bukan karena aku ingin menyelidiki sesuatu, Anna pastinya akan ku bawa kemana pun saat aku berpergian.

Aku bertanya - tanya kenapa aku harus menyetujui ikut mereka ke perancis sedangkan aku harus menderita sekarang. Axel sibuk dengan Bella dan Alex sibuk bermesraan dengan Karen sedangkan aku di sini hanya sibuk memikirkan keadaan Anna di new york.

Di saat aku mencari Anna yang di culik oleh Axel, aku menemukan bahwa ada yang terus mengikuti Anna beberapa minggu belakangan ini dan mereka bukan orang - orang nya Axel. Aku mencoba mencari tau tentang mereka tapi identitas mereka semua palsu. Dan aku mengetahui bahwa mereka semua berasal dari perancis. Karena itulah sekarang aku berada di perancis untuk mencari mereka, dan setelah aku mengetahui siapa yang selalu mematai - matai Anna, aku pastikan mereka tidak akan selamat. Tapi yang jadi pertanyaan ku mengapa mereka mengincar Anna padahal dia tidak ada masalah dengan siapapun. Aku berpikir mereka juga menduga bahwa Crystal adalah Anna jadi mereka mulai mengincarnya kembali.

Aku telah melakukan tes DNA kepada Crystal dan hasilnya tidak seperti yang kuharapkan. Walaupun aku selalu berpikir dan berharap kalau Crystal adalah Anna, tapi pada kenyataan nya Crystal bukanlah Anna. Anna memang telah tiada 18 tahun yang lalu. Tapi keputusan ku telah bulat, aku akan tetap menganggap Crystal sebagai Anna. Karena aku yakin Crystal memang di kirim oleh Anna untuk ku.

Aku tidak tau apa yang mereka inginkan. Tapi kali ini, aku akan melindungi Anna apapun yang terjadi karena aku tidak ingin sejarah kembali terulang.

"ACEEE!!!" teriak Axel yang terlihat marah padaku.

"Apa?" Jawabku dengan singkat.

"Kami bertanya bagaimana hasil dari tes DNA little one?" Tanya Axel sambil kembali meminum winenya. Aku baru menyadari Bella dan Karen sudah tidak ada di ruangan ini.

"Berbeda, dia bukan Anna" balasku dengan kembali fokus pada koran di tanganku.

"Tapi kita yakin kalau dia itu little one, di lihat dari sifatnya saja kita sudah bisa mengetahuinya" bantah Axel dengan antusias. Tapi yang di katakan nya memang benar.

"Sudahlah, kenyataan itu memang selalu berbeda dari harapan kita" ucap Alex setelah daritadi diam.

"Aku harap kalian tidak memberitahukan hal ini padanya" ucapku dengan menatap mereka.

"Tenang saja, tapi apa kau akan terus menganggap Crystal sebagai Anna?" Tanya Alex serius menatap tajam Ace.

"Aku harap kau tidak melakukannya, kau tetap bisa memanggilnya Anna tapi kau tidak boleh melupakan kalau dia itu Crystal" Axel menyelaku untuk menjawab pertanyaan Alex.

"Aku tau, aku juga tidak ingin menyakitinya. Untuk sekarang memang aku menganggapnya seperti itu, tapi seiring berjalannya waktu aku pasti bisa merubah itu" jawabku dengan serius.

"Aku juga berharap seperti itu. Karena walaupun dia bukan little angel, tapi aku tidak ingin dia tersakiti" balas Alex santai.

"Kau lebih baik jangan sampai menyakitinya Ace. Karena aku sudah menganggapnya sebagai adik ku sendiri" ancam Axel dengan wajah yang sangat serius, padahal dia jarang menunjukkan nya.

"Kau bisa memegang kata - kataku" janjiku dan aku meninggalkan mereka untuk kembali menemani Bella dan Karen.

Aku menatap ke arah langit dari balcony di penthouse untuk menjernihkan pikiran ku. Aku memutuskan untuk menelpon Anna. Dan setelah menelponnya 7 kali, dia baru mengangkatnya.

"Ada apa Ace?" Tanya Anna dengan geram dan kesal

"Aku hanya ingin mendengar suaramu, tapi sepertinya aku menelpon mu di waktu yang salah" canda ku dengan sengaja karena aku tau mengapa dia sangat kesal sekarang.

The Lost LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang