Chapter 33 ~ Time

2.3K 144 1
                                    

"A wounded heart will heal in time and when it does, the memory and love of our lost ones is sealed inside to comfort us"

~Raymond Felix Anderson

Author P.O.V

Knight's Mall. New York, USA. 10:27 AM

Sekarang Anna, Cara, Bella dan Karen sedang menyesali telah membawa para lelaki bersama mereka. Mereka merasa malu saat ada orang lain yang menatap mereka. Pasalnya, para lelaki terus menerus memberi umpatan dan tatapan mematikan kepada lelaki yang menatap kami. Tentu saja, tingkah mereka mengundang perhatian orang, terlebih dengan status mereka. Tapi mereka tidak bisa menyerah begitu saja pada taruhan yang telah mereka buat sendiri. Oleh karena itu, mereka ingin memulai rencana mereka.

"Aku heran kenapa kalian mau bersama dengan mereka" gerutu Cara pada yang lain. Alhasil, ia mendapat tatapan tajam dari para lelaki.

"Aku juga heran kenapa aku mau menerimanya, sekarang aku sedang memikirkan alasannya" jawab Bella dengan mengidikkan bahunya.

Axel langsung memprotes tidak setuju dengan tatapan mematikan. Jika tatapan dapat membunuh, Bella pasti sudah mati berlumuran darah.

"Alasannya sudah sangat jelas, untuk apa di cari. Tentu saja, cause you love me" Bella hanya memutar bola matanya dengan jengah.

"Well, untuk hal ini aku sependapat denganmu, Bell" komentar Karen, membuat Alex langsung berada di depannya.

"Are you sure, Princess?" tanya Alex dengan nada memperingati.

Karen berusaha melepaskan tangan Alex yang berada di pinggangnya "aku sangat yakin, terlebih karena sifatmu yang datar" ejek Karen dengan menatap Alex kesal.

"Aku..." Sebelum Anna sempat menyelesaikan perkataannya, Ace sudah terlebih dahulu menciumnya singkat.

"Don't say it, jangan ikuti omongan mereka" Anna hanya menatap Ace dengan datar dan kesal.

Felix yang jengah melihat mereka langsung menghentikan pertengkaran mereka yang berada di tengah - tengah mall. Sedangkan Cara sudah tidak terlihat bersama mereka dan memilih berada di sebuah toko di depan mereka.

"Jika kalian ingin melanjutkan pertengkaran kalian, lebih baik aku mengurus perusahaanku daripada meladeni kalian" perkataan dingin Felix membuat semuanya diam. Menjadi yang tertua di sana, membuat Felix yang harus memisahkan mereka.

Felix hanya menghela napas sebelum mengajak yang lain untuk makan siang. Yang lain pun menyetujui usul Felix dan memanggil Cara yang sibuk memilih baju.

At lunch,

Banyak orang yang memperhatikan mereka sesaat mereka memasuki restaurant yang berada di mall itu. Kedatangan mereka sudah seperti artis papan atas yang sangat terkenal. Setelah mereka mendapat meja, mereka langsung duduk dan seorang waiter pun menghampiri mereka.

"Good afternoon Mr and Ms, what would you like for lunch?" Ucap waiter dengan sopan dan melirik mereka semua yang ada di sana.

Tapi sepertinya para lelaki melihatnya menatapi para wanita, sehingga sekarang mereka menatap waiter itu dengan marah dan menggeram.

"Aku pesan cream pasta. Lebih baik kamu tidak menatap wanitaku, sebelum matamu itu terlepas" ucap Ace dengan kasar dan menjadi yang terakhir memesan.

Waiter yang mendengar ancaman Ace, langsung menunduk minta maaf dan pergi dari sana dengan cepat.

Para wanita yang melihat kelakuan Ace hanya mendengus dan memutar mata dengan jengah, termasuk Anna. Ace tidak memperdulikannya dan fokus memperhatikan Anna.

The Lost LoverWhere stories live. Discover now