Chapter 24 ~ Threat

2.6K 164 4
                                    

"I will fight for what we have, because the love I have for you is big as much as our bond"

~Crystal Ann Hemsworth

Crystal/Anna P.O.V
Aku terbangun dengan merasakan sedikit sesak untuk bernapas. Semua itu, karena Ace memelukku sembari tertidur. Dan dia tidak mau melepaskanku saat aku mencoba untuk bangun. Hingga akhirnya aku tersadar jika aku tidak memakai apapun. Dan aku menyesali perbuatanku karena keterkejutanku.

"Ouch... Ada apa dengan kau, Anna?" gerutu Ace dengan menggelus pantatnya yang kesakitan. Setelah berteriak tadi, aku tidak sengaja menendang Ace sehingga dia terjatuh dari ranjang.

"Maaf, Ace. Ak-u tidak... sengaja" mohonku dengan menutupi seluruh tubuhku menggunakan selimut. Aku langsung menyembunyikan wajahku di balik selimut, setelah Ace berdiri dengan hanya memakai boxer.

"Cepat keluar... aku mau ke kamar mandi" tambahku tanpa menatapnya. Karena tidak ada balasan apapun, aku memberanikan diri melepaskan selimut dari wajahku.

Dan ternyata, Ace masih berada di kamar dengan senyum mengejek yang menghias di wajah tampannya itu. Dengan cepat, aku kembali menutup wajahku dengan selimut.

"Kau sudah melihat semuanya tadi malam, dan kau masih merasa malu?" goda Ace. Tentu saja, ucapan Ace membuatku semakin merasa malu.

"Cepat keluar, Ace" geramku dengan kesal karena dia tidak juga beranjak dari tempatnya berdiri.

"Alright... Alright, just get ready. Setelahnya, aku harus mengatakan sesuatu padamu" ucap Ace yang mulai berjalan meninggalkanku sembari mengambil bajunya yang tergeletak di lantai.

Setelah Ace pergi, aku menghembuskan napasku dengan lega. Aku menyingkirkan selimut dan berdiri dari ranjang. Aku mulai memungguti bajuku satu per satu. Tiba - tiba pintu kamar kembali terbuka, dan Ace muncul dari balik pintu dengan senyum yang mengembang.

"Aku hanya ingin memberitahu kalau aku akan menunggumu di ruang ker..." Sebelum Ace sempat menyelesaikan perkataannya, semua jenis barang sudah kulemparkan ke arahnya.

Dia menghindari semua benda yang kulempar dan dengan santai tersenyum menggoda melihat pemandangan di depannya. Aku berusaha melempar handphone nya sembari menutupi tubuhku.

"Tunggu... Jangan handphone ku, aku akan keluar" ucap Ace dengan segera menutup pintu.

"By the way, you look so hot, Anna" ucap Ace yang kembali memunculkan kepalanya dari balik pintu.

"ACEEEE..." teriakku sembari melempar handphone Ace ke wajahnya. Tetapi Ace sudah terlebih dahulu menutup pintu sehingga handphone nya hancur berkeping - keping di lantai. Bukannya marah, Ace malah tertawa terbahak - bahak dari luar kamar dan itu sungguh membuatku kesal.

------------------

Sekarang aku sedang berada di ruang kerja Ace dengan suasana yang sedikit mencekam. Bagaimana mungkin tidak mencekam, jika yang di lakukan Ace hanya duduk diam di kursinya dengan menatap kosong ke arah langit - langit ruangan itu. Sepertinya Ace melupakan kehadiranku dan sibuk dengan pikirannya, batinku dengan terus menatap Ace.

Aku mulai tidak nyaman duduk di sofa dengan suasana seperti ini. Aku bergerak dan duduk sedikit bergeser dari yang awal. Tapi sembari aku bergeser, tatapan Ace langsung menatapku. Aku sedikit terkejut saat dia sudah menyadari keberadaanku. Tapi aku merasa sedang syuting film horror melihat tatapan Ace yang menusuk.

Ace perlahan berdiri dari kursinya dan berjalan ke arahku tanpa melepaskan pandangannya dariku. Ace duduk di sebelahku dan dia langsung mengangkatku untuk duduk di atas pangkuannya. Aku merasa Ace sedang memikirkan sesuatu yang mungkin berkaitan denganku, hingga dapat membuatnya selemah ini. Dia sudah terlihat seperti big baby yang minta di perhatikan.

The Lost LoverWhere stories live. Discover now