Chapter 9 ~ Broken

2.9K 213 8
                                    

Crystal P.O.V
Aku ingin lepas kendali dan meluapkan semua amarah ku terhadap dua orang yang sangat bersikap kekanak - kanakan. Sesaat aku sampai di rumah orang tua ku, mereka langsung menjahili ku dengan berbagai hal yang tidak di ketahui orang lain termasuk Ace. Mereka mencoba berbagai macam hal seperti sengaja menyenggol bahu ku dengan keras, mengenggam tangan ku dengan kencang, meletakkan permen karet di kursi, membuat makanan ku berubah menjadi pedas dan air yang asin, bahkan mereka berpura - pura tidak sengaja menumpahkan anggur di dress kesayangan ku.

Aku tetap diam dan tidak menyuarakan satu pun kekesalan ku terhadap mereka. Aku menahan semuanya karena aku lebih tua jadi aku harusnya lebih tahu caranya menyikapi hal - hal kekanak - kanakan seperti ini. Mereka sengaja ingin memancing amarah ku dan memperlihatkan sifat buruk ku yang sama sekali tidak pernah ku tunjukkan terhadap kedua orang tua kami dan terutama pada Ace.

Bukannya menunjukkan kemarahan, aku berusaha menahan air mata ku. Aku meminta izin untuk mengganti pakaian ku dan menenangkan diri di dalam kamar karena aku kesulitan berpura - pura baik - baik saja di depan mereka semua.

Setelah selesai mengganti dress, aku langsung menuju ruang tengah dimana keluarga ku menanyakan berbagai hal kepada Ace mengenai hubungan kami lebih detail. Aku menginginkan pertemuan ini cepat selesai dan kami segera pergi dari sini. Mereka berdua masih saja menganggu dan berusaha menjauhkan ku dari Ace. Bahkan mereka berusaha membujuk Mama, Papa dan Ace untuk menahan kepergian kami dari sini. Mereka menggunakan orang tua kami yang merupakan kelemahan ku.

Dan yang terburuk nya adalah mereka berhasil membujuk mereka bertiga untuk terus memojokkan aku untuk tidak pergi juga. Tapi mengingat aku adalah orang yang keras kepala, tentu saja aku tidak akan membiarkan mereka menang begitu saja tanpa melakukan perlawanan.

"Ma, bukannya kau sudah berjanji setelah ini kami akan langsung pergi dan kau tidak akan menahan kami! Dan kau Ace, bukannya kau tidak masalah asalkan aku tetap di samping mu. Aku akan kembali ke New York sendiri jika kau memang ingin di sini lebih lama dengan keluarga ku"

Kali ini aku sudah tidak peduli kalau aku membantah kedua orang tua ku. Aku sungguh tidak akan bisa tahan untuk bermalam di sini walaupun hanya untuk satu malam saja. Aku tidak ingin melalui malam itu lagi hanya karena aku luluh pada permintaan kedua orang tua ku.

"Aku akan selalu berada di samping mu jadi jangan berharap kau akan pulang sendiri ke New York tapi kau tahu ayah mu butuh pengawasan dari seorang dokter mengingat kondisi nya masih lemah"

'Pleasee Ace, don't do this. Aku benar - benar ingin kau berada di pihak ku, aku tidak bisa mengalah pada mereka juga kali ini. Sudah cukup aku mengalah pada mereka dalam banyak hal, tapi tidak dengan harga diri ku' air mata ku hampir keluar, tapi aku menahan nya dan melihat Papa yang memang masih terlihat lemah di kursi roda nya.

"Mama memang sudah berjanji dengan mu Ta tapi, mama takut kalau sewaktu - waktu papa mu drop dan mama tidak tahu harus melakukan apa" mama mulai menggunakan mata memohon nya seperti biasa untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

'Andai mama tahu kalau kelakuan anak mama sudah lebih dari kata parah. Sebesar apapun rasa sayang ku pada mama dan papa, aku tidak mau membiarkan kedua adik ku menginjak harga diri ku terus menerus hanya karena aku tidak pernah membalas mereka' tapi sepertinya aku juga harus kembali mengalah untuk kesekian kalinya. 'Lakukan lah ini semua demi kesehatan papa'.

"Baiklah aku akan bermalam di sini tapi ingatlah ini adalah terakhir kalinya aku akan bermalam di sini. Dan jika kalian bertanya kenapa aku mengatakan hal ini, kalian semua pasti sudah mengetahui nya dengan sangat jelas dan aku menginginkan kamar ku untuk di jadikan kamar tamu" aku langsung mengambil tas ku dan memberikan kepada mama obat papa sebelum aku menuju ke kamar.

The Lost LoverWhere stories live. Discover now