Chapter 8 ~ Promise

3.3K 198 5
                                    

Crystal P.O.V
'What the- My first kiss...' Aku sudah tidak mampu berbicara apa - apa lagi karena shock dan malu. Aku tidak sadar apa yang telah ku lakukan. Aku membalas ciuman nya padahal aku membenci nya. Ia melakukan sesuatu semau nya sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain. Aku seharusnya marah ia mencium ku tapi, tidak ku lakukan karena aku juga menyukai ciuman itu. Entah kenapa, aku sangat menyukai baik ciuman maupun pelukan dari nya. Aku merasa nyaman berada dalam pelukan nya, serasa aku benar-benar di lindungi dari semua hal yang akan menyakiti ku.

"Suka? Kau menyukai ku, bukan nya kau hanya ingin balas dendam kepada ku?"
Aku teringat kata - kata nya sebelum ia mencium ku.

"Kau terlalu banyak bertanya, sepertinya aku harus menyumpal mulut mu lagi"

Setelah mendengar itu, aku langsung berlari menjauh dari nya. Kukira ia hanya akan duduk tapi ia mulai mengejar ku.

Aku membuatkan minuman karena kami berdua capek berkejar - kejaran. Ia membuat ku terkejut dengan jawaban akan pertanyaan ku yang tidak di jawab nya tadi.

"Benar, aku menyukai mu. Tapi bukan berarti aku mencintai mu, hanya saja aku suka kau berada di dekat ku. Jadi berjanji lah kau tidak akan pernah meninggalkan ku?"

Aku pun berjanji kepada nya tidak akan meninggalkan nya, walaupun ia telah mengatakan tidak mencintai ku. Tapi hanya mendengar ia menyukai ku saja sudah cukup membuat ku senang. Aku hanya menganggukan kepala ku dan menyembunyikan kesenangan ku. Baru kali ini, aku menyukai keberadaan laki-laki di dekat ku. Ace benar - benar teman yang sangat hebat sampai - sampai membuat ku berubah pikiran mengenai dirinya kecuali sifat jelek nya itu.

"Sampai kapan kau akan berada di tempat tidur terus menerus?" Aku memukul nya memakai bantal untuk membangun kan nya.

"Hmm... Aku mau tidur"

"Ace, lebih baik kau bangun sebelum aku memanggil-"
Perkataan ku terpotong oleh teriakan ku sendiri, karena bayi besar ini menarik dan memeluk ku ke kasur bersama dengan nya.

Entah karena aku terlalu lelah atau malas, aku lebih memilih diam dan tidur dengan nya daripada bertengkar yang menghabiskan tenaga. Aku baru sadar kalau aku belum sama sekali istirahat setelah sampai di sini.

Ace P.O.V
Aku berharap ini terjadi setiap hari setiap kali aku bangun tidur. Aku terbangun dengan ia berada dalam pelukan ku. Ia bergerak memeluk ku dengan erat dalam tidur nya di saat aku ingin melepaskan nya. Aku terus menatap wajah mungil yang sangat damai dalam tidur nya, bukan wajah marah yang selalu ku lihat.

"Hmm... Singkirkan tangan mu dari wajah ku Ace" mata nya terbuka dan menatap ku secara langsung.

"Kau bangun? Lebih baik kita tidur lagi, ini baru jam 7 pagi" ia kembali tidur dan menyembunyikan wajah nya di dada ku.

Sebelum aku kembali tertidur, aku menyuruh asisten ku untuk menyiapkan makanan dan beberapa pakaian untuk ku nanti.

Kami terbangun kembali pukul 10 karena mendengar bunyi bel. Aku langsung mengambil sarapan dan pakaian dari asisten ku. Aku menyiapkan sarapan sambil menunggu ia selesai mandi. Setelah kami sarapan bersama, aku mandi sebentar dan mengikuti Anna pergi ke rumah sakit tempat Ayah nya di rawat. Seluruh pikiran ku tentang nya sebelum ke sini sudah sirna dan saat kembali aku ingin membunuh seseorang.

"Kau yakin tidak masalah bagi ku untuk bertemu keluarga mu?" Ia menatap ku seakan khawatir dan cemas setelah mendengar pertanyaan ku.

"Tidak masalah, lagipula aku butuh bantuan mu agar aku memiliki alasan untuk kembali ke New York" rasa khawatir dan cemas itu hilang dalam sekejap dan di gantikan dengan senyum jahil nya.

The Lost LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang