Chapter 15 ~ Stay Over

2.7K 163 8
                                    

Crystal P.O.V
"Ace, apa ini hanya perasaan ku atau teman mu itu memang sifat nya protektif ya?" Tanya ku pada Ace, yang sedang fokus dengan kerjaan kantor nya.

"Ace, apa kau mendengarkan ku? Lalu untuk apa aku di sini?" Tambah ku, bukannya mendapatkan jawaban tapi aku hanya mendapat angguk kan kepalanya.

Aku menunggu tapi tidak juga mendapat jawabannya. Lebih tepatnya, aku tidak di hiraukan mungkin lebih parahnya dia menganggap ku tidak ada di sini. Lama - lama aku bisa bunuh diri di sini, hanya karena berbicara dengan nya yang seperti tembok yang kokoh.

Akhirnya aku lelah berbicara dengan nya jadi aku memilih untuk duduk di sebuah sofa yang besar yang berada di ruang kerja nya. Awalnya aku hanya akan bermain handphone ku, tapi ada sesuatu di atas meja yang berada di depan ku yang membuat ku tertarik untuk melihat nya. Aku melihat sebuah dokumen yang di tujukan untuk Ace. Aku membuka dokumen dan mengeluarkan sebuah buku yang ku yakini adalah sebuah diary. Dan aku membuka diary tersebut, mata ku terfokus pada sebuah nama di akhir setiap halaman dan nama itu terasa sangat familiar untuk ku. Nama dari pembuat diary itu adalah Anna Aleysia Anderson. Di saat aku ingin mencoba membaca isi dari diary tersebut, Ace sudah lebih dulu mengambilnya dari tangan ku.

"Apa yang kau lakukan Anna?" Tanya Ace dengan menatap ku serius.

"Aku hanya melihatnya karena penasaran" jawab ku dengan sedikit gugup karena aku tau aku salah dengan membuka barang nya tanpa izin.

"Jangan lakukan itu lagi tanpa izin ku" ucap Ace dengan suaranya yang menandakan ketidaksukaan nya sambil berjalan menjauhi ku dan kembali kepada pekerjaan nya.

"Ace, aku ingin pulang. Karena kau masih banyak kerjaan, aku akan pulang sendiri" ucap ku kesal dan berjalan ke arah pintu ruang kerjanya.

Di saat aku ingin membuka pintu, pergerakan ku terhenti karena sekarang Ace memeluk ku dari belakang dan kedua tangan nya memegang pinggang ku dengan erat.

"Jangan pergi, tinggal lah semalam di sini" pinta nya dengan suara yang lemah.

"Aku tidak bisa Ace, paman dan bibi ku akan datang malam ini" tolak ku dengan memutar tubuh ku sehingga sekarang aku menghadap tepat di depan Ace.

"Tapi aku tidak ingin kau pergi, paman dan bibi mu akan ku kabari" bujuk nya dengan mendekatkan wajah nya dengan ku.

"Tapi Ace..." Bantahan ku terhenti karena sekarang ia mencium ku dengan lembut.

Awalnya ciuman itu lembut dan pelan tapi semakin lama, ciuman itu semakin dalam dan menuntut. Tapi aku malah memikirkan apa kejelasan dalam hubungan kami sekarang. Memang saat ini, aku menyebutnya sebagai tunangan ku tapi kenyataan nya pertunangan ini hanya sebuah kepalsuan. Saat itu juga, aku langsung mendorong Ace menjauh dan berusaha untuk mengambil napas. Yang kami lakukan tadi sangat tidak benar tapi mengapa aku merasa hal itu benar untuk di lakukan.

"Anna..." Ucapnya dengan pelan dan kembali memeluk ku.

Tidak seharusnya aku mulai menyukai nya semakin dalam. Ini bukanlah hubungan yang asli, tapi hanya kepalsuan. Jadi, seharusnya aku tidak menganggap ciuman tadi itu serius. Tapi bagaimana aku tidak menganggap ciuman itu serius di saat perlakuannya, tatapannya, dan suaranya membuat ku berpikir semua itu serius tanpa adanya kepalsuan.

"Baiklah Ace tapi kau yang tanggung jawab jika Bella mengamuk nanti" ucap ku untuk mengalihkan topik pembicaraan dalam pikiran ku.

"Tenang saja, aku tidak akan membiarkan wanita satu itu memarahi ku lagi" balas nya dengan sedikit menggeram saat mengatakannya.

"Jika dengan kau saja dia selalu kesal bagaimana jika dia bertemu dengan Axel, mungkin lebih parah lagi daripada dengan mu?" Ucap ku dengan sedikit tertawa saat memikirkan jika Axel dan Bella selalu berdebat tanpa henti.

The Lost LoverWhere stories live. Discover now