Bagian 6

4.2K 194 2
                                    

Kamu bisa melukai hati seseorang karena tidak tahu tentang yang sebenarnya.
-Dara Haryana

______________________________________________
Playing Now: I hate you, I love you


“Bang, hari ini anterin Dara pake motor dong?” Pinta Dara yang sibuk memakai sepatunya.

“Tumben?” Arash yang sedang nonton televisi pun menengok sembari tersenyum menatap adiknya itu.

“Asyik juga pake motor,”

“Emang nyoba darimana pake motor?” Tanya Arash.

“Semalam sama Erlangga.” Entah kenapa tiba-tiba nama itu dengan mudah nya lolos dari mulut Dara, Dara menggigit lidahnya sendiri merutuki kebodohannya itu, pipinya juga ikut memerah, sontak Arash tersenyum melihat tingkah laku adiknya itu.

“Erlangga, yang ganteng itu kan?” Ayana yang baru datang dari arah dapur ikut menyahut.

“Mas Taehyung nya Dara lebih ganteng, Ma.” Ralat Dara yang menolak keras ada laki-laki yang menggeser kandidat pria tampan dari Kim Taehyung, idola nya.

“Iya mas mu emang paling ganteng!” Dara mengacungkan jempolnya tanda bangga dengan sang bunda.

“Sip Ma!” Ayana menggeleng menanggapi anak gadisnya itu.

“Oh iya Mama titip ini buat Rifaul ya, titip buat Erlangga juga. Anggap aja ini sebagai tanda terima kasih Mama sama Erlangga,” Dara melihat totebag di atas meja.

“Apaan ini, Ma?” Tanya Dara yang iseng mengintip isi totebag.

“Nasi goreng buat sarapan Erlangga sama Rifaul.” Dara mengangguk-angguk sembari membawa totebag tersebut.

“Dara atuh Ma bikinin juga,” Dara terus menatap totebag itu dengan menghela nafas beberapa kali.

“Emang Dara pernah gitu mau bekel ke sekolah?” Sang bunda menatap putri nya itu, kemudian Dara menatap Ayana dan menggeleng.

“Hehehe, gak deh Ma, ribet.”

“Yaudah ayo, telat ntar!” Ajak Arash yang sudah selesai memakai jaket nya.

“Pakai motor?” Tanya Dara.

“Jalan kaki!” Sahut Arash. Dara terkekeh, mood nya sedang bagus pagi ini.

“Berangkat dulu ya, Ma.” Dara mencium punggung tangan Ayana pamit berangkat sekolah.

“Jangan tidur di kelas!” Dara nyengir kuda mendapat peringatan dari Ayana, ada alasan kenapa Ayana berkata seperti itu. Dulu saat Ayana datang ke sekolah karena ada rapat orang tua, Ayana sengaja lewat kelas Dara untuk menemui putrinya itu dan kebetulan Dara yang bangkunya paling depan dekat pintu sedang tertidur pulas di bangkunya, meskipun sedang jam bebas. Sampainya di rumah, Dara di ceramahi habis-habisan oleh Ayana dan ledekan dari Arash.

Arash mengantarkan Dara pergi kesekolahnya sesuai dengan permintaan Dara yaitu dengan memakai motor. Terlihat dari kaca spion, Dara begitu antusias di sepanjang jalan sembari manatap gedung-gedung pencakar langit, menatap sang mentari pagi yang tak malu menerpa wajah Dara dengan sinarnya. Ia sangat menyukai hal itu, apalagi ketika rambutnya menari-nari dialun angin. Kurang lebih 20 menit, Dara dan Arash pun sampai disekolah. Dara melepas helmnya lalu memberikannya pada Arash.

ERLANGGA (SUDAH TERBIT)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin