Bagian 27

2.5K 116 6
                                    

Erlangga VOP

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Erlangga VOP

"Lang, setiap orang punya masa lalu. Kamu juga pasti punya. Aku cuma minta jangan kamu ungkit lagi masa lalu itu." Kata Dara. Gue cuma diem aja, berat sebenernya, satu sisi ada Gifar sebagai temen gue, disisi lain ada Dara yang udah jelas pacar gue.

"Ra...."

"Hm?"

"Kok aku ngerasa angin bisikkin aku, kalo hati kamu masih di Gifar."

"Itu kata angin apa kata kamu?" Tanya Dara. Gue cuma diem aja sambil liat hamparan danau dan kebun teh tempat dulu gue ngajak Dara kesini.

"Kamu masih suka balas chat Dhea apa aku tanya hati kamu masih buat Dhea? Gak kan?"

"Harusnya kamu itu gak usah tanya perasaan aku gimana, sedang kamu gak bisa beralih dari masa lalu kamu." Dan akhirnya gue buka mulut.

Sebenernya gue gak mau kayak gini, tapi gak tau kenapa semakin Dara ngomong semakin gue luapin semua isi hati gue sama dia. Dan sekarang Dara yang diam. Bingung kali dia buat jawab.

"Aku gak butuh pertanyaan itu sebenernya, Lang. Tolong yakinin aja hati aku." Ucap Dara.

"Ayo pulang, udah mau hujan!" Kata gue dingin.

"Kamu bisa duluan." Sahut Dara.

"Kenapa? Nanti kamu kedingingan." Gue coba bujuk Dara buat pulang.

"Bedanya sama kamu apa coba? Sama-sama dingin kan?" Tanya Dara. Gue yang tadinya udah mau jalan ke arah motor langsung ngurungin niat dan kembali duduk disamping Dara.

"Yaudah aku hujan-hujanan aja sama kamu. Biar aku kedinginan juga."

"Nanti kamu sakit." Kata Dara.

"Asalkan sakit nya bareng kamu, aku gak apa-apa kalo harus membusuk di rumah sakit." Random banget Tuhan perasaan gue ini. Disatu sisi hati gue sakit, tapi gue gak bisa bohong gue juga sakit liat Dara sakit. Gak lama hujan bener-bener turun. Deras banget.

"Ayo pulang!" Ajak Dara.

"Ini hujan, Ra." Tolak gue. Yaiyalah kalo dilanjutin Dara bakal sakit.

"Cuma hujan kan?" Dara bangkit dari duduknya dan nerobos hujan yang deras banget.

Author VOP

Erlangga yang melihat Dara hujan-hujanan segera melepas jaketnya dan menarik Dara kedalam dekapanya sembari memasangkan jaketnya pada Dara. Erlangga memeluk Dara, sedangkan yang di peluk hanya diam tanpa membalas pelukannya. Dara menangis. Beruntungnya sedang hujan jadi tangisnya tak terlihat karena menyatu dengan air hujan.

ERLANGGA (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now