Bagian 12

3.4K 157 7
                                    

Dasarnya perlu diketahui, jika kamu tidak mengetahui apa yang aku rasakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dasarnya perlu diketahui, jika kamu tidak mengetahui apa yang aku rasakan. Dengan begitu, izinkan aku menunjukan bahwa sekarang diriku nyata. Jika semua hal dalam waktu, waktu yang akan mengungkapkannya sendiri. Pasti.

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

Erlangga duduk termangu dibangkunya sendiri, dia tatap papan tulis di depannya lekat-lekat, kebetulan hari ini jamkos jadi kelas sepi. Terdengar suara langkah kaki orang yang berlari di luar kelasnya dan benar tak lama ada Tegar dihadapannya. Dia mengatur nafasnya yang terengah-engah, ditatap oleh Erlangga dengan datar, sorot matanya nampak bingung dan kalut. Kemudian setelah nafasnya teratur, dia mulai buka mulut.

"Dara Lang, Dara..." ucapnya dengan sedikit terengah-engah. Kening Erlangga berkerut kala mendengar nama itu disebut, dia terdiam sembari menunggu Tegar untuk melanjutkan kalimatnya.

"Dara digangguin cowok deket Lab kita, Lang." Lanjut Tegar. Raut wajah Erlangga berubah, nampak kemarahan di wajahnya. Ia tak senang miliknya di sentuh apalagi di ganggu oleh orang lain. Tanpa berfikir panjang, Erlangga bangkit dan berlari mengikuti langkah Tegar. Jika boleh jujur saat ini hati nya tak karuan, dia mencemaskan Dara. Erlangga takut sesuatu terjadi pada Dara.

Dilihatnya Dara yang sedang adu mulut dengan seorang laki-laki. Mata Dara memerah, mungkin luapan nafsu dan air matanya telah keluar. Erlangga segera menghampiri Dara, hampir saja tangan itu menampar wajah Dara tapi berhasil Erlangga tahan.

"Setan! Berani lo ganggu dia?!" Sentak Erlangga hingga lelaki itu terkejut mendengar suaranya yang tiba-tiba.

"Bilang sama cewek itu jangan kurang ajar!"

"Gue atau lo yang kurang ajar?!" Dara menyanggah perkataan pria itu.

"Ah bangsat! So jual mahal padahal murahan!" Sahut pria itu.

Dia Gio, salah satu laki-laki yang sangat memuja Dara dan ingin memiliki Dara, tapi sayang sikapnya yang tidak senonoh terhadap perempuan membuat wajah tampannya menjadi buruk rupa.

"Sialan!" Erlangga menghampiri Gio, menarik kerah kemejanya sembari melayangkan tinju di wajahnya, yang hasilnya membuat wajahnya lebam membiru. Erlangga menghajar Gio habis-habisan, Gio balik menyerang hingga Rifaul datang dan melerai keduanya.

"Maju lo bangsat!" Tantang Erlangga. Rifaul terus menarik Erlangga agar nafsunya tak liar. Disana Dishi menarik Gio agar menjauh dari Erlangga, untuk kemudian Gio dibiarkan lepas dari amukan Erlangga.

Erlangga terdiam sembari mengontrol amarahnya yang begitu liar. Dara mendekat menghampiri, dia pegang pipi Erlangga, melihat luka lebam dekat bibirnya.

ERLANGGA (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now