Bagian 8

3.6K 187 2
                                    

Jika kamu ingin terus menjadi es silahkan saja, tapi asal kamu tau, aku akan menjelma menjadi air, karena ketika kamu terperangkap di dalam ku, kamu akan mencair.|Erlangga

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Keesokan harinya Dara mendapatkan Agas yang tengah duduk di luar kelasnya. Dara begitu terkejut, apakah Agas benar-benar akan menyatakan cintanya pada Dara? Jika pun benar, dengan kepercayadirian dari mana dia melakukan hal itu?

"Assalamualaikum." Salam Agas sembari mengetuk pintu kelas Akuntansi 1 yang terbuka lebar. Semua pasang mata menatap kearahnya, mereka bertanya-tanya tentang siapa Agas.

"Boleh masuk?" Tanya Agas kemudian.

"Waalaikumsalam, boleh." Jawab semua orang yang ada di kelas tersebut. Agas melangkahkan kakinya masuk kedalam kelas Dara, belum ada guru juga jadi tidak perlu izin terlebih dahulu pada guru yang mengajar. Dara menunduk tak berani menatap Agas, ia hanya diam menunggu kata-kata yang akan keluar dari mulut Agas.

Please jangan ngomong, jangan ngomong. Dara membatin sendiri di bangkunya.

Dara sudah mematung di bangkunya, tubuhnya memanas, keringatnya mulai turun perlahan dari pelipis nya. Ia pejamkan matanya sembari menunduk, bersiap-siap menahan malu yang akan ia terima.

"Sebelumnya maaf karena udah ganggu aktivitas adek-adek. Saya Agas Rifansyah, dari kelas XII AP 2. Kebetulan saya sebagai ketua Volly ingin mengajak adek-adek untuk masuk ke ekstrakurikuler Volly. Barang kali ada yang minat bisa hubungi saya." Mata Dara langsung membulat sempurna, kala telinganya mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Agas. Dara menghela nafasnya lega setelah bertarung dengan rasa gugup dalam dirinya. Kemudian Agas menuliskan nomornya di papan tulis.

"Kak save back ya!" Itu Wafaa yang baru saja berbicara dengan keras, Wafaa tersenyum polos menatap Agas, sedangkan Agas yang ditatap menggelengkan kepalanya sembari tersenyum.

"HUH!!!...." Sorak teman-temannya di kelas. Agas tersenyum kala itu. Manis sekali.

"Inget salaki di imah Waf!" Teriak Sani bangku seberang yang membuat beberapa murid tertawa.


"Bagi yang minat, boleh hubungi saya, ini nomornya. Terimakasih, sekali lagi maaf udah ganggu aktivitasnya, wassalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Agas mengakhiri percakapan nya dengan senyum manisnya lalu pergi meninggalkan kelas AK 1. Syukurlah Agas tidak melakukan hal bodoh yang akan mempermalukan dirinya sendiri.

Oh jadi ketua Volly.  Gumam Dara mengangguk paham.

Dara membenamkan kepalanya di meja, ia pejamkan sekejap, rasanya ngantuk sekali. Baru saja Dara akan terlelap, seseorang mengetuk pintu kelasnya. Dara yang sedang membenamkan kepalanya hanya mendecak tak senang, karena aktivitas tidur nya terganggu.

"Assalamualaikum. Ada Dara?" Dara langsung membuka mata dan mengangkat kepalanya kala seseorang menyebut namanya itu. Telinganya sudah tak asing mendengar suara itu. Dara merotasikan matanya sembari menendang kaki meja di bawahnya.

Orang ganggu!

"Dara itu ada yang nyariin!" Teriak Nunu.

Hilih si Nunu pake teriak segala lagi.

ERLANGGA (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang