Bagian 9

3.5K 178 3
                                    

Jika kamu pernah merasa sendiri dan cahaya membuatmu sulit untuk menemukan, ketahuilah aku selalu sejajar di sisi yang lainnya.|Erlangga

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Dara merebahkan tubuhnya diranjang. Baginya ranjang adalah zona paling nyaman setelah melewati kerasnya hari yang telah ia lewati. Ketika matanya terpejam, sosok Erlangga seakan menari-nari di matanya.

Dara merogoh tas nya, kemudian ia keluarkan ponsel miliknya, terlihat disana beratus-ratus pesan lewat WhatsApp. Beberapa pesan dari grup kelas, beberapa dari grup persahabatan mulai dari grup TK, SD bahkan SMP. Adapula grup Ekstrakulikuler nya yaitu PMR. Tapi diantara semua pesan yang masuk, Dara begitu tertarik untuk membaca pesan dari nomor baru tanpa foto. Disana tertulis.

082355XXXXXX

|Hai Dara,

Siapa?|

|Orang yang udah
janji bakal nembak lo

Agas?|

|Ciee kok tempe?

Tahu..|

|Oh udah ganti ya?

dari dulu|

|maaf gue gak bisa
nembak lo tadi Ra,
kan tau sendiri tadi itu ada kepentingan.

Gw gak minta ditembak|

|Kalaupun gak minta,
gue bakal lakuin kok

Lo gak tanya gue pacar siapa?|
Atau mungkin tanya gue lagi deket| sama siapa gitu?

|Kalaupun iya lo
udah punya pacar,
|Gue tunggu lo putus

Emang lo yakin|
gue bakal terima lo?

|Yakin gak yakin sih

Kok nyalinya ciut sih? |
perasaan kemarin|
Semangat banget.

|Euh anu....
|Save back dong Ra

Dapet no gue dari siapa?|

|Dari Sani.


Oh shit! Sani kenapa harus lo kasih sama dia arrgg.

Dara menjadi kesal sendiri dibuatnya. Ingin marah pada Sani pun rasanya sudah tak berguna. Dara akhirnya memilih opsi untuk menyimpan kontak Agas.

Agas Rifansyah

|Oh iya, yang tadi pacar lo?

Bukan|

|Oh TTM?

Bukan|

|Temen?

Bukan|

|Terus siapa?

kita gak punya hubungan|
Buat dikasih nama.

ERLANGGA (SUDAH TERBIT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora