Bagian 7

3.7K 183 3
                                    

Butuh tenaga ekstra buat cewek yang gak peka.|Agas Rifansyah

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Hari ini Dara terlihat begitu resah karena semua mata tertuju padanya, mereka berbincang-bincang menceritakan Dara. Dara berusaha untuk tidak menanggapi setiap cemoohan dari mereka, tapi tetap saja itu menjadi bayang-banyang dipikirannya.

Dia berjalan sendiri dipinggir lapang, pikirannya kalut. Kenapa harus dirinya yang dijadikan bahan taruhan oleh orang-orang yang tak punya otak seperti Rifaul dan Erlangga? Sungguh disayangkan tampang mereka tampan tapi otak mereka sungguh dangkal.

Tiba-tiba bola basket melambung lalu menyambar kepalanya. Kepalanya langsung pening, pandanganya memburam kemudian ia tak sadarkan diri. Semua orang berbondong-bondong menghampiri Dara untuk melihat keadaanya. Tak lama petugas dari PMR datang dan membawa Dara ke UKS.

Dara menyentuh keningnya yang terasa pening. Ketika ia membuka mata, ia sudah berada di ruangan yang serba putih. Oh UKS rupanya, pikir Dara. Dara mengubah posisinya menjadi duduk.

Dara meringis ketika rasa pening dikepalanya menyerang. Tiba-tiba gorden dekat tempat tidur nya terbuka, lalu Dara membuka matanya, melihat seorang pria tepat disebelah ranjangnya sedang duduk diranjang. Dara kira ia sendirian di ruangan ini tapi nyatanya tidak.

"Hai." Sapa sang pria. Dara hanya membalas dengan anggukan dan senyum kikuk nya. Pria itu berdiri dan membuka tirainya agar lebih leluasa menatap Dara.

"Hai, Agas Rifansyah." Ucapnya memperkenalkan diri.

"Dara." Jawab Dara kikuk.

"Kelas berapa?" Tanya Agas.

"11 Akuntansi" Jawab Dara.

"Oh ade kelas, gue 12 Administrasi perkantoran 2." Dara acuh tak menanggapi omongan Agas. Ia menyelipkan rambutnya ke telinga.

"Kok bisa dibawa ke UKS? Sakit apa males belajar?" Tanya Agas. Mata Dara membelalak, tak percaya dengan omongan yang baru saja keluar dari pria yang berstatus 'kakak kelasnya' itu.

"Santai aja, gue cuma bercanda." Sahut Agas terkekeh. "Gue tau kok, tadi lo pingsan karena kena bola basket dilapang kan?" Lanjutnya. Dara diam tak menanggapi Agas.


"Btw Facebook lo apa?" Tanya Agas. Dara berfikir, apa orang disampingnya ini kurang waras? Dara bahkan tak mengenal laki-laki itu, bertemu pun baru sekarang, dan tiba-tiba saja bertanya seolah ia sudah mengenal Dara lama. Lagipula Facebook masih jaman ya? Dara hanya meringis melihat Agas.

"Dara Haryana." Jawab Dara.

"Nanti konfirmasi ya!" Pinta Agas. Dara hanya mengangguk acuh.

"Yaudah lo istirahat lagi aja." Sahut Agas sembari menutup gordennya kembali. Dara menatap kosong kearah gorden yang baru saja tertutup.

Karena merasa tak kuat lagi menahan pening di kepalanya Dara minta izin pulang, Arash dan Ayana menjemput Dara di UKS. Agas membuka gordennya sedikit melihat Dara yang dituntun seorang wanita, dia ibunya, pikir Agas. Agas kembali merebahkan tubuhnya diranjang.

ERLANGGA (SUDAH TERBIT)Место, где живут истории. Откройте их для себя