Bagian 18

2.9K 142 6
                                    

The mountain between us

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

The mountain between us

*****************************************

Hari sudah mulai berganti, langit Garut hanya dihiasi sang rembulan dan beberapa pasukan bintang yang ikut menghiasi langit malam, ditambah cahaya gemerlap yang bisa terlihat dari puncak gunung yaitu kota Garut.

Dara tertidur pulas dalam tendanya, sedangkan temannya yang lain duduk diluar sembari menikmati hangatnya api unggun.

Erlangga membalur minyak urut pada kaki Dara yang Dara katakan keram, dengan perlahan Erlangga memijatnya. Sungguh baru pertama kali Erlangga melihat Dara nya tengah tertidur pulas dan kelihatannya menggemaskan sekali.

Dara menggeliat ketika titik rasa sakit pada kakinya tak sengaja Erlangga sentuh. Erlangga sedikit melonggarkan pijatannya, kemudian mata Dara terbuka meski tampak merah dan sembab. Erlangga segera keluar dari dalam tenda dan ikut berbaur dengan temannya sembari menikmati angin malam gunung Guntur.

"Dara udah sembuh?" Tanya Sani. Erlangga mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Sani.

"Bang Er jangan dingin-dingin dong jadi cowok, gak usah kayak Dara. Nanti kalo kalian pacaran dingin-dinginan gimana?" Tanya Risha.

"Dingin itu cuma pribadinya aja, kelakuannya malah kayak cacing kepanasan." Ujar Wafaa.

"Eh shit!" Sahut Erlangga.

"Si Rama mana?" Tanya Tegar.

"Lagi berduaan tuh di ujung sama Salsa. Si Rama mah gak bisa liat yang bening dikit langsung di embat." Jawab Dishi.

Tiba-tiba Sani merasa pusing 7 keliling. Bintang-bintang dilangit serasa turun ke atas kepalanya dan berputar-putar disana. Tubuhnya menggigil hebat. Melihat hal itu, Rifaul yang baru sadar jika Sani terkena Hipotermia langsung meminta bantuan teman-temannya untuk memindahkan Sani kedalam tenda.

"Anak cewek peluk Sani!" Titah Rifaul.

"Jangan sampe dia kedinginan. Ambil air anget cepet, itu kepalanya balur sama kayu putih!" Lanjutnya.

Dara yang mendengar kericuhan di tenda sebelah langsung bangkit dan berlari kearah tenda. Dara kaget ketika melihat Sani yang tak berdaya. Ia segera berlari ke dalam tendanya dan membuka isi career nya mengambil sesuatu dari sana. Dara ambil satu batang cokelat dan kembali ke tenda di mana Sani berada.

"San makan dulu ini." Ucap Dara sembari menyuapi Sani dengan sepotong cokelat.

"Kasih minum!" Titah Dara.

ERLANGGA (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now