Bagian 29

2.4K 135 2
                                    

Dara pergi ke kamarnya dan segera membersihkan diri. Moodnya hancur saat ini.

"Pantesan gak mood." Ujar Dara saat ia mengetahui tamu bulanan datang, iya menstruasi bahasanya.

Dara mengetuk pintu kamar Rifaul, hari ini Rifaul sedang menginap dirumah Ayana setelah pulang dari Bandung kemarin.

"Siapa?" Tanya Rifaul di dalam kamar.

"Dara, Fa." Jawab Dara.

"Masuk aja, gak dikunci."

Karena sudah mendapatkan izin dari pemilik kamar, Dara masuk dan mendapati Rifaul yang sedang memejamkan matanya dengan tangan yang berada diatas kepala. Dara langsung ikut berbaring di samping Rifaul sembari menatap langit-langit kamar Rifaul.

"Kenapa?" Tanya Rifaul dengan mata terpejam.

"Gak apa-apa."

"Gak mau cerita?" Tanya Rifaul lagi. Dara membuang nafasnya kasar, kemudian ikut memejamkan mata. Rifaul yang melihat Dara hanya diam, segera membuka matanya dan kepalanya menyamping menghadap Dara.

"Kenapa lagi sama Erlangga?" Dara hanya menggeleng.

"Masalah apa lagi sih? Udah 6 bulan lho ini." Ujar Rifaul.

"Fa, Keinarra itu siapa?" Tanya Dara tak bertele-tele. Rifaul membuang pandangannya dan menatap langit-langit kamarnya kemudian tangannya mengusap lembut surai rambut Dara.

"Gue tau lo tau. Gak usah nyembunyiin dari gue." Lanjut Dara yang mengerti dengan gelagat Rifaul.

"Keinarra itu temennya Erlangga."

"Tinggal jawab gitu aja susah!" Ucap Dara.

"Seneng aja sih liat pacar bisa ketawa karena temennya."

"Ciee ade gue udah gede ya, udah cemburuan gini hahaha." Goda Rifaul. Dara melirik tajam Rifaul kemudian menjitak kepalanya.

"Mati aja sana!" Ucap Dara kesal.

"Ntar kalo gue mati, lo kangen. Gak ada temen curhat lagi, gak ada yang lo tanya-tanya tentang Erlangga lagi, gak ada yang sayang sama lo lebih dari sayangnya gue ke lo."

"Atututu abang jangan marah cup cup cup." Dara meremas pipi Rifaul gemas.

"Aneh gue punya ade kayak lo."

"Eh lo tidak bersyukur banget dapet ade gemas kayak gue, udah gitu cantik pula." Ucap Dara dengan bangganya.

"Hehehehe sayang deh." Rifaul memeluk Dara sembari mengacak-acak rambutnya.

"Gemes deh gue, sampe pengen numbalin ke pocong."

"Tuh kan ngomongnya kayak gitu." Dara merajuk.

"MAMA RIFAUL JAHAT MA!" Teriak Dara dari dalam kamar Rifaul.

"Faul, itu ade nya di apain lagi sih?" Teriak Ayana dari luar kamar.

"Gak di apa-apain, ma. Di uyel-uyel doang, Faul gemes." Balas Rifaul.

Tak lama pintu kamar terbuka, nampak Dzikri yang masih berseragam putih birunya itu masuk kedalam kamar Rifaul dan langsung tidur ditengah-tengah Dara dan Rifaul.

"Heh lo anak siape?" Tanya Rifaul pada saat Dzikri dengan anteng tiduran di ranjangnya.

"Anak Zayn Malik ama Gigi Hadid gue." Jawab Dzikri.

"Mana ada? Zayn sama Gigi orang barat masa punya anak macam Ngko?" Ledek Rifaul. Dara terkekeh melihat dua saudara kandungnya itu adu mulut seperti itu. Yang satu senang menganggu dan yang satu senang meladeni.

ERLANGGA (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now