✵ Fidèle? || 02 ✵

4.7K 219 17
                                    

Bagaikan awan putih
yang menghiasi langit
biru, memberi variasi
kepada selimut permukaan
bumi tersebut, begitulah
kedatanganmu pada hidupku.

✿.。.:**.:。.✿

Sara kehabisan akal. Sesudah melihat kertas clue milik Alex, rasanya tidak ada apa-apanya dengan peralatan ospek yang harus dimiliki dan dibawanya hari Senin.

Jika jawaban dari clue hanyalah satu pack tissue, maka jauh berbeda dari Sara yang justru harus menyatukan stik es krim hingga membentuk sebuah rumah.

Menjengkelkan, menjenuhkan, MENYEDIHKAN.

Senior bajingan mana yang membuat dia kesulitan sendiri? Ia sudah membandingkan peralatan ospek nya dengan tsc, dan para sahabatnya hanya memerlukan gunting, kertas, bahkan Vina hanya membutuhkan penghapus!

Sial.

Sesudah sampai di rumah, gadis itu berlari ke kamar dan langsung melanjutkan rumah-rumahannya yang masih rata di bawah tanah alias ga berbentuk. Maklum. Sara benci prakarya.

"Sebenarnya kamu ngerti cara bikin rumah ga si?"

Suara familiar terdengar dari belakang bahu gadis itu dan membuatnya mendengus kesal.

"Bukannya ga ngerti... Gue bingung mau mulai dari mana." keluh gadis beralis tebal itu. Tampak sang kekasih memerhatikan stik es krim berbagai warna yang terletak amat berantakan dimeja belajar sang pemilik kamar.

"Youtube aja." cowok itu mengambil alih sebagian besar stik es krim yang ada di hadapan gadis itu dan mulai membuka aplikasi youtube dari hpnya.

Sara, gadis jutek yang kini tampak amat melas itu langsung menelungkupkan kepala di antara kedua tangannya yang terlipat.

"Kayanya ini ga susah-susah amat, Lee." gumam cowok itu, sambil mulai menyusun stik bewarna itu dengan pandangan yang tidak terlepas dari hp-nya.

"Gue ga suka berkarya." sahut gadis itu masih dengan posisi yang sama. Cowok itu tetap fokus membentuk rumah-rumahan.

"Wah, Lee!" seruan riang Alex berhasil membuat gadis itu mendongak.

"Ini warna stik es krim nya pink!" ucap cowok itu dengan bangganya sambil menyodorkan stik es krim bewarna pink ke hadapan gadis itu.

"Terus kenapa, J?" Sara mengayunkan nada suaranya.

Dan fyi, Sara mulai memanggil pacar-nya itu dengan nama "J", yang dia ambil dari nama awal cowok itu "Juan". Alasannya dia bosan harus memanggil cowok itu dengan sebutan "Al", "Alex", "Lex"-- semua orang memanggil cowok itu dengan nama panggilan tersebut sejak mereka kecil. Sementara bagi Alex, itu merupakan nama kesayangan Sara untuknya. Iya emang suka geer :).

"Sama kaya warna BH kamu hari ini. Hehe."

"ALEX!!!" Sara menggebuk pundak cowok itu sekeras mungkin, dan membuat Alex tertawa terbahak-bahak.

Dia jadi nyesal menjawab jujur pertanyaan Alex saat mereka makan bakso tadi. Gadis itu kembali menenggelamkan kepalanya ke tangannya yang terlipat rapi di meja.

"Hehehe, ngantuk ya?" Alex bertanya sambil nge-unyel-unyel pipi Sara.

"Banget."

"Jangan bobok, Lee."

"Emang napa?"

"Ntar malam susah bobok."

"Emang ga pernah bisa tidur cepat."

Fidèle? [COMPLETED]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن