✵ Fidèle? || 42 ✵

1.4K 76 6
                                    

Darling, I willnever be "me"without you

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Darling, I will
never be "me"
without you.

🌉🌉🌉

"Gabisa, gabisa, gabisa!!" gadis itu berseru frustasi. Membuat cowok dihadapannya tak henti harus terus menenangkan dirinya.

"Gue kesel sama keadaan! Itu kejadiannya udah lama, dan baru ber-efek, SEKARANG??! Gue harus ketemu dokternya!" gadis itu hendak menerobos, tapi lagi-lagi cowok jangkung dihadapannya menghalangi langkahnya.

"Sar, plis. Ga semua adil di dunia, ga semua yang lo inginin bisa lo dapetin juga." ucap cowok itu menenangkan.

"Ken, dia bukan cuman yang gue inginin. Dia itu hidup gue. The love of my life. I WILL NEVER BE "ME" WITHOUT HIM. Dia sahabat, pacar, bahkan saudara, segalanya bagi gue. Plis, Ken. Ngertiin gue. Plis..." kini wajah Sara dipenuhi air mata. Kendall melirik Widya yang berdiri di belakang Sara dan memberi kode mata agar pacarnya yang satu itu segera memeluk Sara dan menenangkan sahabatnya.

Widya yang mengerti langsung menarik Sara dan memeluknya sementara Kendall meninggalkan kedua gadis itu. Meskipun sebenarnya dia paling tidak nyaman meninggalkan seorang gadis yang mrasa hancur dan tenggelam dalam tangisan terlalu lama.

🌉🌉🌉

"Obat ditangani dengan obat, Itu hal yang biasa, kan? Saya mohon, bantu teman saya. Saya ga bisa membiarkan dia bertahan lebih lama lagi di tempat ini."

"Mohon maaf, Pak. Tapi hanya ini satu-satunya jalan, dan saya berusaha melakukan yang terbaik bagi semua pasien saya. Saya juga tidak bermaksud menahan teman anda berlama-lama disini, Namun keadaan tampaknya tidak menyetujui." Pria berjas putih menjelaskan, membuat cowok berjambul dihadapannya semakin lemas.

"Dan kalau hal itu dilakukan, apa harus ia mengalami seperti yang anda bilang tadi? Harus banget?"

Dengan ragu pria berstatus dokter itu memanggutkan kepalanya. Sekali lagi ia mengambil sebuah papan yang diatasnya terdapat beberapa lembar kertas yang diatasnya terterap ribuan kata yang diketik.

Cowok itu dapat mengintip, dan mendapati nama "Juan Alexander Hanif" di pojok kiri atas kertas itu.

"Saya baru saja mengecek ulang segala datanya. Hasil lab tidak dapat dibantah. Teman anda, memang harus menjalankan operasi. Dan operasi akan diadakan sore ini, pukul 4 sore. Anda dapat meminta teman anda yang lain untuk segera pulang karena setelah operasi, pasien hanya boleh dikunjungi oleh dua orang untuk sementara waktu." jeda. "Untuk biaya, anda dapat menyicil hari ini, dan diselesaikan lusa. Karena teman bapak sudah pasti tidak dapat langsung pulang. Sekarang permisi Pak, ada pasien lain yang harus saya segera tangani." pamit dokter itu yang kemudian meninggalkan cowok itu di ruangan tempat mereka berbincang.

Fidèle? [COMPLETED]Where stories live. Discover now